Analisis Keberhasilan Pengelolaan Hutan Mangrove: Kasus Rehabilitasi dan Konservasi oleh Komunitas Peduli Pesisir

Jajat Sudrajat, Jamaludin Jamaludin, Gusti Zakaria Anshari, Evi Gusmayanti, Siti Sawerah, Abdul Jabbar

Abstract


Kelompok peduli pesisir memiliki peranan penting dalam rehabilitasi dan perlindungan hutan mangrove, khususnya berkaitan dengan upaya menumbuhkan aspek kelembagaannya. Studi ini bertujuan menganalisis kinerja kelembagaan, peran stakeholders, dan hak pemilikan hutan yang mungkin diwujudkan setelah rehabilitasi mangrove dianggap berhasil, serta untuk mendeskripsikan beberapa dimensi pentingnya sebagai model pengelolaan hutan mangrove. Penelitian dilakukan pada bulan September 2021 hingga Agustus 2022 di Kelurahan Setapuk Besar- Kota Singkawang, Kalimantan Barat, melalui suatu metode campuran: kuantitatif-kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dari 78 responden warga komunitas pesisir dengan cara wawancara terstruktur, sedangkan data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap informan kunci. Analisis data kuantitatif mengenai kinerja kelembagaan diukur dari proporsi warga yang mengetahui terhadap aturan utama perlindungan hutan mangrove, sedangkan secara kualitatif dilihat dari partisipasi anggota kelompok dalam rutinitas kegiatan rehabilitasi dan konservasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kelembagaan telah berfungsi dengan baik, buktinya sekitar 90 persen warga pesisir mengetahui aturan perlindungan hutan mangrove di komunitasnya. Selain itu partisipasi anggota kelompok dalam aksi rehabilitasi atau konservasi melalui inisiatif kelompok merupakan faktor kunci keberhasilan. Dimensi penting dalam menjaga keberlanjutan konservasi mangrove di sekitar kota pesisir adalah melalui pemeliharaan kelembagaan lokal dan penumbuhan ekowisata.

 

Tittle: Analysis of the Success of Mangrove Forest Management: A Case Study on Rehabilitation and Conservation by the Coastal Care Community

Coastal care groups have an essential role in rehabilitating and protecting mangrove forests, particularly concerning efforts to grow their institutional aspects. This study aims to analyse the institutional performance, stakeholder roles, and forest property rights that may be  realized after the success of mangrove rehabilitations, and to describe some of its essential dimensions as a model for mangrove forest management. This study was conducted in September 2021 until August 2022 in Setapuk Besar-Singkawang city, West Kalimantan, through a mixed methods: quantitative-qualitative. Quantitative data were collected from 78 respondents of the coastal communities using structured interviews, while qualitative data was gotten through in-depth interviews with the key informants. Quantitative data analysis, concerning the institutional performance is measured by the proportion of residents who know the main rules for protecting mangrove forests, while qualitatively it is seen from the participation of group members’ in their routine rehabilitation and conservation activities. The results showed that the institutional system has functioned well, as evidenced is around 90 percent of the coasta residents knowing precisely the rules for protecting the mangrove forest in their community. Besides, the group members’ participation in rehabilitation or conservation actions through group initiatives is the key to success. An important dimension in maintaining the sustainability of mangrove conservation around coastal cities is through the maintenance of local institutions and the growth of ecotourism.


Keywords


ekowisata; kelembagaan; komunitas peduli pesisir; konservasi; mangrove; peran para pihak

Full Text:

PDF

References


Akhrianti, I., & Gustomi, A. (2020). Deteksi Perubahan Kawasan Mangrove di Wilayah Pesisir Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Ilmu Perairan, 2(1), 11-16.

Akram, A.M., & Hasnidar. (2022). Identifikasi Kerusakan Ekosistem Mangrove di Kelurahan Bira Kota Makassar. Journal of Indonesian Tropical Fisheries, 5(1), 1-11. https://doi.org/10.33096/joint-fish.v5i1.101.

Ario, R., Subardjo, P., & Handoyo, G. (2015). Analisis Kerusakan Mangrove di Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM), Kota Pekalongan. Jurnal Kelautan Tropis, 18(2), 64-69. https://doi.org/10.14710/jkt.v18i2.516.

Chairani, S.A., Sodikin, & Windarti, A. (2019). Analisis Abrasi dengan Menggunakan Penginderaan Jauh di Pantai Caringin Desa Caringin Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-6 Tahun 2019. Hal. 328-334.

Creswell, J.W. (2014). Research Design: Qualitative,Quantitative, and Mixed Methods Approachs. 4th Edition. Sage Publication. Los Angeles, London, New Delhi, Singapore, Washington DC.

Donato, D.C., Kauffman, J.B., Murdiyarso, D., Kurnianto, S., Stidham, M., & Kanninen, M. (2012). Mangrove adalah Salah Satu Hutan Terkaya Karbon di Kawasan Tropis. Info brief, No. 12, Februari 2012, Cifor. Bogor.

Febryano, I.G., Suharjito, D., Darusman, D., Kusmana, C., & Hidayat, A. (2014). The Role of Sustainability of Local Institutions of Mangrove Management in Pahawang Island. Jurnal Management Hutan Tropika, 20(2), 69-76. https://doi.org/10.7226/jtfm.20.2.69.

Hafsaridewi, R., Khairuddin, B., Ninef, J., Rahadiati, A., & Adimu, H. E. (2018). Pendekatan Sistem Sosial-Ekologi dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. Buletin Ilmiah MARINA Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 4(2), 61-74. http://dx.doi.org/10.15578/marina.v4i2.7389.

Hasri, K., Basri, H., & Indra. (2014). Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Nilai Ekosistem Mangrove di Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal Manajemen Sumber Daya Lahan, 3(1), 396-405.

Hidayat, R., Marsono, D., Susanto, S., & Sadono, R. (2020). Modal Sosial Masyarakat di Kawasan Penyangga Taman Nasional Gunung Ciremai untuk Mendukung Skema Pengelolaan Berbasis Kemitraan. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 8(2), 130-146. https://doi.org/10.14710/jwl.8.2.130-146.

Ismail, Sulistiono, Hariyadi, S., & Madduppa, H. (2019). Hubungan antara Degradasi Mangrove Segara Anakan dan Penurunan Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 24(3), 179-187. https://doi.org/ 10.18343/jipi.24.3.179.

Jumaedi, S. (2016). Nilai Manfaat Hutan Mangrove dan Faktor-faktor Penyebab Konversi Zona Sabuk Hijau (Greenbelt) Menjadi Tambak di Wilayah Pesisir Kota Singkawang Kalimantan Barat. Sosiohumaniora, 18(3), 227-234. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v18i3.10104.

Kalor, J.D., & Paiki, K. (2021). Dampak Kerusakan Ekosistem Mangrove terhadap Keanekaragaman dan Populasi Perikanan di Teluk Youtefa Kota Jayapura Provinsi Papua. Majalah Ilmiah Biologi Biosfera: A Scientific Journal, 38(1), 39-46.

Karminarsih, E. (2007). Pemanfaatan Ekosistem Mangrove bagi Minimasi Dampak Bencana di Wilayah Pesisir. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 13(3), 182-187.

Lestari, E.Y. & Sumarto, S. (2019). Kaderisasi Nilai Konservasi melalui Pemberdayaan Wali Murid TK As Sholihah Bawen Kabupaten Semarang. Indonesian Journal of Conservation, 8(1), 21-27. https://doi.org/10.15294/ijc.v8i1.22679.

Maconachie, R., Dixon, A.B., & Wood, A. (2009). Decentralization and Local Institutional Arrangements for Wetland Management in Ethiopia and Sierra Leone. Applied Geography, 29(2009), 269-279. https://doi.org/10.1016/j.apgeog.2008.08.003.

Majid, I., Al Muhdar, M.H.I., Rohman, F., & Syamsuri, I. (2016). Konservasi Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Kota Ternate Terintegrasi dengan Kurikulum Sekolah. Jurnal Bioedukasi, 4(2), 488-496.

Njurumana, G.ND. & Prasetyo, B.D. 2010. Lende Ura, sebuah Inisiatif Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Sumba Barat Daya. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 7(2), 97-110. https://doi.org/10.20886/jakk.2010.7.2.97-110.

Nurrani, L., Bismark, M., & Tabba, S. (2015). Partisipasi Lembaga dan Masyarakat dalam Konservasi Mangrove (Studi Kasus di Desa Tiwoho Provinsi Sulawesi Utara). Jurnal Wasian, 2(1), 21-32.https://doi.org/10.20886/jwas.v2i1.866.

Osmaleli, Kusumastanto, T., & Ekayani, M. (2014). Analisis Ekonomi Keterkaitan Ekosistem Mangrove dengan Sumber Daya Udang: Studi Kasus Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu. Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumber Daya dan Lingkungan, JAREE 1(2014), 61-70.

Ostrom, E., & Schlager, E. (1992). Property-Right Regimes and Natural Resources: A Conceptual Analysis. Land Economics, 68(3), 249-262. https://doi.org/10.2307/3146375.

Patriana, R., Adiwibowo, S., Kinseng, R.A., & Satria, A. (2016). The Dynamics of Sasi in Kaimana: the Institutional Change over Traditional Marine Resource Management. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 4(3), 257-264. https://doi.org/10.22500/sodality.v4i3.14435.

Pertiwi, P.R., & Mardiana, R. (2020). Dinamika Awig-awig dan Pengaruhnya terhadap Keberlanjutan Tanah Adat. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, 4(1), 125-136. https://doi.org/10.29244/jskpm.4.1.125-136.

Priambudi, H.W., & Utami, T. (2020). Upaya Komunitas Peduli Sungai dalam Pelaksanaan Konservasi Sungai Baki di Kabupaten Sukoharjo. Journal of Development and Social Change, 3(2), 36-43. https://doi.org/10.20961/jodasc.v3i2.45769.

Quinn, C.H., Stringer, L.C., Berman, R.J., Le H.T.V., Msuya, F.E., Pezzuti, J.C.B., & Orchard, S.E. (2017). Unpacking Changes in Mangrove Social-Ecological Systems: Lessons from Brazil, Zanzibar, and Vietnam. Resources 2017, 6, 14. https://doi.org/10.3390/resources6010014.

Raihan, & Ahmad, M. (2017). Kepemimpinan Panglima Laot dalam Menjaga Kedamaian antar Nelayan di TPI Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan. Al-Idarah: Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam 1(1), 87-103.

Reed, M.S., Graves, A., Dandy, N., Posthumus, H., Hubaek, K., Morris, J., & Stringer, L.C. (2009). Who’s in and Why? A Typology of Stakeholder Analysis Methods for Natural Resource Management. Journal of Environmental Management, 90(2009), 1933-1949. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2009.01.001.

Ritabulan, Basuni, S., Santoso, N., & Bismark, M. (2016). Hambatan Implementasi Kebijakan Hutan Tanaman Rakyat di Batu Ampar, Propinsi Kalimantan Barat. Jurnal Analisis Kebijakan, 13(2), 73-84. https://doi.org/10.20886/jakk.2016.13.2.73-84.

Roslinda, E., Ekyastuti, W., & Astiani, D. (2021). Teknologi Lebah Madu Kelulut di Kawasan Mangrove. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 10(1), 58-61.

Satria, A., & Mony, A. (2019). The Dynamics of Sasi Laut Practices amidst Local Economic and Political Transformations. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan 7(2), 143-152. https://doi.org/10.22500/sodality.v7i2.27165.

Setiyawan, D., & Saraswati. (2017). Dampak Pengembangan Ekowisata Mangrove terhadap Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Desa Karangsong Kecamatan Indramayu. Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota, 3(2), 355-360.

Soekanto, S. (1982). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.

Sudaryanto, F.X., Pudyatmoko, S., Subagja, J., & Djohan, T.S. (2019). Peranan Awig-Awig Desa Adat dalam Konservasi Jalak Bali di Kepulauan Nusa Penida. Jurnal Kajian Bali 9(1), 227-240. https://doi.org/10.24843/JKB.2019.v09.i01.p11.

Suhartana, S., & Dulsalam. (1994). Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Kegiatan Penebangan dan Penyaradan: Kasus di Suatu Perusahaan di Riau. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 12(1),

-29.

Suharti, S., Darusman, D., Nugroho, B., & Sundawati, L. (2016). Kelembagaan dan Perubahan Hak Akses Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Mangrove di Sinjai Timur, Sulawesi Selatan. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 4(2), 165 – 175. https://doi.org/10.22500/sodality.v4i2.13392.

Uphoff, N. (1986). Local Institutional Development: An Analytical Sourcebook with Cases. West Hartford, Conn. Kumarian Press.

Utami, V.H., & Pamungkas, A. (2013). Identifikasi Kawasan Rentan terhadap Abrasi di Pesisir Kabupaten Tuban. Jurnal Teknik Pomits, 2(2), 114-117.

Valentina, A., & Qulubi, M.H. (2020). Model Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Timur Lampung (Studi di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur). Share: Social Work Jurnal, 9(2), 149-156. http://doi.org/10.24198/share.v9i2.24881.

Wardani, I.G.M.I.S., & Anom, I.P. (2017). Dampak Sosial Ekonomi Pengelolaan Ekowisata Mangrove Kampoeng Kepiting terhadap Nelayan Desa Tuban Kabupaten Badung. Jurnal Destinasi Pariwisata, 5(1), 72-77. https://doi.org/10.24843/JDEPAR.2017.v05.i01.p14.

Witomo, C.M. (2018). Dampak Budi Daya Tambak Udang terhadap Ekosistem Mangrove. Buletin Ilmiah MARINA Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 4(2), 75-85. http://dx.doi.org/10.15578/marina.v4i2.7331.

Witomo, C.M. (2019). Pengelolaan Wilayah Pesisir dengan Pendekatan Instrumen Ekonomi: Sebuah Reviu Teori dan Peluang Aplikasi. Buletin Ilmiah MARINA Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 5(1), 39-52. http://dx.doi.org/10.15578/marina.v5i1.7638.

Yuniawati, & Tampubolon, R. M. (2021). Mengurangi Keterbukaan Hutan Melalui Teknik Pemanenan Kayu yang Tepat di Hutan Alam. Jurnal Ilmu Lingkungan, 19(2), 373-382. http://doi.org/10.14710/jil.19.2.373-382.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v9i1.11845

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

---------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.