PENINGKATAN SINTASAN LARVA IKAN RAINBOW KURUMOI (Melanotaenia parva) DENGAN APLIKASI PROBIOTIK

Lili Sholichah, Siti Murniasih, Nurhidayat Nurhidayat

Abstract


Pembenihan ikan rainbow kurumoi sudah dilakukan di Balai Penelitian dan
Pengembangan Budidaya Ikan Hias (BPPBIH) sejak tahun 2010. Dalam perkembangannya ada beberapa kendala terutama rendahnya sintasan benih yang dapat memengaruhi proses produksi massal yang sedang dan terus akan dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama adalah uji efektivitas probiotik dan tahap kedua adalah penentuan dosis optimal. Tujuan penelitian tahap I adalah untuk menentukan jenis probiotik yang paling efektif digunakan untuk pemeliharaan benih ikan rainbow. Penelitian ini terdiri atas lima perlakuan yaitu: probiotik komersil jenis pertama (P1), jenis kedua (P2), jenis ketiga (P3), jenis keempat (P4), dan kontrol tanpa menggunakan probiotik (P0) masing-masing diulang sebanyak tiga kali menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Benih yang digunakan berumur satu bulan dengan ukuran badan yang seragam dan dihasilkan dari batch yang sama pula. Benih dipelihara menggunakan akuarium berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm dengan sistem resirkulasi menggunakan filter batu karang. Masing-masing akuarium diisi 100 ekor benih ikan rainbow kurumoi yang diberi pakan nauplii Artemia. Jenis-jenis probiotik komersil yang telah diuji pada tahap I akan dipilih satu jenis probiotik yang paling efektif berdasarkan hasil uji statistik yang menunjukkan nilai sintasan tertinggi. Selanjutnya probiotik terpilih (P2) akan diuji untuk menentukan dosis yang tepat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas empat perlakuan yaitu berupa dosis yang akan diujikan terdiri atas 0,5x dosis kemasan (perlakuan TB1), 1x dosis kemasan (perlakuan TB2), 2x dosis kemasan (perlakuan TB3), dan 4x dosis kemasan (perlakuan TB4), masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Dengan lama pemeliharaan dua bulan. Pengamatan yang dilakukan berupa sintasan, pertumbuhan, identifikasi plankton dan bakteri, dan analisis kualitas air. Kedua tahap penelitian dianalisis dengan ANOVA (analisis sidik ragam) dan jika terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan uji Tukey. Tahap pertama diperoleh hasil berturut-turut dari sintasan (%) tertinggi yang dicapai oleh P2 (56,5); P3 (50,0); P1 (46,5); P4 (34,5); dan terendah kontrol P0 (15,0). Sedangkan nilai sintasan (%) tahap dua berturut-turut dari yang tertinggi yaitu dicapai oleh perlakuan: TB3 (63,0); TB2 (58,0); TB4 (55,0); dan yang terendah perlakuan TB1 (34,0).


Keywords


rainbow kurumoi; probiotik; efektivitas; dosis; sintasan

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.8.2.2013.265-276


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534