Nelayan Kecil di Perkotaan: Karakteristik Usaha dan Jaringan Sosial dalam Mengakses Pembiayaan di Marunda, Jakarta Utara

Rizky Muhartono, Titik Sumarti, Saharuddin Saharuddin, Sonny Koeshendrajana

Abstract


Jakarta merupakan kota yang memiliki berbagai fasilitas pembiayaan, namun masih dijumpai nelayan skala kecil di Marunda yang memiliki hambatan dalam mengaksesnya. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan karakteristik usaha nelayan kecil dan jaringan sosial dalam mengakses pembiayaan. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember tahun 2022 yang difokuskan di lokasi Marunda, Jakarta Utara menggunakan metode kualitatif dengan tipe studi kasus. Informan pada penelitian ini sebanyak 30 orang dan dipilih secara purposive, terdiri dari unsur nahkoda, anak buah kapal (ABK), bakul/pedagang pengumpul, koperasi, Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), penyuluh perikanan, dinas perikanan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar nelayan di Marunda memiliki dua jenis alat tangkap dengan mayoritas menggunakan jaring dan bubu. Keunikan nelayan ABK di Marunda adalah melakukan penangkapan dengan membawa alat tangkap sendiri dan membayar komisi kepada pemilik perahu. Pada tahap awal usaha, nelayan mengandalkan dana pribadi, dan keluarga. Nelayan yang memiliki aset akan meminjam kepada lembaga pembiayaan formal dan jika tidak punya asset akan meminjam kepada bakul/bos. Pada dasarnya nelayan tidak mau meminjam karena tidak mau terikat dengan bakul/bos ataupun kehawatiran tidak bisa membayar cicilan jika meminjam ke bank. Apabila nelayan mengalami kerugian usaha dan tidak memiliki aset untuk dijaminkan, maka nelayan akan meminjam kepada bakul/bos. Oleh karena itu, kebijakan yang perlu dilakukan adalah membuat program pembiayaan untuk nelayan kecil dengan memperhatikan karakteristik dan jaringan sosialnya. Program harus diprioritaskan pada nelayan yang tidak memiliki modal dan aset. Lembaga pembiayaan informal perlu dilibatkan dalam pengembangan program pembiayaan nelayan tersebut.

 

Tittle: Small-Scale Fishermen in Urban Areas: Business Characteristics and Social Networks in Accessing Financing in Marunda City, North Jakarta 

Jakarta is a city that has various financing facilities, but there are still small-scale fishermen in Marunda who have problems accessing them. The purpose of this study is to describe the characteristics of small fishing businesses and social networks in accessing financing. This research was conducted in July-December 2022 which focused on the Marunda location, North Jakarta. This research uses qualitative methods with a case study type. The informants in this study were 30 people and were selected purposively, consisting of captains, crew members (ABK), bakul/collecting traders, cooperatives, Marine and Fisheries Business Capital Management Institutions (LPMUKP), fisheries extension workers, fisheries services. Data analysis was carried out in a qualitative descriptive. The results showed that most fishermen in Marunda have two types of fishing gear with the majority using nets and bubu. The uniqueness of ABK fishermen in Marunda is to make catches by bringing their own fishing gear and paying commissions to boat owners. In the early stages, fishermen rely on personal funds, and families. Fishermen who have assets will borrow from formal financing institutions and if they do not have assets will borrow from bakul/bos. Basically, fishermen do not want to borrow because they do not want to be tied to the bakul / boss or worry that they cannot pay installments if they borrow from the bank. If the fisherman experiences a business loss and does not have assets to guarantee, the fisherman will borrow from the bakul/boss. Therefore, the policy that needs to be done is to create a small fisherman financing program by taking into account their characteristics and social networks. Programs should be prioritized on fishermen who do not have capital and assets. Informal financing institutions need to be involved in the development of these fishermen financing programs.


Keywords


jaringan sosial; karakteristik usaha; nelayan kecil; pembiayaan; perkotaan

Full Text:

PDF

References


Adhuri, D.S., Rachmawati, L., Sofyanto, H., & Hamilton, H.N. (2016). Green market for small people: Markets and opportunities for upgrading in small-scale fisheries in Indonesia. Marine Policy 63 (2016) 198–205. DOI:10.1016/j.marpol.2015.03.021.

Akbarsyah, N., Wiyono, E.S., & Solihin, I. (2017). Tingkat Ketergantungan Dan Persepsi Nelayan Pancing Ulur Terhadap Sumber daya Ikan Di Prigi Trenggalek Jawa Timur. Marine Fisheries 8(2): 199-210, November 2017. DOI: https://doi.org/10.29244/jmf.8.2.199-210.

Akhmad, Warda, Astina, S.W. (2017). Analisis Pembiayaan Usaha Nelayan Skala Kecil Oleh Lembaga Keuangan Syariah (Studi Di Kelurahan Untia Kota Makassar). Jurnal Ekonomi Balance Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Volume 13 No 1 Tahun 2017. DOI: https://doi.org/10.26618/jeb.v13i1.1891.

Anugrahini, T. (2018). Resiliensi Sosial Nelayan Kamal Muara dalam Menghadapi Dampak Reklamasi Teluk Jakarta. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial. Vol 17 No 1 Maret 2018; 37 – 46. (https://doi.org/10.31105/jpks.v17i1.1200).

Berkes, F., Mahon, R., McConney, P., Pollnac, R., & Pomeroy, R. (2001). Managing Small-Scale Fisheries Alternative Directions and Methods. IDRC 2001 ISBN 0-88936-943-7 320 pp.https://www.researchgate.net/publication/272791687_Managing_Small-Scale_Fisheries_Alternative_Directions_and_Methods.

[Bappenas]. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2017). Siaran Pers Bonus Demografi 2030-2040: Strategi Indonesia Terkait Ketenagakerjaan Dan Pendidikan. https://www.bappenas.go.id/berita/pemanfaatan-demografi-indonesia-di-sektor-kepariwisataan-kebaharian-dan-ekonomi-kreatif-51k9k (diunduh 3 Maret 2023).

[BBPSEKP] Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan Perikanan. (2015). Kajian Lembaga Permodalan Informal Pada Masyarakat Nelayan. Jakarta .Laporan Teknis (tidak dipublikasikan).

[BI] Bank Indonesia. (2017). Laporan Pilot projek peningkatan akses jasa keuangan pada kelompok masyarat pesisir sector perikanan tangkap. Diunduh 2 desember 2020. www.bi.go.id.

[BPS] Badan Pusat Statistik. (2018). Kecamatan Cilincing dalam Angka . Badan Pusat Statistik Kota Administratif Jakarta Utara.

[BPS] Badan Pusat Statistik. (2019). Jakarta Utara dalam Angka . Badan Pusat Statistik Kota Administratif Jakarta Utara.

Bodin, O.,& Crona , B.I. (2009). The role of sosial networks in natural resource governance: What relational patterns make a difference? . Global Environmental Change 19 (2009) 366–374.https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2009.05.002.

Creswell. J.W. (2014). Research Design, Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, Fourth Edition. Los Angeles (US): SAGE Publication.

Dewi, K. (2018). Pelapisan Sosial-Budaya Pesisir Kelurahan Mangkang Kulon, Semarang. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, vol. 13, no. 1, pp. 34-43, Jun. 2018. https://doi.org/10.14710/sabda.13.1.34-43.

Firmansyah. (2013). Peran Lembaga Pembiayaan Formal dalam Usaha Perikanan Tangkap. Sistem Pembiayaan Nelayan/ Mochammad Najib (ed). Jakarta: LIPI Pers. 193 Hal.

Gai, A.M. (2020). Konsep Pemberdayaan Nelayan Pesisir Kota Surabaya Sebagai Bentuk Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Sustainable Livelihood. Jurnal Planoearth PWK FT UMMat | e-ISSN 2615-4226 Vol. 5 No. 1 Bulan Februari Tahun 2020, hal. 45-51 DOI:10.31764/jpe.v5i1.2153.

Halim, A., Wiryawan, B., Loneragan, N.R., Hordykb, A., Sondita,M.F.A., White, A.T., Koeshendrajana, S., Ruchimat, T., Pomeroy, R.S., & Yuni, C. (2019). Developing a functional definition of small-scale fisheries in support of marine capture fisheries management in Indonesia. Jurnal marine policy Vol 100 (2019) 238-248 DOI:10.1016/j.marpol.2018.11.044.

Hikmah., Zulham ,A., & Nasution, Z. (2018). Reklamasi Di Teluk Jakarta dan Perubahan Sosial Pada Masyarakat Nelayan Di Cilincing Jakarta Utara. Jurnal Kebijakan Sosek KP Vol. 8 No. 1 Juni 2018: 1-12. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v8i1.6849. http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jkse/article/view/6849.

[KKP] Kementerian Kelautan Perikanan. (2018). Kelautan dan Perikanan dalam Angka 2018. Pusat Data, Statistik dan Informasi.

[KBBI] Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). https://kbbi.web.id/karakteristik. Diakses 2 Maret 2023.

Lavoie, A., Cornell, A.H. (2019). Sosial Networks of Alaska Fishing Communities. Coastal Management, 47:1, 1-22, DOI: 10.1080/08920753.2019.1525259.

Lenggono, P.S. (2011). Ponggawa dan Patronase Pertambakan Di Delta Mahakam: Teori Pembentukan Ekonomi Lokal. Disertasi. Program Doktor Sosiologi Pedesaan. Institut Pertanian Bogor.

Masyhuri (2013). Lembaga keuangan Informal dalam Pembiayaan Usaha Perikanan Tangkap. Sistem pembiayaan Nelayan/ Mochammad Najib (ed). Jakarta: LIPI Pers. 193 Hal.

Marin, A., & Wellman, B. (2011). Social Network Analysis: An Introduction. The SAGE Handbook of Social Network Analysis. Edited by John Scott and Peter J. Carrington. DOI: https://dx.doi.org/10.4135/9781446294413.

Mudiarta, K.G. (2009). Jaringan Sosial (Networks) Dalam Pengembangan Sistem Dan Usaha Agribisnis: Perspektif Teori Dan Dinamika Studi Kapital Sosial. Forum penelitian agro ekonomi. Volume 27 no. 1, juli 2009 : 1 – 12.

Muhartono, R., & Nurlaili. (2018). Hutang Sebagai Pengikat Hubungan Nelayan Dan ‘Pengambe’ Di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol. 13 No. 2 Desember 2018: 239-248. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v13i2.6869.

Nadjib, M. (2013). Pendekatan Studi Sistem Pembiayaan Masyarakat Nelayan. Sistem pembiayaan Nelayan/ Mochammad Najib (ed). Jakarta: LIPI Pers. 193 Hal.

Nee, V. (2005). The New Institutionalisms in Economic and Sociology. The Handbook of Economic Sociology: Second Edition. New York: Rusell Sage Foundation. ISBN 9780691121260.

Pescosolido, B.A. (2007). “The Sociology of Social Networks.” 21st Century Sociology. Pub. Date: 2007 Access Date: October 5, 2018 Publishing Company: SAGE Publications, Inc.

Ramadhan, A., Firdaus, M., Wijaya, R.A., & Muliawan, I. (2016). Estimasi Kerugian Nelayan Dan Pembudidaya Ikan Akibat Reklamasi Di Teluk Jakarta. Jurnal Sosek KP Vol. 11 No. 1 Juni 2016: 1-11. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v11i1.3168.

Ritanto, E.P. (2018). Etos Kerja Masyarakat Nelayan Kecil Kelurahan Bagan Deli, Belawan, Medan. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, vol. 13, no. 1, pp. 67-76, Jun. 2018. https://doi.org/10.14710/sabda.13.1.67-76.

Robin., Kurnia, R., Soewardi, K., Setyobudiandi, I., & Dharmawan, A.H. (2018). Analisis Mekanisme Adaptif Dan Kerentanan Nafkah Nelayan Di Teluk Jakarta. (Studi Kasus: Nelayan Muara Angke, Kamal Muara dan Kalibaru). Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan. Vol 6 No 3 Desember 2018, hal 212-219. DOI: https://doi.org/10.22500/ sodality.v6i3.20371.

Saleha, Q. (2013). Kajian Struktur Sosial Dalam Masyarakat Nelayan Di Pesisir Kota Balikpapan. Buletin PSP Volume 21 No. 1 Edisi April 2013 Hal 67-75. ISSN: 0251-286X.

Sagita, A. Sianggaputra, MD. Pratama, CD. (2022). Analisis Dampak Sampah Plastik di Laut terhadap Aktivitas Nelayan Skala Kecil di Jakarta. Buletin Ilmiah “Marina” Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol. 8 No. 1 Tahun 2022: 1-11. DOI: http://dx.doi.org/ 10.15578/ marina.v8i1.10731.

Sari, T. P., Kurnia, T., & Alhifni, A. (2022). Analisis Aksesibilitas Nelayan terhadap Pembiayaan di Perbankan Syariah: Jurnal Nisbah , 8 (1), 40–49. Https://doi.org/10.30997/jn.v8i1.5458.

Satria, A. (2011). Dinamika Modernisasi Perikanan: Formasi Sosial dan Mobilitas Nelayan. Bandung: Humaniora Utama Press.

Satria, A. (2015). Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Cet.:1;ed.2-. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 149 hal.

Setiawinata, A.P., Wahyudi, B., & Purba, P.A. (2019). Pengaruh Produksi Hasil Tangkapan, Pengeluaran Rumah Tangga Dan Aksesibilitas Lembaga Keuangan Formal Terhadap

Nilai Tukar Nelayan di Muara Angke Jakarta Utara Tahun 2018. Jurnal Ekonomi Pertahanan Volume 5 Nomor 2 Tahun 2019. https://jurnalprodi.idu.ac.id/ index.php/EP/article/view/555.

Solikhin, I., Wiyono, E.S., Solihin, A. (2013). Tingkat Ketergantungan Nelayan Gillnet Di Karangsong, Kabupaten Indramayu Terhadap Sumber daya Ikan. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 4. No. 1. Mei 2013: 63-71. DOI: https://doi.org/10.24319/jtpk.4.63-71.

[SKPKP] Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian. (2022). Data Kapal dan Alat Tangkap. Kota Administrasi Jakarta Utara.

Susilo, E. (2010). Kajian Struktur Sosial Masyarakat Nelayan Di Ekosistem Pesisir. Wacana Vol. 13 No.2. April 2010. https://wacana.ub.ac.id/index.php/wacana/article/view/176.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7

Tahun 2016, tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Petambak Garam. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 68. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5870.

Velentina, R.A. (2018). Kebijakan Pembiayaan Bagi Nelayan Tradisional . Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018, Halaman 184-197. DOI: 10.14710/mmh.47.3.2018.184-197.

Widodo, S. (2009). Strategi Nafkah Rumah Tangga Nelayan dalam Menghadapi Kemiskinan. Jurnal Kelautan, Volume 2, No.2 Oktober 2009. DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v2i2.856.

Yuwono, P.A., & Prasodjo, N.W. (2013). Analisis Gender Pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (Puap) (Kasus Petani Lahan Kering Peserta Program Puap di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor , Jawa Barat. Sodality : Jurnal Sosiologi Pedesaan | Agustus 2013, hlm: 131-151. DOI: https://doi.org/10.22500/sodality.v1i2.9399.

Zarida (2013). Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan Nelayan. Sistem pembiayaan Nelayan/ Mochammad Najib (ed). Jakarta: LIPI Pers. 193 Hal.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v9i1.11919

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

---------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.