EFEKTIVITAS PENAMBAHAN VITAMIN C (ASCORBIC ACID) PADA PAKAN KOMERSIAL UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT KOI HERPESVIRUS (KHV) PADA IKAN MAS, Cyprinus carpio

Taukhid Taukhid, Angela Mariana Lusiastuti

Abstract


Riset dengan tujuan untuk mengevaluasi teknik pengendalian penyakit KHV pada ikan mas melalui penggunaan imunostimulan yaitu penambahan vitamin C pada pakan komersial dengan dosis yang berbeda telah dilakukan pada skala laboratorium. Perlakuan yang diterapkan adalah penambahan vitamin C jenis CFC-90 (microencapsulated vitamin C) pada pakan komersial dengan berbagai dosis yaitu: (A) tanpa vitamin C, sebagai kontrol, (B) vitamin C sebanyak 250 mg/kg pakan, (C) vitamin C sebanyak 500 mg/kg pakan, (D) vitamin C sebanyak 750 mg/kg pakan, dan (E) vitamin C sebanyak 1.000 mg/kg pakan. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 (tiga) kali. Pada hari ke-15, seluruh kelompok perlakuan diinfeksi KHV secara buatan dengan teknik kohabitasi. Pengamatan dilakukan terhadap tingkah laku, gejala klinis, dan mortalitas ikan uji yang dilakukan setiap hari hingga akhir percobaan. Rataan persen sintasan ikan uji tertinggi pada akhir riset diperoleh pada penambahan vitamin C sebanyak 750 mg/kg pakan yaitu sebesar 82,22%; diikuti dengan penambahan vitamin C 250 mg/kg pakan sebesar 70,00%; vitamin C 1.000 mg/kg pakan sebesar 61,11%; vitamin C 500 mg/kg pakan sebesar 58,89%; sedangkan rataan sintasan terendah diperoleh pada kelompok kontrol yaitu sebesar 27,78%.

Research with the aim to evaluate the technique of KHV disease control carp through the use of immunostimulatory namely the addition of vitamin C in commercial diet with different doses have been performed in a laboratorial scale. The treatment applied was the addition of vitamin C of CFC-90 (microencapsulated vitamin C) in the commercial diet with different doses, namely: (A) without vitamin C, as control, (B) Vitamin C 250 mg/kg feed, (C) vitamin C of 500 mg/kg feed, (D) Vitamin C 750 mg/kg feed, and (E) of vitamin C as much as 1,000 mg/kg feed. Each treatment was repeated three times. On day 15th, all treatment groups were artificially infected with KHV using cohabitation techniques. Observations conducted to monitor behavior, clinical symptoms and mortality of fish tests were done every day until the end of the experiment. The highest mean percent of survival rate was recorded in treatment D by adding vitamin C as much as 750 mg/kg of feed that was equal to 82.22%, followed by the addition of vitamin C 250 mg/kg diets at 70.00% (treatment B), Vitamin C 1,000 mg/kg feed amounted to 61.11% (treatment E), vitamin C 500 mg/kg diets at 58.89% (treatment C), while the lowest average of survival rate was obtained in the control group that was equal to 27.78%.


Keywords


vitamin C; dosis; KHV; ikan mas

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.5.3.2010.425-436


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534