KERAGAMAN DAN KORELASI KANDUNGAN ALBUMIN DENGAN KARAKTER PERTUMBUHAN PADA TIGA POPULASI IKAN GABUS (Chana striata)

Ikhsan Khasani, Dessy Nurul Astuti

Abstract


Albumin ikan gabus merupakan bahan farmasi bernilai tinggi, banyak dimanfaatkan untuk mengobati pasien pascaoperasi dan luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman dan korelasi kandungan albumin terhadap karakter pertumbuhan pada tiga populasi ikan gabus (Chana striata) dari Sumatera (SM), Jawa (JW) dan Kalimantan (KL). Tahap awal dari penelitian ini adalah pemeliharaan larva-benih, karakterisasi dan analisis kandungan albumin ikan gabus dari tiga populasi. Kandungan albumin pada sampel daging (20 ekor ikan per populasi) dianalisis menggunakan reagen bromocresol green dan diukur dengan spektrofotometer pada 578 nm. Benih ikan gabus dari populasi SM, JW, dan KL dengan ukuran panjang total 28,9 ± 5,7 mm dan bobot badan 0,27 ± 0,09 g dari 12 famili, terdiri dari 4 famili untuk setiap populasi dipelihara secara acak dalam 12 buah kolam beton ukuran 25 m2 selama 75 hari. Kandungan albumin rata-rata ketiga populasi tidak berbeda nyata (P>0,05), yaitu 2,6 ± 0,4 g dL-1 (KL), 2,4 ± 0,3 g dL-1 (SM) dan 2,2 ± 0,4 g dL-1 (JV); dengan koefisien keragaman sebesar 12,60% (SM), 18,13% (JT) dan 17,0% (KL). Nilai korelasi antara panjang total, panjang standar, dan bobot badan dengan kandungan albumin tergolong rendah hingga sedang, yaitu secara berurutan sebesar -0,05; -0,03 dan -0,43 (SM), 0,42; 0,475 dan 0,34 (JW) dan -0,28; -0,35 dan -0,275 (KL). Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa keragaman kandungan albumin tidak berbeda antar populasi, sehingga pendekatan seleksi kurang efektif. Nilai korelasi antara karakter pertumbuhan terhadap kandungan albumin pada ikan gabus tergolong rendah.

The snakehead fish (SHF) albumin is a highly valued pharmaceutical material widely used to treat postsurgery wounds and skin burns. This study’s purpose was to analyze the coefficient of variance and correlation of albumin trait to growth characters of three SHF populations: Sumatera (SM), Java (JV) and Kalimantan (KL). The first step of this study consisted of larval and seed rearing of three SHF populations followed up by characterization and analysis of their albumin content. The albumin contents of the SHF meat (20 fish for each population) were analyzed using bromocresol green reagent and measured using a spectrophotometer at 578 nm. The SHF seeds (28.9 ± 5.7 mm of total length and 0.27 ± 0.09 g of body weight) from 12 families consisted of four families for each population were reared in 12 concrete ponds measuring 25 m2 for 75 days. The averages of albumin content of the three populations were 2.6 ± 0.4 g dL-1 (KL) 2.4 ± 0.3 g dL-1 (SM) and 2.2 ± 0.4 g dL-1 (JV) and considered not significantly different (P> 0.05) with coefficients of variance of 12.60% (SM), 18.13% (JV) and 17.0% (KL). The correlation values of total length (TL), standard length (SL) and body weight (BW) with albumin content of the SHF were -0.05, -0.03, and -0.43 (SM); 0.42, 0.475, and 0.34 (JV); and -0.28, -0.35, dan -0.275 (KL) and classified as low to moderate. The results suggested that the variances of albumin content among the populations were not significantly different and the individual selection method was not effective.
 


Keywords


albumin; genetik; keragaman; korelasi; pertumbuhan; albumin; correlation; genetic; variance; growth

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.15.1.2020.1-9


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534