PEMANTAUAN INSIDENSI PENYAKIT PADA IKAN KERAPU DAN KAKAP DI HATCHERY DAN KERAMBA JARING APUNG DI BALI UTARA

Ketut Mahardika, Indah Mastuti, Des Roza, Dewi Syahidah, Wayan Widya Astuti, Suko Ismi, Zafran Zafran

Abstract


Pemantauan terjadinya infeksi penyakit terhadap kegiatan budidaya ikan sangat penting untuk mengetahui keragaman dan penyebaran penyakit ikan dalam suatu populasi dan lingkungan di suatu wilayah budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab penyakit pada ikan laut yang dibenihkan di pembenihan maupun yang dibesarkan pada keramba jaring apung (KJA) di sentra budidaya ikan laut di Bali Utara. Sampel ikan diperoleh dari tiga lokasi sentra budidaya laut yang berada di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Sebanyak 35 sampel ikan dikoleksi dari masing-masing tiga pembenihan di Desa Gerokgak dan tiga pembenihan di Desa Penyabangan. Pada tiga KJA di Teluk Kaping, Desa Sumberkima masing-masing dikoleksi 10 ekor ikan. Pemantauan dilakukan sekali dalam sebulan dari bulan Februari hingga November 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insidensi infeksi parasit, bakteri, dan virus viral nervous necrosis (VNN) terjadi sepanjang tahun di tahun 2018 pada ikan dengan kondisi sehat maupun sakit. Pada ikan sakit yang diperoleh dari pembenihan dan KJA diindikasikan dengan gejala hitam dan borok. Sementara, jenis parasit yang dominan menginfeksi ikan laut di hatchery adalah Trichodina spp., sedangkan di KJA adalah gill fluke (cacing insang). Prevalensi infeksi virus VNN lebih banyak terjadi pada bulan Maret sampai bulan Juli, dan meningkat pada bulan November, sedangkan kasus infeksi iridovirus terpantau di bulan Oktober. Hasil pengamatan terhadap populasi bakteri pada organ hati ikan dengan konsentrasi tinggi (107-108 cfu/g) terjadi di bulan Februari, April, sampai Juli. Demikian pula pada total Vibrio spp. dengan konsentrasi tinggi (104-106 cfu/g) dan sangat tinggi (107-109 cfu/g) teramati di bulan Maret, April, dan Juni, mengikuti pola kecenderungan infeksi VNN. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ikan yang terserang parasit dapat pula terinfeksi oleh VNN secara bersamaan. Prevalensi infeksi virus VNN banyak terjadi di bulan Maret sampai Juli dan meningkat pada bulan November. Prevalensi infeksi virus VNN cenderung diikuti dengan pola peningkatan populasi total bakteri dan Vibrio spp.

The monitoring of disease infections in fish farming activities is critical to determine the diversity and prevent the spread of fish diseases within a fish population and the fish farming environment. This study aimed to determine the causes of disease occurrences in cultured fish both in hatcheries and floating net cages in the mariculture center of North Bali. Fish samplings were conducted in three areas within the marine aquaculture center. There were 35 fish samples collected from each of the three hatcheries in Gerokgak Village and three hatcheries in Penyabangan Village. Ten fish were collected from each of three floating net cages located in Kaping Bay, Sumberkima Village. Diseases monitoring was carried out each month from February to November 2018. The results of the study showed that parasitic, bacteria, and viral nervous necrosis (VNN) infections occurred throughout the year. Parasites and VNN viruses were detected either in healthy fish or in sick fish. Sick fish were noticeable through darkened skin and skin ulcers. The dominant parasite found in the hatcheries and floating net cages was Trichodina spp. and gill fluke (gill worm), respectively. The prevalence of VNN infection was higher from March to July and in November. Cases of iridovirus infection occurred in October. High concentrations of bacterial populations in the fish liver (107-108 cfu/g) were observed in February and from April to July. Similarly, the total of Vibrio spp. with high (104-106 cfu/g) and very high concentrations (107-109 cfu/g) were observed in March, April, and June, which followed the trend of VNN infection. These results showed that fish infected with parasites could be also infected with VNN at the same time. The prevalence of VNN infection mostly occurs from March to July and in November. The prevalence of VNN virus infections tends to be followed by an increasing pattern of total bacterial populations and Vibrio spp. infections.


Keywords


Kejadian penyakit, parasit, VNN, bakteri

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.15.2.2020.89-102


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534