EFEKTIVITAS PEMBERIAN EKSTRAK DAUN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) TERHADAP PENCEGAHAN SAPROLEGNIASIS PADA TELUR IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)

Yayang Dita Wulandari, Ganjar Adhywirawan Sutarjo, Anis - Zubaidah

Abstract


Terbatasnya ketersediaan benih hingga saat ini masih menjadi kendala keberhasilan produksi ikan gurami. Hal ini salah satunya disebabkan oleh terjadinya infeksi jamur Saprolegnia sp. pada telur sehingga terjadi kegagalan dalam penetasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak daun eceng gondok dengan konsentrasi yang berbeda terhadap prevalensi dan pertumbuhan jamur Saprolegnia sp. pada telur gurami. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL). Ekstrak daun eceng gondok didapatkan melalui metode maserasi yaitu dengan perendaman serbuk daun eceng gondok dan ethanol 96% kemudian penguapan menggunakan rotary evaporator. Pengujian dilakukan dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Wadah pemeliharaan menggunakan akuarium ukuran 15 cm x 15 cm x 20 cm. Interval pengamatan uji minimum inhibitory concentration (MIC), uji daya hambat, dan prevalensi masing-masing 48 jam, 5-7 hari, dan 24 jam. Dosis pengenceran ekstrak daun eceng gondok pada uji MIC yaitu 6,25%; 12,5%; 25%; dan 50%. Hasil penelitian dari MIC yaitu pada pengenceran 25% terjadi penghambatan pertumbuhan Saprolegnia sp. Kemudian dilakukan pengujian lanjutan yaitu uji daya hambat pengenceran terendah 6,5% dengan rentang pengenceran 0,25%. Hasil uji daya hambat masing-masing perlakuan A (0%) 0 mm, perlakuan B (6,5%) 1,44 mm; perlakuan C (6,75%) 1,92 mm; dan perlakuan D (7%) 2,26 mm. Dengan prevalensi masing-masing 46,8%; 28%; 22%; dan 17,6%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada uji MIC hasil pengenceran 6,25% hingga 50% terjadi penghambatan pertumbuhan Saprolegnia sp. Uji lanjut daya hambat dari ekstrak daun eceng gondok secara keseluruhan memiliki tingkat daya hambat yang rendah yaitu £ 5 mm, namun semakin tinggi dosis yang digunakan dapat menurunkan tingkat prevalensi jamur Saprolegnia sp. pada telur gurami.

Limited availability of seeds to date is still an obstacle to the success of gouramy production. This is partly due to the onsling of Saprolegnia sp. fungal infection on the egg so that there is a failure in hatching. The purpose of this study is to find out the effectiveness of giving hyacinth leaf extract with different concentrations against the prevalence and growth of Saprolegnia sp. on gouramy’s eggs. The method used was an experiment with RAL (Complete Randomized Design). The water hyacinth leaf extract is obtained through maceration method by soaking water hyacinth leaf powder and ethanol 96% then evaporation using a rotary evaporator. The test was carried out with 4 treatments and 5 replications. The maintenance container uses an aquarium 15 cm x 15 cm x 20 cm. Observation intervals of MIC test (minimum inhibitory concentration), inhibitory test, and the prevalence of 48 hours, 5-7 days, and 24 hours, respectively. Dilution doses of water hyacinth leaf extract in MIC test were 6.25%; 12.5%; 25%; and 50%. The results of research from MIC that is 25% dilution occurs inhibition of Saprolegnia sp. growth. Then, further testing is done with the lowest dilution inhibition test of 6.5% with a dilution range of 0.25%. The inhibitory test results for each treatment A (0%) 0 mm, treatment B (6.5%) 1.44 mm, treatment C (6.75%) 1.92 mm, and treatment D (7%) 2, 26 mm. With a prevalence of 46.8%, 28%, 22%, and 17.6%, respectively. The conclusion of this study is the MIC test results of dilution of 6.25% to 50% inhibition of growth of Saprolegnia sp. Further tests of inhibition of water hyacinth leaf extract as a whole have a low inhibitory level which is £ 5 mm, but the higher the dose used can reduce the prevalence rate.


Keywords


pencegahan; penyakit jamur; Saprolegnia sp.; minimum inhibitory concentration; prevention; fungal disease; Saprolegnia sp.; minimum inhibitory concentration

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.15.4.2020.245-251


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534