Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Hiu dan Pari Secara Tradisional oleh Masyarakat Pesisir Papua Barat

Selvi Tebaiy, Jemmy Manan, Sampari Suruan, Joiner Ainusi, Andra Ananta, Faqih Akbar, Ranny R Yuneni

Abstract


Ikan hiu dan pari adalah komoditas perikanan penting di dunia dan memiliki peranan baik secara ekologi maupun ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis sumber daya hiu dan pari yang dimanfaatkan secara tradisonal oleh masyarakat di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat. Penelitian ini bersifat eksploratif dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara langsung di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa jenis ikan hiu dan pari yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Bintuni dan Sorong Selatan adalah 16 jenis. Status dari masing-masing jenis berbeda, yaitu 3 jenis masuk dalam kategori Vurnarable (Sphyrna sp, Aetobatus ocellatus dan Rhinoptera javanica), satu spesies masuk kategori Endangered (Eusphyra blochii) serta 5 jenis masuk dalam kategori Critically Endangered. Pemanfaatan ikan hiu dan pari oleh masyarakat pesisir/nelayan di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Bintuni berada dalam kategori pemanfaatan secara tradisional yaitu berupa produk olahan berupa daging ikan garam/asin dan dendeng. Sumber daya ikan hiu dan pari bukanlah target tangkapan masyarakat tetapi merupakan bycatch yang kemudian diolah secara tradisional. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga sebuah sumber daya yang memiliki status perlindungan akan menyebabkan penangkapan dilakukan secara terus menerus pada jenis-jenis yang berstatus vulnerable (terancam punah) atau spesies yang dilindungi. Hal ini dibuktikan bahwa nilai nilai korelasi antara tingkat pemanfaatan dengan pengetahuan masyarakat tentang sumber daya ikan hiu dan pari rendah yaitu korelasi (r) sebesar 0.56.

 

Title: Traditional Utilization of Shark and Ray Resources by Coastal Community of West Papua 

Sharks and rays are essential fishery commodities in the world and have a role both ecologically and economically. This study aimed to determine the types of shark and ray resources used and the traditional pattern of utilization by the people in South Sorong Regency and Teluk Bintuni Regency, West Papua Province. This research method is an exploratory and qualitative approach with a descriptive method. The data was collected in the form of primary and secondary data. Primary data were collected through direct observation and interviews in the field. The findings show that there are 16 species of sharks and rays caught by the community in Bintuni Bay and South Sorong Regencies. Each species’ status is different and can be defined as three species in the vulnerable (Sphyrna sp, Aetobatus ocellatus and Rhinoptera javanica), one as Endangered species (Eusphyra blochii), and five species in the Critically Endangered species. The utilization of sharks and rays by coastal communities/fishers in South Sorong Regency and Bintuni Regency is still in the category of traditional use, namely in the form of processed products in the form of smoked fish meat, salt/salted fish, and beef jerky. The level of traditional utilization of shark and ray resources by the local community in South Sorong Regency and Bintuni Regency is relatively high due to the lack of knowledge of local communities about the status of these fishery resources, which have been used traditionally. Furthermore, this can also indicate that lack of public knowledge about the importance of maintaining a protected resource will then continue the effort to catch the vulnerable (endangered) or protected species. It is proven that the correlation value between the utilization rate and public knowledge about shark and ray resources is low, namely a correlation (r) of 0.56.



Keywords


hiu; pari; Sorong Selatan; Teluk Bintuni; pemanfaatan tradisional

Full Text:

PDF

References


Achmadi, A, dan C. Narbuko. 2009. Metodelogi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. 2004. Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bonfil, R. 2002. Trends and patterns in world and Asian elasmobranch fisheries. In Fowler S. L., T. M. Reed, & F. A. Dipper (Eds). Elasmobranchi biodiversity, conservation, and management. Proceedings of the International seminar and Workshop, Sabah, Malaysia, July 1997. IUCN SSC Shark Specialist Group. IUCN. Gland. Switzerland and Cambridge. UK. pp: 15-24.

Chaer, A.1993. Gramatika Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Dharmadi, F. 2013. Tinjauan Status Perikanan Hiu dan Upaya Konservasinya di Indonesia. Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan. ISBN: 978-602-7913-09-7.

Daley, R. K., Stevens, J. D., Last, P. R., & Yearsley, G. K. 2002. Field guide to Australian sharks and rays. Australia: CSIRO Marine Research and Development Corporation.

Furchan, A. 2007. Pengatar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Ferretti, F., Worm, B., Britten, G.L., Heithaus, M.R., Lotze, H.K. 2010. Patterns and ecosystem consequences of shark declines in the ocean. Ecology Letters, 13(8): 1055-1071.

Frid, A. Baker, G.G, & Dill,.M (2007) Do shark declines create fear released systems. Oikos, 117(2),19-201.

Hoenig, J.M. & Gruber, S.H. 1990. Life history patterns in elasmobranchs: implications for fisheries management. In: H.L. Pratt Jr., S.H. Gruber and T. Taniuchi (Eds). Elasmobranchs as living resources: Advances in the biology, ecology, systematic and the status of the fisheries. NOAA Technical Report 90. Pp: 1-16.

Mayangsari, D., Muin, S., & Siahan, S. (2017). Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Objek Ekowisata Mangrove Di Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah. Jurnal Hutan Lestari, 5(3), 668– 679.

Robins, T. (2007). Pengantar Psikologi Umum. Universitas Sumatera Utara.

Siringo, M., & Adikampana, I. M. (2014). Persepsi Wisatawan Terhadap Kemacetan Di Jalan Pantai Kuta Kabupaten Badung Bali. Jurnal Destinasi Pariwisata, 2(1), 24–35.

Suharsaputra, U. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama.

Shambodo, Y. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Khalayak Mahasiswa Pendatang UGM Terhadap Siaran Pawartos Ngayogyakarta Jogja TV. Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial Vol.1, No. 2, Agustus 2020.

Tebai S, Ainusi J, Ananta AS, Akbar F, Yuneni RR. 2021. Karakteristik Sosial Ekonomi Nelayan Pemanfaat Sumber Daya Ikan Hiu dan Pari di Kabupaten Sorong Selatan dan Teluk Bintuni Papua Barat. Prosiding Simposium Hiu Pari Ke 3. 263-283 pp.

Zainudin, I.M., 2011. Pengelolaan Perikanan Hiu berbasis ekosistem di Indonesia. Thesis Pasca Sarjana. Universitas Indonesia, Depok. 93 hal.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v8i2.11532

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

---------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.