PEMILIHAN LOKASI BUDI DAYA IKAN, RUMPUT LAUT, DAN TIRAM MUTIARA YANG RAMAH LINGKUNGAN DI KEPULAUAN TOGEAN, SULAWESI TENGAH

Utojo Utojo, Abdul Mansyur, Akhmad Mustafa, Hasnawi Hasnawi, Abdul Malik Tangko

Abstract


Sumber daya lahan perikanan pesisir di Sulawesi Tengah yang potensial untuk pengembangan budi daya laut berada di Teluk Tomini, namun demikian belum diperoleh data secara rinci kelayakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelayakan lokasi bagi pengembangan budi daya di perairan Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah dan penelitiannya dilaksanakan dengan metode survai. Pengumpulan data sekunder meliputi data iklim, pasang surut, produksi perikanan, peta rupa bumi Indonesia kawasan Tojo Una-Una skala 1:25.000, peta citra landsat7ETM digital, dan peta navigasi (batimetri) skala 1:200.000 yang dilakukan sebelum pelaksanaan survai. Data primer diperoleh melalui pengukuran langsung di lapang yang meliputi topografi pantai, keterlindungan, oseanografi, dan biologi. Seluruh lokasi pengambilan contoh ditentukan posisinya dengan Global Positioning System (GPS) dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Dari hasil penelitian ini telah diidentifikasi sumber daya lahan perikanan pesisir yang potensial dikembangkan dan dinilai layak untuk kegiatan budi daya laut yaitu seluas 1.601,3 hektar. Lokasi yang potensial dikembangkan untuk budi daya ikan dalam keramba jaring apung (KJA) terdapat di sekitar Kepulauan Siatu 365,2 hektar; Kepulauan Salaka 385,8 hektar; dan Pulau Kadidiri 270,9 hektar. Sedangkan lokasi yang potensial dikembangkan untuk budi daya rumput laut dan tiram mutiara terdapat di sekitar Pulau Huo dan Bungin 579,4 hektar. Seluruh lokasi tersebut ditampilkan dalam peta prospektif skala 1:50.000.
Central Sulawesi had coastal resources which are potential to be developed for mariculture i.e Tomini Bay, however the scientific data support was unavailable. This study was conducted by survey method to find out suitable location to be developed for mariculture in Togean Archipelago, Tojo Una-Una Regency, Central Sulawesi. Secondary data such as wheather, tidal plate, coastal fisheries production, Indonesia earth surface map of scale 1:50,000, citra land sat-7ETM digital product, and navigation map of scale 1:200,000 were collected before the study. The primary data was collected from each study areas and interpreted as mariculture requirement for several domesticated species i.e. fish, seaweed, and mollusca. Tematic map of area, suitability as the main expected out put of the study was made through spatial analysis and GIS as suggested by reference. The total potential areas which were suitable for mariculture development  are 1,601.3 hectares, namely either for fish culture in floating net cage (1,021.9 hectares), seaweed and pearl oysters (579.4 hectares) were distribution in the sea waters of Siatu, Salaka, Kadidiri, Huo, and Bungin island.



Keywords


natural resources; coastal; aquaculture; site selection

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.2.3.2007.303-318


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534