PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) YANG DIBERI PAKAN IKAN TAMBAN (Sardinella abella) SEGAR DENGAN RASIO BERBEDA TERHADAP BIOMASSA
Abstract
Penggunaan pakan buatan (pelet) menjadi komponen biaya terbesar dalam pembesaran ikan kakap putih. Pemberian pakan segar yang harganya murah merupakan salah satu alternatif untuk menekan biaya pakan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi performa pertumbuhan ikan kakap putih yang diberi pakan ikan segar berbeda persentase. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2022 di keramba jaring apung di Kampung Teluk Air, Kecamatan Bulang, Batam. Rancangan acak lengkap empat perlakuan dan tiga ulangan yang diterapkan pada penelitian ini. Perlakuan tersebut adalah (perlakuan A) pemberian pelet 5% biomassa, (perlakuan B) pemberian ikan segar 5% biomassa, (perlakuan C) pemberian ikan segar 10% biomassa, dan (perlakuan D) pemberian ikan segar 15% biomassa. Data performa pertumbuhan dianalisis dengan analysis of variance dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa pemberian ikan segar 5% dari biomassa (perlakuan B) berbeda nyata pada nilai pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan harian, efiensi pakan serta konversi pakannya (P<0,05) dibanding perlakuan lainnya. Nilai pertambahan bobot akhir (56,97 g), pertumbuhan harian (0,95 g hari-1), dan efisiensi pakan (38,80%) dari perlakuan B lebih tinggi dibanding kontrol, sedangkan konversi pakan (2,58) lebih rendah dari perlakuan C dan D. Simpulan penelitian ini adalah bahwa pemberian ikan tamban pada rasio pemberian pakan 5% total bobot ikan memberikan performa pertumbuhan dan feed conversion ratio ikan kakap putih terbaik.
The use of artificial feed (pellets) is the highest-cost component in barramundi farming. Providing fresh, cheap feed can significantly reduce feed costs. The study aimed to evaluate the growth performance of barramundi fed with different feeding ratios of fresh sardine. The experiment was conducted from June to July 2022 in floating net cages located in Teluk Air Village, Bulang District, Batam. The experimental units were arranged in a completely randomized design consisting of four treatments and three replications. The feeding treatments were using pelleted artificial feed at 5% (treatment A, control), and fresh sardine at 5% (treatment B), 10% (treatment C), and 15% (treatment D) of the total cultured fish biomass. Growth performance data were analyzed using analysis of variance and continued with the Duncan’s test. The experimental results showed that treatment B had resulted in significant differences in the absolute weight growth, daily growth rate, feed efficiency, and feed conversion (p<0.05) compared to other treatments. The values of final weight gain (56.97 g), daily growth (0.95 g day-1), and survival rate (93.33%) were higher compared to the control, while feed conversion (2.58) was lower than those of C and D treatments. This research concludes that feeding fresh sardine at 5% feeding ratio yields the best growth performance and feed conversion ratio of cultured barramundi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustin, R., Sasanti, A.D., & Yulisman. (2014). Konversi pakan, laju pertumbuhan, kelangsungan hidup dan populasi bakteri benih ikan gabus (Channa striata) yang diberi pakan dengan penambahan probiotik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 2(1), 55- 66.
Alit, A.A., Setiawati, K.M., & Setiadharma, T. (2016). Optimasi pemberian pakan buatan pada pendederan benih ikan kerapu sunu Plectropomus leopardus di bak terkontrol. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 8(2), 585-594. https://doi.org/10.29244/jitkt.v8i2.15823
Arief, M., Fitriani, N., & Subekti, S. (2014). Pengaruh pemberian probiotik berbeda pada pakan komersial terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan lele sangkuriang (Clarias sp.). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 6(1), 3-7. https://doi.org/10.20473/jipk.v6i1.11381
Badan Standardisasi Nasional. SNI 6145. 1. 2014. Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) Bagian 1: Induk. 8(1): 14-19. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Cahyani, R.R., & Musliffah, A.R. (2018). Pengembangan pakan ikan untuk menekan biaya produksi budidaya lele. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 3(1), 15–20. https://doi.org/10.30653/002.201831.43.
Djunaedi, A., Pribadi, R., Hartati, R., Redjeki, S., Astuti, R.W., & Septiarani, B. (2016). Pertumbuhan ikan nila larasati (Oreochromis niloticus) di tambak dengan pemberian ransum pakan dan padat penebaran yang berbeda. Jurnal Kelautan Tropis, 19(2), 131-142. https://doi.org/10.14710/jkt.v19i2.840
Hasan, M., Yulianto, T., & Miranti, S. (2021). Pengaruh pemberian pakan ikan rucah terhadap pertumbuhan ikan kerapu cantang (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus). Jurnal Intek Akuakultur, 5(1), 10-19. https://doi.org/10.31629/intek.v5i1.2485
Hastuti, U.S., Febriani, S.A.N., & Putri, M.A.A. (2014). Isolasi dan identifikasi spesies bakteri amilolitik yang berasal dari tanah mangrove di Margomulyo, Balikpapan, Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Nasional III Tahun 2017, pp. 267-271.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2022). Budidaya Ikan Kakap Putih di Indonesia. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). Ikan Sarden Segar. Diunduh dari https://www.panganku.org/id-ID/beranda.
Muchlisin, Z.A., Arisa, A.A., Muhammadar, A.A., Fadli, N., Arisa, I.I., & Siti-Azizah, M.N. (2016). Growth performance and feed utilization of keureling (Tor tambra) fingerlings fed a formulated diet with different doses of vitamin E (alpha-tocopherol). Archives of Polish Fisheries, 23, 47–52. https://doi.org/10.1515/aopf-2016-0005
Novriadi, R., Hermawan, T., Ibtisam., Dikrurrahman, Kadari, M., Herault, M., Fournier, V., & Seguin, P. (2014). Kajian respons kekebalan tubuh dan performa pertumbuhan ikan kakap putih (Lates calcarifer) melalui suplementasi protein hidrolisis pada pakan. Jurnal Akuakultur Indonesia, 13(2), 182-191
Nurmasyitah, Defira, C.N., & Hasanuddin. (2018). Pengaruh pemberian pakan alami yang berbeda terhadap tingkat kelangsungan hidup larva ikan kakap putih (Lates calcarifer). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 3(1), 56-65.
Putri, D.F., Santoso, L., & Saputra, S. (2018). Pengaruh pemberian pakan dengan kadar protein berbeda terhadap pertumbuhan ikan kakap putih (Lates calcarifer) yang dipelihara di bak terkontrol. Berkala Perikanan Terubuk, 46(2), 89- 96. http://dx.doi.org/10.31258/terubuk.46.2.89-96
Sahputra, I., Khalil, M & Zulfikar. (2017). Pemberian jenis pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan kakap putih (Lates calcalifer, Bloch). Acta Aquatica, 4(2), 68-75. https://doi.org/10.29103/aa.v4i2.305
Sanjaya, Hudaidah, S., & Supriya. (2021). Performa pertumbuhan kakap putih (Lates calcarifer) dengan penambahan lisin yang berbeda pada fase penggelondongan. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 26(3), 169-175.
Utomo, N.B.P., Susan, & Setiawati, M. (2013). Peran tepung ikan dari berbagai bahan baku terhadap pertumbuhan lele Sangkuriang (Clarias sp.). Jurnal Akuakultur Indonesia, 12(2), 158-168.
Windarto, S., Hastuti, S., Subandiyono, Nugroho, R.A., & Sarjito. (2019). Performa pertumbuhan ikan kakap putih (Lates calcarifer Bloch, 1790) yang dibudidayakan dengan sistem keramba jaring apung (KJA). Jurnal Sains Akuakultur Tropis, 3(1), 3-13. https://doi.org/10.14710/sat.v3i1.4195
Yaqin, M.A., Santoso, L., & Saputra, S. (2018). Pengaruh pemberian pakan dengan kadar protein berbeda terhadap performa pertumbuhan ikan kakap putih (Lates calcalifer) di keramba jaring apung. Jurnal Sains Teknologi Akuakultur, 2(1), 12-19.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.18.1.2023.61-70
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.