Kebijakan Pemanfaatan Hutan Mangrove Berkelanjutan dengan Teknik Interpretative Structural Modeling di Taman Nasional Rawa Aopa, Sulawesi Tenggara

Abdillah Munawir, Nurhasanah Nurhasanah, Edi Rusdiyanto, Siti Umamah Naili Muna

Abstract


Konversi hutan mangrove akibat faktor anthropogenik semakin meningkat di Kawasan Taman Nasional Rawa Aopa. Kajian keanekaragaman biota hutan mangrove, valuasi lingkungan ekonomi mangrove telah banyak dilakukan, tetapi penelitian tentang kebijakan kelembagaan belum pernah dilakukan untuk mengantisipasi perubahan kawasan hutan mangrove. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis elemen pemanfaatan hutan mangrove; menganalisis peran lembaga yang terlibat dalam pengelolaan Taman Nasional Rawa Aopa; dan menganalisis model kelembagaan dalam pengelolaan Taman Nasional Rawa Aopa. Penelitian dilakukan selama bulan Juni sampai Desember 2021. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode teknik analisis Interpretif Structural Modeling (ISM). Hasil penelitian menunjukan bahwa 11 lembaga yang terkait dalam pengelolaan Taman Nasional Rawa Aopa terdapat tiga lembaga yakni (Balai Taman Nasional Rawa Aopa, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Sulawesi Tenggara) yang memiliki pengaruh paling besar dan menjadi faktor kunci dalam perumusan kebijakan pemerintah dalam hal pengelolaan keberlanjutan hutan mangrove di TNRA. Elemen tujuan yang merupakan elemen kunci dalam pengembangan model pengelolaan Taman Nasional Rawa Aopa adalah penegakan supremasi hukum, dukungan antar pemangku kepentingan dan upaya perlindungan hutan mangrove TNRA untuk keberlanjutan flora dan fauna. Kondisi ini menjelaskan beberapa subelemen tersebut menjadi penggerak utama dan mempengaruhi subelemen pada level berikutnya. Kelembagaan pengelolaan hutan mangrove memiliki kinerja rendah karena ketiadaan kelembagaan khusus yang bertanggungjawab atas pengelolaan TNRA. Oleh karena itu, diperlukan kehadiran kelembagaan formal yang dibentuk berdasarkan memorandum understanding Balai TNRA Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara yang mampu mengakomodir kepentingan pemangku kepentingan dan bertanggungjawab atas pengelolaan hutan mangrove TNRA.

 

Title: Policy on Sustainable Use of Mangrove Forest Using Interpretative Structural Modeling Techniques in Rawa Aopa National Park, Southeast Sulawesi

The conversion of mangrove forests due to anthropogenic factors is increasing in the “Rawa Aopa National Park (RANP)” area. Studies of diversity and economic valuation have been widely carried out. Still, research on institutional policies has never been carried out to anticipate changes in mangrove forest areas. This study aims to analyze the elements uses of mangrove forest, the role of agencies in the RANP management, and institutional models. Research carried out from June to December 2021, which used the Interpretive Structural Modeling (ISM) analysis. The results show three institutions involved in management of the RANP Center consist of the Forestry Service and the Environment Service of Southeast Sulawesi Province. The three institutions have the most influence and are key factors in formulating government policies in terms of managing the sustainability of mangrove forests in RANP. The critical elements in developing the RANP management model are the enforcement of the law, support between stakeholders, and efforts to protect RANP mangrove forests for the sustainability of flora and fauna. Some of sub-elements are the main drivers and affect the sub-elements at the next level. However, the management institutions of mangrove forest have low performance due to the absence of particular institutions responsible for RANP management. Therefore, it is necessary to have a formal institutional presence formed based on a memorandum of understanding of the three institutions that can accommodate the interests of stakeholders and responsible for the management of mangrove forests..


Keywords


kelembagaan; hutan mangrove; Taman Nasional Rawa Aopa (TNRA), flora dan fauna, interpretif structural modeling

Full Text:

PDF

References


Ariwidodo, E. (2014). Relevansi Pengetahuan Masyarakat Tentang Lingkungan Dan Etika Lingkungan Dengan Partisipasinya Dalam Pelestarian Lingkungan. Nuansa, Vol 11(1), 1–20.

Anwar, C. (2005). Mengapa ekosistem hutan mangrove harus diselamatkan dari kerusakan lingkungan. Jurnal Konservasi kehutanan. Volume 2 Agustus 2007.

Bengen, D.G., & Nikijuluw, V. (2006). Kajian partisipasi masyarakat dalam pengelolaan mangrove. Jurnal Pesisir dan Lautan. 4 (8) : 12- 17.

Butarbutar, D.N.P., Sintani, L., & Harinie, L.T. (2020). Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir Melalui Pemberdayaan Perempuan. Journal of Environment and Management, Vol 1(1), 31–39. doi: 10.37304/ jem.v1i1.1203.

Casey Keat-Chuan Ng, & Robert Cyril Ong. 2022. A review of anthropogenic interaction and impact characteristics of the Sundaic mangroves in Southeast Asia, Estuarine, Coastal and Shelf Science, 10.1016/j.ecss.2022.107759, 267, (107759).

Eriyatno. (2003). System Science: Increasing Quality and Management Effectiveness. IPB Press, Bogor. [in Indonesian].

Eriyatno., & Sofyar, F. (2007). Riset Kebijakan Metode Penelitian untuk Pascasarjana. IPB Press(ID). Bogor.

Hana S., & Munasinghe, M. (1995). Property Rights and The Environment. Social and Ecological Issues. Beijer Internasional Institute of Ecological Economics and The World Bank. Washington DC.

Herry, P., Shantiko, B,. Sitorus, S., Gunawan, H., Achdiawan, R., Kartodihardjo, H., & Dewayani, A.A. (2017). Fire economy and actor network of forest and land fires in Indonesia. Forest Policy and Economics. Elsevier Vol. 78 Pages 21-31. https://doi.org/10.1016/j.forpol.2017.01.001.

Hora, S.C. (2004). Probability judgments for continuous quantities: linear combinations and calibration, Management Science 50. 597-604.

Hochard, J. P., Hamilton, S. & Barbier, E. B. Mangroves shelter coastal economic activity from cyclones. Proc. Natl. Acad. Sci. 116, 12232–12237 (2019).

Indrayanti., Dwi, M., Fahrudin, A., & Setiobudiandi, I. (2015). Penilaian Jasa Ekosistem Mangrove di Teluk Blanakan Kabupaten Subang. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, Vol 20(2), 91–96. doi: 10.18343/jipi.20.2.91.

Istomo., Kusmana, C., Dwiyanti, F.G., & Malik, D. (2020). Comparison of several methods of stands inventory prior to logging towards the yield volume of mangrove forest in Bintuni Bay, West Papua Province, Indonesia. Biodiversitas Journal; Volume 21, Number 4, April 2020; Pages: 1438-1447.

Kapucu, N., Healy, B.F., & Arslan, T. (2011). Survival of the fittest: Capacity building for small nonprofit organizations. Evaluation and Program Planning, 34 (3) : 236-245.

Kartodihardjo, Hariadi. (1999). Policy Issues on Management of Natural Production Forests. Bogor [ID]. Pustaka Latin. [in Indonesian].

Kartodihardjo, H., Murtilaksono, K., & Sudadi, U. (2004). Institutions of Watershed Management: Concept and Introduction of Policy Analysis. Bogor Agricultural University. [in Indonesian].

Kusmana C. (2017). Lesson Learned From Mangrove Rehabilitation Program In Indonesia. Jurnal Pengelolaan Sumber daya Alam dan Lingkungan Vol. 7 No. 1 (April 2017): 89-9. IPB Bogor.

Kusmana C. (2003). Teknik Rehabilitasi Mangrove. Fakultas Kehutanan IPB. IPB Press. Bogor.

Kusmana, C., Istomo, C., Wibowo, S.W., Budi, I.Z., Siregar, T., Tiryana, S., & Sukardjo. (2010). Konservasi dan Pengelolaan Mangrove. Presented on: Konferensi dan Pameran Nasional “Penyelamatan Hutan Pantai dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir”, 23 November 2010.

Kusmana, C. (2012). Management of mangrove ecosystem in Indonesia. Workshop on Mangrove Re-plantation and Coastal Ecosystem Rehabilitation. In: editor.; Jogyakarta. p 219-227.

Katong, N., Abas, A.Y., & Sendow, D.C. (2020). Studi Kasus Tindak Pidana Kehutanan Di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Jurnal Hukum Ekonomi Syariah (EL-IQTISHADY). Volume 2 Nomor 2 Desember 2020. DOI:10.24252/el-iqthisadi.v2i2.18560

Kamal, M., Hartono, H., Wicaksono, P., Adi, N.S, & Arjasakusuma, S. (2016). Assessment of Mangrove Forest Degradation Through Canopy Fractional Cover in Karimunjawa Island, Central Java, Indonesia Geoplanning J. Geomatics Plan. 3 107

Lewis, R.R. (2001). Mangrove Restoration. Cost and Benefits of Successful Ecological Restoration. Proccedings of the Mangrove Valuation Workshop, University Sains, Malaysia, Penang, 4-8 April 2001. Cohosted by the Beijer International Institute of Ecological Economics, Stockholm, Sweden.

Lio, F.X.S., & Stanis, S. (2018). Partisipasi Masyarakat Dalam Pelestarian Hutan Mangrove Di Kelurahan Oesapa Barat Kota Kupang. Jurnal Kawistara, Vol 7(3), 226. doi: 10.22146/ kawistara.17150.

Machfud. (2001). Rekayasa Model Penunjang Keputusan Kelompok dengan Fuzzy-Logic untuk Sistem Pengembangan Agroindustri Minyak Atsiri. Disertasi, Institut Pertanian Bogor.

Cokhester, M., Sirait, M., & Wijardjo, B. (2006). ”Penerapan Prinsip-prinsip Forest Stewardship Council (FSC) No. 2 dan No. 3 di Indonesia”, Hambatan dan Kemungkinan, Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) dan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), Cetakan Pertama.

Masiyah, S., & Sunarni. (2015). Komposisi jenis dan kerapatan mangrove di Pesisir Arafura Kabupaten Merauke Provinsi Papua. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, Vol 8(1), 60. doi: 10.29239/j.agrikan.8.1.60-68.

Mangora, M.M. (2011) Poverty and institutional management stand-off: a restoration and conservation dilemma for mangrove forests of Tanzania. Wetl Ecol Manag 19(6):533–543

Marimin. (2004). Teknik dan aplikasi pengambilan keputusan kriteria majemuk. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Malik, A., Fensholt, R., & Mertz, O. (2015). Economic Valuation of Mangroves for Comparison with Commercial Aquaculture in South Sulawesi, Indonesia. Forests 2015; 6(9):3028-3044. https://doi.org/10.3390/f6093028.

Munawir, A., June, T., Kusmana, C., & Setiawan Y. (2019). Dynamics Factors that Affect the land Use Change in the Lore Lindu National Park. Proceeding of SPIE 11372. Event: Sixth Internasional Symposium on LAPAN-IPB Satelite. Bogor (ID).

Munawir, A., June, T., Kusmana, C., & Setiawan Y. (2021). Environmental Institution Improvement Using Interpretative Structural Modeling (ISM) Techniques In Lore Lindu National Park (Llnp), Central Of Sulawesi ProvinceIndonesia. Plant Archives Enviromental Science Journal. 21 (1),: 251 – 260.

Munawir, A., Rusdiyanto, E., & Nurhasanah. (2022). Metode Penelitian Aplikasi SOFTWARE MDS-RAP Settlements (Analisis Statistik Pengelolaan Sumber daya Alam dan Lingkungan). Penerbit Universitas Terbuka. ISBN 978-623-480-737-0. Tanggerang selatan, Banten

Ministry of Environment & Forestry. (2016). Regulations of The Director General of Sustainable Production Forest ManagementNo.P.8/PHPL/SET/3/2016 Concerning Guidelines for Silviculture Systems in Mangrove Forests. Director General of Sustainable Production Forest Management, Directorate General of Sustainable Production Forest Management, Indonesia.

Nasution, M. (2002). Institutional Development of Rural Cooperatives for Agroindustry. Bogor. IPB Press. [in Indonesian].

Nutriawani, R., Nurdjali, B., & Nugroho, J. (2017). Sikap Masyarakat Dusun Pasir Laut terhadap Keberadaan Hutan Mangrove di Dusun Pasir Laut Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah. Jurnal Hutan Lestari, Vol 5 (2), 418–24.

Ostrom E. (2005). Developing Methods for Institutional Analysis: Institutional Diversity in Resource Management. Bloomington (US). Indiana University.

Ostrom E. (2007). Developing a Method for Analyzing Institutional Change. Arizona (US). Center for the Study of Institutional Diversity - Arizona State University.

Ostrom E. (2012). Understanding Institutional Diversity. New Jersey (US). Princeton University.

Oliveira, D.D., Santos, L.P.S., & Silva, H.K, Macedo, S.J. (2014). Toxicity of sediments from a mangrove forest patch in an urban area in Pernambuco (Brazil). Ecotoxicol Environ Saf 104: 373-37

Parvaresh, H., Abedi, Z., Farshchi, P., Karami, M., Khorasani, N., & Karbassi, A. (2011). Bioavailability and concentration of heavy

metals in the sediments and leaves of gray Mangrove, Avicennia marina (Forsk.) Vierh, in Sirik Azini Creek, Iran. Biol Trace Elem Res 143 (2): 1121- 1130.

Paul, K.G. (1998). A Brief history and analysis of Indonesia’s forest fires crisis. Academic Research Library, Apr 1998; 65 pg 63.

Putri, I.A, & Allo, M.K. (2016). Degradasi keanekaragaman hayati Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 6(2): 169-194.

Poedjirahajoe, E., Sulistyorini, I.S. & Komara, L.L. (2019). Mangrove conservation land suitability analisys based on environmental carrying capacity in Lombok Bay East Kalimantan, Indonesia. Journal of Environmental Treatment Techniques, Vol 7(4), 717–21

Rusdiyanto, E., Sitorus, SRP., Pramudya, B., & Sobandi, R. (2020). The Dynamic of Built Land Development in the Cikapundung Riverside Area, Bandung City, Indonesia. Journal of AES Bioflux 12 (2): 146 – 159.

Rodriguez, W., Feller, IC, & Cavanaugh, KC. (2016). Spatio-temporal changes of a mangrove–saltmarsh ecotone in the northeastern coast of Florida, USA. Glob Ecol Conserv 7:245–261.

Sugiarto, D.P., Gandasasmita, K., & Syaufina, L. (2013). Analisis risiko kebakaran hutan dan lahan di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai dengan pemanfaatan pemodelan spasial. Majalah Ilmiah Globe. 15(1).

Santoso, H. (2002). Rasionalisasi Kawasan Hutan di Indonesia, Kajian Keadaan Sumber Daya Hutan dan Reformasi Kebijakan, Badan Planologi Kehutanan ICRAF-WB.

Saxena, J.J., P. Sushil & Vrat, P. (1992). Hierarchy and Classifcation of Program Plan Element Using Interpretative Structural Modelling. System Practice Vol 12 (6): 651:670

Sumardjani, L. (2007). Konflik Sosial Kehutanan: Mencari Pemahaman untuk Penyelesaian Terbaik. Bogor (ID): Flora Mundial Communications.

Wahyudi. (2013). Non-timber forest products (NTFP’s) commodities harvested and sold by indigenous people at ndlocal markets in Manokwari, West Papua. In: 2 International Conference of Indonesian Forestry Researchers 2013, Manggala Wanabakti, 27−28 August, Jakarta

Wang, X., Blanchet, FG, & Koper N. (2014). Measuring habitat fragmentation: An evaluation of landscape pattern metrics. Methods Ecol. Evol. 5, 634–646 (2014)

Yavuz, F., & Baycan, T. (2014). Pemangku kepentingan-based decision making in integrated watershed management using SWOT and analytic hierarchy process combination. International Journal of the Analytic Hierarchy Process. 6 (1): 10 – 25.

Yusuf., & Daris. (2018). Analisis Data Penelitian, Teori dan Aplikasi Dalam Bidang Perikanan. IPB Press.

Yusuf, M., Fahrudin, A., Kusmana, C., & Mukhlis, M. (2016). Analisis Faktor Penentu Dalam pengelolaan Berkelanjutan Estuaria Das Tallo. Jurnal Analisis Kebijakan Vol. 13 No. 1, April 2016: 41-51.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v8i2.11693

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

---------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.