EKSISTENSI SPESIES IKAN INTRODUKSI PADA HASIL TANGKAPAN NELAYAN JARING INSANG (GILLNET) DI PERAIRAN WADUK PANGLIMA BESAR SOEDIRMAN KABUPATEN BANJARNEGARA

Dhimas Ragil Kurnia, Purnama Sukardi, Achmad Iqbal

Abstract


Waduk Panglima Besar Soedirman, Kabupaten Banjarnegara, merupakan waduk dengan fungsi untuk pembangkit listrik, irigasi pertanian, pariwisata, budidaya dan penangkapan ikan. Jaring Insang (Gillnet) merupakan salah satu alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan perairan Waduk PB Soedirman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis-jenis hasil tangkapan nelayan jaring insang (gillnet) di Waduk Panglima Besar Soedirman, baik jenis introduksi maupun jenis lokal dan juga untuk mengetahui tingkat dominansi antar spesies dan dominansi antara ikan jenis introduksi dan ikan jenis lokal hasil tangkapan nelayan jaring insang (gillnet) di Waduk Panglima Besar Soedirman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2019. Data jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan gillnet dianalisis menggunakan rumus komposisi jenis dan rumus indeks dominansi Simpson (C). Jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan jaring insang (gillnet) di Waduk Panglima Besar Soedirman diantaranya adalah Nila (Oreochromis niloticus) sebanyak 51%; Louhan (Cichlasoma trimaculatum) 21%; Betutu (Oxyeleotris marmorata) 21%; Tawes (Barbonymus gonionotus) 3%; Nilem (Osteochillus vittatus) 2%; Gabus (Channas triata) 1%; Mas (Ciprinus carpio) 1%; dan Bawal (Collosoma macropomum) 0,14%. Jenis-jenis ikan yang termasuk dalam jenis ikan introduksi adalah Nila (Oreochromis niloticus), Louhan (Cichlasoma trimaculatum), Betutu (Oxyeleotris marmorata), Mas (Ciprinus carpio) dan Bawal (Collosoma macropomum) dengan jumlah prosentase 94%. Jenis-jenis ikan yang termasuk ikan lokal adalah Tawes (Barbonymus gonionotus), Nilem (Osteochillus vittatus) dan Gabus (Channas triata) dengan prosentase prosentase 6%.  Nilai indeks dominansi (C) antar spesies adalah 0,3538 yang berarti tingkat dominansi sedang dan nilai indeks dominansi (C) antara ikan jenis introduksi dan ikan jenis lokal adalah 0,8981 yang berarti tingkat dominansi tinggi.


Keywords


ikan; introduksi; lokal; dominansi; nelayan, gillnet, waduk, panglima soedirman, banjarnegara

Full Text:

PDF

References


Albins, M. A., & M. A. Hixon. (2008). Invasive Indo-Pacific lionfish, Pterois volitans, along the Bahamian Archipelago. Environmental Biology of Fishes 88: 305–309.

Annonymous. (2018). Statistik Perikanan Tangkap Kabupeten Banjarnegara Tahun 2017. Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Banjarnegara.

Astuty, S., Diana, S., dan Iskandar. (2000). Studi Biologi Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) di Perairan Waduk Cirata. Jurnal Bionatura. 2(1): 21-22.

Atmadja, P., R.P. Tampubolon, M.F. Rahardjo dan Krismono. (2014). Potensi Ancaman Iinvasif Ikan Oskar (Amphilophus citrinellus) di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat. Widyariset. 17(3): 311-322.

Billman, E. J., B. J. Tjarks, & M. C. Belk. (2011). Effect of predat i on and habi t at quali t y on growth and reproduction of a stream fish. Ecology of Freshwater Fish 20: 102–113.

Brandt, A.V. 1972. Fish Catching Methods of the World. Fishing NewsBook Ltd, London.

Dewantoro, G.M. dan Rachmatika, I. (2016). Jenis Ikan Introduksi dan Infasif Asing di Indonesia. LIPI Press, Jakarta.

Djuhanda, T. (1981). Dunia Ikan. Armico, Bandung.

Hänfling B., P. Bolton, M. Harley, & G. R. Carhalho. (2005). A molecular approach to detect hybridization between crusian carp (Carassius carassius) and non indigenous carp speci es (Carassius spp. And Cyprinus carpio). Freshwater Biology 50: 403–417.

Haryono, M.F. Rahardjo, Mulyadi dan R. Affandi. (2014). Komunitas Ikan di Perairan Sungai Serayu yang Terfragmentasi Waduk di Wilayah Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Fauna Tropika. 23 (1): 35-43.

Hedianto, D.A., K. Purnomo dan A. Warsa. (2013). Interaksi Pemanfaatan Pakan Alami oleh komunitas Ikan di Waduk Penjalin Jawa Tengah. Bawal. 5(1): 33-40.

Hedianto, D.A., K. Purnomo, R.S. Kartamihardja dan A. Warsa. (2014). Parameter Populasi Ikan Lohan (Cichlasoma trimaculatum, Günther, 1867) di Waduk Sempor Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 20(2): 81-88.

Imanda, S.N., I. Setiyanto dan T.D. Hapsari. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tangkapan Kapal Mini Purse Seine di PelabuhanPerikanan Nusantara Pekalongan. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology. 5 (1): 145-153.

Kartamihardja, E. S. (2008). Perubahan komposisi komunitas ikan dan faktor-faktor penting yang memengaruhi selama empat puluh tahun umur Waduk Djuanda. Jurnal Iktiologi Indonesia. 8(2): 67–79.

Kostecki C., S. Rochette, R. Girardin, M. Blanchard, N. Desroy, & O. Le Pape O. (2011). Reduction of flatfish habitats as a consequence of the proliferation of an invasive mollusc. Estuarine, Coastal and Shelf Science 92: 154–160.

Kottelat, M., Whitten, A. J., Kartikasari, S. N. & Wirjoatmodjo, S. (1993). Freshwater fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Singapore, Periplus Edition, 291 pp + 84 plates.

Krisetyana, H. (2008). Tingkat Efisiensi Pengontrolan Endapan Sedimen Di Wauk PLTA PB. Soedirman. Tesis. Program Pacasarjana Magister Teknik Sipil. Undip, Semarang. 95 hal.

Krismono., D. A. Hedianto, A. Zahid & M.F. Rahardjo. (2013). Biolimnologi Sungai Serayu Sebagai Dasar Pengelolaan. Prosiding Forum Nasional Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan IV.

Nico, L.G., P. Sharp, & T. M. Collins. (2011). Imported Asian swamp eels (Synbranchidae: Monopterus) in North American live food markets: Potential vectors of nonnative parasites. Aquatic Invasions 6(1): 69–76.

Odum, E.P. (1983). Basic Ecology. Sounders College publishing Tokyo Holt-Sounders, Tokyo Japan.

Purnomo, K., E. S. Kartamihardja, A. Warsa, D. A. Hedianto, S. Romdon, Waino & Rahmat. (2012). Penelitian biologi populasi ikan spesies asing invasif dan alternatif teknologi pengendaliannya di Waduk Ir. H. Djuanda (Jawa Barat), Waduk Sermo (Daerah Istimewa Yogyakarta), serta Waduk Kedung Ombo dan Sempor (Jawa Tengah). Laporan Akhir. Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan, Jatiluhur. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Purwakarta. 91 p.

Saanin, H. (1968). Taksonomi dan Kunci Identivikasi Ikan Jilid I. Binacipta, Bogor.

Saanin, H. (1984). Taksonomi dan Kunci Identivikasi Ikan Jilid II. Binacipta, Bogor.

Sadili, D., Haryono., M. M. Kamal., Sarmintohadi dan I. Ramli. (2015). Pedoman Umum Restocking Jenis Ikan Terancam Punah. Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Jakarta.

Sinaga, R. N., D. Wijayanto dan Sardiyatmo. (2014). Analisis Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Pendapatan dan Volume Produksi Nelayan Cantrang di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong Lamongan Jawa Timur. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology. 3(2): 85-93.

Subani, W dan H.R. Barus. (1989). Alat Penangkapan Ikan dan Udang di Indoensia. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. Edisi Khusus (50).

Suparmoko, M. (1987). Metode Penelitian Praktis. BPFE, Yogyakarta.

Uzunova, E., & S. Zlatanova. (2007). A review of the fish introductions in Bulgarian freshwater. Act a Ichthyologica et Piscatoria. 37(1): 55-61.

Widiyati, A dan T. H. Prihadi. (2007). Dampak Pembangunan Waduk Terhadap Kelestarian Biodiversitas. Jurnal Akuakultur. 2(2): 113-117.

Wulandari, D.A. (2007). Penanganan Sedimentasi Waduk Mrica. Berkala Ilmiah Teknika Keairan. 13(4) : 0854-4549 .




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marlin.V2.I1.2021.11-20

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
P-ISSN: 2716-120X
E-ISSN: 2715-9639