ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AAPTAMINOID DARI Aaptos aaptos DAN POTENSI PEMANFAATANNYA UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI BAKTERI Vibrio harveyi
Abstract
Sponge Aaptos aaptos diketahui mengandung senyawa turunan aaptaminoid yang dapat digunakan sebagai sumber antibakterial alami tanpa efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan senyawa bioaktif dari ekstrak butanol Aaptos aaptos yang efektif menghambat pertumbuhan Vibrio harveyi dan mengevaluasi kemampuan senyawa bioaktif dalam pencegahan infeksi V. harveyi. Ekstraksi metabolit sekunder menggunakan metode maserasi, sementara isolasi dan identifikasi senyawa aaptaminoid dengan metode kolom kromatografi dan spektroskopi. Uji aktivitas antibakterial menggunakan metode difusi agar dengan paper disc. Evaluasi kemampuan senyawa aktif dalam pencegahan vibriosis menggunakan metode eksperimental dengan empat perlakuan dengan masing-masing perlakuan menggunakan hewan uji Litopenaeus vannamei sebanyak 10 ekor/akuarium. Dosis senyawa aktif yang digunakan yaitu; A) 0 µg/g berat badan (bb); B) 0,67 µg/g bb; C) 25 µg/g bb; dan D) 50 µg/g bb. Penyuntikan 100 µL senyawa aktif pada masing-masing dosis tersebut dilakukan pada awal penelitian dan setelah 14 hari pemeliharaan, udang diuji tantang dengan V. harveyi pada kepadatan 107 CFU/mL Pemeliharaan udang dilanjutkan selama tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan morfologi udang berupa telson, rostrum, tubuh, pereopoda, dan pleopoda memerah sebagai tanda-tanda udang terinfeksi mulai diamati pada 23 jam pasca penginfeksian. Udang pada perlakuan C dan D mulai pulih dari infeksi pada hari keempat yang ditandai oleh telson, rostrum, tubuh, pereopoda, dan pleopoda yang normal. Selain itu, perlakuan D juga menunjukkan nilai sintasan udang tertinggi (50%), sementara perlakuan C memberikan sintasan sebesar 25%. Sebaliknya pada perlakuan B dan A (kontrol) udang sudah mengalami kematian 100% sebelum 24 jam pasca penginfeksian. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa senyawa aaptaminoid pada dosis e” 25 µg/g bb dapat dikembangkan sebagai sumber alternatif untuk pencegahan vibriosis.
Aaptos aaptos contains aaptaminoid widely known as a natural antibacterial without any side effect. This recent research aimed to extract bioactive compounds from butanol extract of Aaptos aaptos and determined its efficacy to inhibit the growth and prevent the infection of Vibrio harveyi. The extraction of secondary metabolites used maceration method, while isolation and identification of aaptaminoid used column chromatography and spectroscopy methods. The antibacterial test against V. harveyi used agar diffusion method using paper disc. The evaluation of the active compound during the vibrio challenge test used an experimental method with four treatments. Each treatment used whiteleg shrimp, Litopenaeus vannamei of 10 ind./aquarium. Dosages of the active compound used were A) 0 µg/g bb, B) 0.67 µg/g bb, C) 25 µg/g bb, and D) 50 µg/g bb. The injection of 100 µL of each bioactive compound was carried out at the initial experiment and on day 14 after challenged with V. harveyi at the density of 107 CFU/mL. The shrimps was reared for an additional seven days. The findings showed that the infection on shrimps started on 23 hours post-injection of V. harveyi indicated by the reddish color of rostrum, body, pereopods, pleopods, and telson. The shrimps in treatment C and D were able to recover from the infection started on the day-4 post-infection exhibited by the back to the normal condition of rostrum, body, pereopods, pleopods, and telson. The highest survival rate post-infection was obtained by shrimp in treatment D (50%) followed by treatment C (25 %). In turn, shrimps on treatment A and B had 100% mortality within 24 hours post-infection. This research concludes that aaptaminoid can be developed as an antibacterial agent for vibriosis prevention with an optimal dosage of e” 25 µg/g bb.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.15.1.2020.41-50
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.