PENGARUH HORMON ECDYSON TERHADAP SINTASAN DAN PERIODE MOULTING PADA LARVA KEPITING BAKAU Scylla olivacea

Sutia Budi, M. Yusri Karim, Dody D. Trijuno, M. Natsir Nessa, Herlinah Herlinah

Abstract


Kepiting Bakau Scylla olivacea merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan perbenihan kepiting bakau adalah masih tingginya tingkat mortalitas. Tujuan penelitan untuk mengevaluasi pengaruh hormon ecdyson terhadap sintasan dan periode moulting pada larva kepiting bakau Scylla olivacea. Penelitian dilakukan di Unit Stasiun Pembenihan Kepiting Maranak Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Hewan uji berupa larva kepiting bakau Scylla spp. stadia zoea. Pakan uji dalam penelitian berupa rotifer dan Artemia yang dilakukan pengkayaan dengan hormon ecdyson. Wadah penelitian berupa akuarium 110 L berjumlah 12 buah yang diisi dengan air sebanyak 100 L, air bersalinitas 28-30 ppt dengan kepadatan larva sebanyak 50 ekor/L. Perlakuan yang diuji adalah berbagai dosis hormon ecdyson dalam pakan, yakni A= 0 mg/L; B= 0,5 mg/L; C= 1 mg/L; dan D= 1,5 mg/L; dengan tiga kali ulangan. Parameter yang diukur adalah sintasan dan periode moulting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis hormon ecdyson memberikan pengaruh yang baik terhadap sintasan dan periode moulting larva kepiting bakau.

Mud crab, Scylla olivacea is one of highly valued and sought-after fishery commodities. Despite its high economic value, mud crab culture still faces a problem in producing high-quality seed which is high mortality rate post-spawning. The study aim was to evaluate the effect of the Ecdyson hormone on the survival rate and molting period of the mud crab larvae. The study was conducted at the Maranak Crab Seedling, BRPBAP3 Maros, South Sulawesi Province. The trial used mud crabs larvae that were in zoea stage. The trial feed was given in the form of Rotifer and Artemia enriched with the Ecdyson hormone. Twelve 110-liter aquaria were filled with 100 L of 28-30 ppt of seawater. The stocking density of mud crab seed was 50 larvae/L. The treatments consisted different doses of Ecdyson hormone in the feed, i.e. A= 0 mg/L, B= 0.5 mg/L, C= 1 mg/L, and D= 1.5 mg/L, with three replications for each treatment. The parameters measured were survival rate and molting period. The results showed that the treatment of Ecdyson hormone doses gave a good effect on the survival rate and molting period of mud crab larvae.


Keywords


kepiting bakau; ecdyson; sintasan; periode moulting; mud crabs; ecdyson; survival rate; moulting period

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.12.4.2017.335-339


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534