VALIDASI LUAS LAHAN TAMBAK DI KABUPATEN PINRANG, PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Mudian Paena, Akhmad Mustafa, Hasnawi Hasnawi, Rachmansyah Rachmansyah

Abstract


Keberhasilan budi daya tambak udang windu pada awal tahun 1990-an menyebabkan terjadinya pertambahan luas tambak yang cukup besar di Sulawesi Selatan termasuk di Kabupaten Pinrang. Untuk mendapatkan data perubahan luas dan luas tambak terkini di kabupaten tersebut maka dilakukan validasi luas tambak melalui pemanfaatan citra satelit. Citra satelit yang digunakan adalah Landsat-7 ETM+ akuisisi 2002 dan 2005 yang selanjutnya dilakukan klasifikasi. Sedangkan untuk data sebelumnya yaitu tahun 1991 digunakan peta rupabumi Indonesia yang didigitasi dan dilakukan analisis spasial dengan menggunakan SIG. Hasil analisis menunjukkan bahwa luas tambak di Kabupaten Pinrang pada tahun 1991 adalah 7.490,805 ha dan meningkat pada tahun 2002 dan 2005 menjadi berturut-turut 13.366,086 ha dan 14.569,180 ha. Penambahan luas tambak di Kabupaten Pinrang sebagian besar berasal dari konversi sawah dan sebagian lagi berasal dari konversi penggunaan lahan lainnya yang ada di kawasan pesisir.

The successful of tiger prawn culture in the brackish water pond in the early of 1990s to cause expansion of brackish water pond area in fairly large in South Sulawesi including Pinrang Regency. To find data of area changing and updating data of brackish water pond area in this regency, was conducted the validation brackish water pond area with satellite image. Satellite image which used was Landsat-7 ETM+ acquisition 2002 and 2005. Satellite image was classified, while the early data, in 1991, was used maps of rupabumi Indonesia that was digitized and conducted spatial analysis with GIS. The results of analysis show that brackish water pond area in Pinrang regency in 1991 was 7,490.805 ha and increased up to 13,366.086 ha and 14,569.180 ha in 2002—2005, respectively. The addition of brackish water ponds area in Pinrang Regency was mainly came from conversion of paddy field and it remaining was from the other land uses type of coastal zone.


Keywords


updating; brackish water ponds; remote sensing; GIS; Pinrang Regency

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.2.3.2007.329-340


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534