Penguatan Lembaga Adat Panglima Laot: Pembelajaran dari penyelesaian Konflik Nelayan dalam mewujudkan Komunitas Nelayan yang Inklusif
Abstract
Konflik nelayan terjadi di Kabupaten Aceh Singkil yang merupakan wilayah perbatasan antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, terutama antara nelayan Kabupaten Singkil dengan nelayan dari luar daerah. Penelitian ini penting untuk dilakukan dikarenakan selama ini kajian konflik nelayan dengan resolusi konflik dengan pendekatan bottom-up masih minim. Ada tiga tujuan penelitian, yaitu: memetakan wilayah rawan konflik nelayan, mengkaji peran Panglima Laot dalam upaya penyelesaian konflik yang berkeadilan, dan menganalisis dampak penyelesaian konflik nelayan berbasis kearifan lokal terhadap keinklusivan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori konflik dari Lewis A. Coser. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai Oktober 2023. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara, focus group discussion (FGD) bersama pemerintah, Panglima Laot, dan masyarakat nelayan. Data sekunder dikumpulkan dari buku, jurnal, berita, aturan adat, dan observasi lapangan juga dilakukan untuk mengamati kondisi perikanan secara langsung . Hasil penelitian menemukan bahwa 1). Konflik nelayan terjadi akibat masuknya nelayan luar Aceh Singkil yang menangkap ikan dengan cara yang dilarang yang menyebabkan rusaknya habitat ikan dan berkurangnya kuantitas tangkapan nelayan lokal; 2). Konflik nelayan yang terjadi membuat lembaga adat semakin kuat dan membaik dengan terbentuknya aturan adat penangkapan ikan beserta sanksinya; dan 3). Konflik nelayan meningkatkan rasa solidaritas, integritas, adanya konsensus, dan meningkatkannya pengawasan diantara nelayan serta adanya aturan penindakan terhadap pelaku illegal fishing.
Title: TouristStrengthening Panglima Laot Traditional Institutions: Lesson Learned from Fishermen Conflict Resolution in Realizing an Inclusive Fishing Community
Fishermen's conflicts occur in Aceh Singkil Regency, a border area between Aceh and North Sumatra Provinces, especially between fishermen in Singkil Regency and fishermen from outside the region. This research is essential because the study of fishermen's conflicts with conflict resolution with a bottom-up approach is minimal. The research has three objectives: mapping areas prone to fishermen's conflicts, examining Panglima Laot's role in resolving conflicts justly and analyzing the impact of fishermen's conflict resolution based on local wisdom on community inclusion. This qualitative research uses conflict theory from Lewis A. Coser. The study was conducted from August to October 2023. Primary data was collected through interviews and focus group discussions (FGD) with the government, Panglima Laot, and the fishing community. Secondary data collected from books, journals, news, customary rules, and field observations are also carried out to observe fisheries conditions directly. The results of the study found that 1). Fishermen's conflicts occur due to the entry of fishermen outside Aceh Singkil who catch fish in prohibited ways that cause damage to fish habitats and reduce the number of local fishermen's catches; 2). The conflicts between the fishermen made customary institutions stronger and improved with the formation of customary fishing rules and their sanctions; and 3). Fishermen's conflicts increase the sense of solidarity, integrity, consensus, and increased supervision among fishermen, as well as the existence of enforcement rules against illegal fishing perpetrators.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adikara, A. P. B., & Munandar, A. I. (2021). Tantangan Kebijakan Diplomasi Pertahanan Maritim Indonesia Dalam Penyelesaian Konflik Laut Natuna Utara. Jurnal Studi Diplomasi Dan Keamanan, 13(1), 83–101. https://doi.org/10.31315/jsdk.v13i1.4365.
Adwani, A. (2018). Penanggulangan Penangkapan Ikan secara Ilegal di Perairan Provinsi Aceh. Jurnal Media Hukum, 25(2), 137–149. https://doi.org/10.18196/jmh.2018.0109.137-149.
Afriandi, F., Ariyadi, F., Abdillah, L., & Lestari, Y. S. (2023). Analisis Illegal Fishing Di Perairan Aceh. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 18(2), 149–162. https://doi.org/10.15578/jsekp.v18i2.13006.
Agvitasari, S., Sukmawani, R., & Milla, A. N. (2022). Mobilitas Sosial Masyarakat Nelayan Di Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian, 10(2), 154. https://doi.org/10.35138/paspalum.v10i2.421.
Arifin, R., Hanita, M., & Runturambi, A. J. S. (2024). Maritime border formalities, facilitation and security nexus: Reconstructing immigration clearance in Indonesia. Marine Policy, 163, 106101. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2024.106101.
Armond, A. C. V., Cobey, K. D., & Moher, D. (2024). Key concepts in clinical epidemiology: research integrity definitions and challenges. Journal of Clinical Epidemiology, 171, 111367. https://doi.org/10.1016/j.jclinepi.2024.111367.
Asmal, I., Walenna, M. A., Nas, W., & Ridwan. (2023). Application of local wisdom in handling waste in coastal settlements as an effort to minimize waste production. Environmental and Sustainability Indicators, 19, 100283. https://doi.org/10.1016/j.indic.2023.100283.
Ayu S, R., Ramlan, & Harahap, R. R. (2021). Penyelesaian Sengketa Perbatasan Laut Antara Indonesia-Vietnam Di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Uti Possidetis: Journal of International Law, 2(2), 167–188.
Bacalso, R. T. M., & Wolff, M. (2014). Trophic flow structure of the Danajon ecosystem (Central Philippines) and impacts of illegal and destructive fishing practices. Journal of Marine Systems, 139, 103–118. https://doi.org/10.1016/j.jmarsys.2014.05.014.
Berutu, S., & Sari, M. A. (2019). Penggunaan
Politik Etnis Pada Pilkada Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2017 (Studi tentang Penyebab Kekalahan Kandidat dari Suku Pakpak). In Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah (Vol. 4, Issue 2). www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP.
Bidayani, E., & Kurniawan, K. (2020). Conflict Resolution in Coastal Resource Utilization among Fishermen and Unconventional Tin Miners. Society, 8(1), 13–22. https://doi.org/10.33019/society.v8i1.139.
Bohnet, H., Cottier, F., & Hug, S. (2018). Conflict-induced IDPs and the Spread of Conflict. Journal of Conflict Resolution, 62(4), 691–716. https://doi.org/10.1177/0022002716665209.
Chandra, L., & Triwidaryanta, J. (2022). Problema Relasi Kuasa antara Lembaga Adat Dengan Pemerintah Desa (Studi Eksplanatif Tentang Relasi Pemerintah dan Lembaga Adat di Desa Pa’ Pala Kecamatan Krayan Timur Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara). GOVERNABILITAS (Jurnal Ilmu Pemerintahan Semesta), 3(2), 98–115. https://doi.org/10.47431/governabilitas.v3i2.217.
Coser, L. A. (1957). Social Conflict and the Theory of Social Change. The British Journal of Sociology, 8(3), 197. https://doi.org/10.2307/586859.
Coser, L. A. (1964). Functions of Social Conflict. New York. Simon and Schuster.
Daniah. (2016). Kearifan Lokal (Local Wisdom) Sebagai Basis Pendidikan Karakter. Pionir Jurnal Pendidikan, 5(2). https://doi.org/10.22373/pjp.v5i2.3356.
Davfid, L., Done, H., & Samaluddin. (2022). Penerapan Sanksi Hukum Adat di Kawasan Ombo Desa Wabula Kecamatan Wabula Kabupaten Buton. Jurnal Ilmu Hukum Kanturuna Wolio, 3(2), 172–186.
Firdaus, A. Y., & Mutmainah, I. (2020). Langkah Diplomasi Indonesia Terkait Penyelesaian Sengketa Wilayah Reklamasi Singapura. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(9), 739–750. https://doi.org/https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v5i9.1604.
Henne, P. S., & Klocek, J. (2019). Taming the Gods: How Religious Conflict Shapes State Repression. Journal of Conflict Resolution, 63(1), 112–138. https://doi.org/10.1177/0022002717728104.
Ilyas. (2014). Kajian penyelesaian konflik antar desa berbasis kearifan lokal di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Jurnal Academica Fisip Untad, 6(1), 1213–1227.
Ismail, N., Bakhtiar, B., Yanis, M., Darisma, D., & Abdullah, F. (2020). Mitigasi dan Adaptasi Struktural Bahaya Banjir Berdasarkan Kearifan lokal Masyarakat Aceh Singkil. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(2), 276. https://doi.org/10.25077/jantro.v22.n2.p276-285.2020.
Ismail, R., Wakano, A., & Leasiwal, G. (2022). Jurnal Kearifan lokal sebagai resolusi konflik. Living Islam: Journal of Islamic Discourses, 5(1), 93–108. https://doi.org/10.14421/lijid.v5i1.3012.
Iversen, L. L. (2021). Communities of Disagreement. Common Knowledge, 27(3), 337–353. https://doi.org/10.1215/0961754X-9265269.
Junef, M. (2018). Sengketa Wilayah Maritim di Laut Tiongkok Selatan. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 18(2), 219–240. https://doi.org/10.30641/dejure.2018.v18.219-240.
Kartikasari, A. (2019). Indonesia’s Image from China’s Perspective on South China Sea Dispute (A Preliminary Study on China’s Perception on Indonesia). Global: Jurnal Politik Internasional, 21(2), 176. https://doi.org/10.7454/global.v21i2.404.
Kasmi, H. (2019). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Novel Tempat Paling Sunyi Karya Arafat Nur. Jurnal Metamorfosa, 7(2), 161–169.
Khilmi, E. F., & Arvina, H. (2020). Penyelesaian Sengketa Waris Berbasis Kearifan Lokal di Desa Gayasan A, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Jurnal Sains Sosio Humaniora, 4(2), 908–926. https://all3dp.com/2/fused-deposition-modeling-fdm-3d-printing-simply-explained/.
Kühn, M. (2021). Agonistic planning theory revisited: The planner’s role in dealing with conflict. Planning Theory, 20(2), 143–156. https://doi.org/10.1177/1473095220953201.
L. Toruan, G. T. (2020). Peran Strategis Indonesia dalam Penyelesaian Konflik Laut China Selatan dalam Perspektif Stabilitas Keamanan Regional. Jurnal Keamanan Nasional, VI(1), 112–113.
Maria, E., Nababan, S. B., & Husna, L. (2022). Kasus Penyelesaian Batas Laut Antara Indonesia Dan Malaysia. Jurnal Cahaya Keadilan, E-ISSN:2580-2461, 28–43. https://doi.org/https://doi.org/10.33884/jck.v10i2.6460.
Miles, M. B. , Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta. UI Press.
Mirzaa, A., Nasution, A. I. S., Sembiring, Y. B., Jurianto, M., Rudiyanto, & Suwarno, P. (2021). Peran PSDKP Lampulo Dalam Pengawasan dan Penanganan Kasus Destructive Fishing di Perairan Aceh Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Education and Development, 9(3), 40–47.
Munifah, S. (2017). Solidaritas Kelompok Minoritas Dalam Masyarakat (Studi Kasus Kelompok Waria di Pondok Pesantren Waria Al Fatah Yogyakarta). Sosiologi Agama: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama Dan Perubahan Sosial, 11(1), 109–118. https://doi.org/https://doi.org/10.14421/jsa.2017.111-07.
Musahwi, M., & Pitriyani, P. (2022a). Resolusi Konflik Perspektif Lewis A. Coser (Studi Tentang “Tradisi Damai” Masyarakat Desa Batu Badak Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur). JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama Dan Kemanusiaan, 8(2), 312. https://doi.org/10.24235/jy.v8i2.12020.
Musahwi, & Pitriyani. (2022b). Resolusi Konflik Perspektif Lewis A. Coser (Studi Tentang “Tradisi Damai” Masyarakat Desa Batu Badak Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur). Jurnal Yaqzhan, 8(2), 312–329.
Muzakkir, M. (2021). Pendekatan Etnopedagogi Sebagai Media Pelestarian Kearifan Lokal. JURNAL HURRIAH: Jurnal Evaluasi Pendidikan Dan Penelitian, 2(2), 28–39. https://doi.org/10.56806/jh.v2i2.16.
Nasa, R., & Nuwa, G. (2021). Resolusi Konflik Berbasis Kearifan Lokal dalam Kehidupan Etnis Sikka Krowe. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 1–6. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.1720.
Nasa, R., & Nuwa, G. (2022). Resolusi Konflik Berbasis Kearifan Lokal dalam Kehidupan Etnis Sikka Krowe. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 1–6. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.1720.
Nur, R. J., Wildan, D., & Komariah, S. (2023). Kekuatan Budaya Lokal: Menjelajahi 3S (Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge’) sebagai Simbol Kearifan Lokal. MIMESIS, 4(2), 166–179. https://doi.org/10.12928/mms.v4i2.8105.
Nurdin, A., & Kasim, F. M. (2016). Customary-based conflict resolution in Aceh: A study of Principles and their impact on building peace in Lhokseumawe. ARICIS Proceedings, 1(1), 589–601.
Nurdin, N., & Grydehøj, A. (2014). Informal governance through patron–client relationships and destructive fishing in Spermonde Archipelago, Indonesia. Journal of Marine and Island Cultures, 3(2), 54–59. https://doi.org/10.1016/j.imic.2014.11.003.
Polda Aceh. (2023). Ditpolairud Polda Aceh Tangkap Delapan Pelaku Destructive Fishing. Tribaratanews.
Purnami, I. A. P. (2019). Pelestarian Kearifan Lokal Bali Melalui Konservasi Naskah Lontar. PRASI, 14(1), 51. https://doi.org/10.23887/prasi.v14i1.17894.
Putri, P. K. (2022). Manajemen Konflik dan Resolusi Konflik: Sebuah Pendekatan Terhadap Perdamaian. Papua Journal of Diplomacy and International Relations, 2(1), 16–34. https://doi.org/10.31957/pjdir.v2i1.1945.
Rahayu, S., & Junior, J. J. (2021). Optimalisasi Kebijakan dalam Pengelolaan Kawasan Perbatasan (Studi Kasus: Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau). Jurnal Ilmu Administrasi Negara (JUAN), 9(2), 2654–5020. https://doi.org/10.31629/juan.v9i2.3195.
Rink, A., & Sharma, K. (2018). The Determinants of Religious Radicalization. Journal of Conflict Resolution, 62(6), 1229–1261. https://doi.org/10.1177/0022002716678986.
Robertua, V., & Sinaga, O. (2018). Indonesia in the South China Sea Dispute: Humble-Hard Power. Jurnal Global & Strategis, 11(2), 73. https://doi.org/10.20473/jgs.11.2.2017.73-83.
Rofiah, K. (2016). Dinamika Relasi Muhammadiyah dan NU Dalam Perspektif Teori Konflik Fungsional Lewis A. Coser. Kalam, 10(2), 469–490. https://doi.org/10.24042/klm.v10i2.10.
Rosadi, D. (2023). Personel Ditpolairud Polda Aceh Tangkap Kapal Ikan di Perairan Aceh Singkil, Diduga Illegal Fishing. Serambinews.Com. https://aceh.tribunnews.com/2023/03/03/personel-ditpolairud-polda-aceh-tangkap-kapal-ikan-di-perairan-aceh-singkil-diduga-illegal-fishing.
Salihin. (2021). 6 Perahu dan Sejumlah Nelayan di Aceh Singkil Diamankan. AcehEkspres.Com.
Saragih, H. M. (2018). Diplomasi Pertahanan Indonesia Dalam Konflik Laut China Selatan. Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi, 8(1). https://doi.org/10.34010/jipsi.v8i1.880.
Schlee, G. (2008). How Enemies Are Made. Berghahn Books. https://doi.org/10.1515/9780857450609.
Seminara, C. I., Barbosa-Filho, M. L. V., Hauser-Davis, R. A., Souza, G. B. G., Alvarenga, M., Profice, C. C., & Siciliano, S. (2023). Artisanal fisher knowledge on the impacts of destructive and illegal practices on the Southern Coast of Bahia, Brazil. Marine Policy, 158, 105862. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2023.105862
Silviani, C., & Prayuda, R. (2017). Analisis Modus Operandi Penyelundupan Narkotika di Perbatasan Indonesia-Malaysia (Studi Kasus Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau Tahun 2017-2022). Journal of Diplomacy and International Studies .
Singkil, T. A. (2017). Jajaran Polres Aceh Singkil Tangkap Pelaku Illegal Fishing. Tribratanewsacehsingkil.Com.
Suharko, S. (2017). Masyarakat Adat versus Korporasi: Konflik Sosial Rencana Pembangunan Pabrik Semen di Kabupaten Pati Jawa Tengah Periode 2013-2016. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 20(2), 97. https://doi.org/10.22146/jsp.24776
Suharyo, S. (2018). Otonomi Khusus di Aceh dan Papua di Tengah Fenomena Korupsi, Suatu Strategi Penindakan Hukum. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 18(3), 305. https://doi.org/10.30641/dejure.2018.v18.305-318
Suherman, A., & Sirajuddin, A. (2018). Kearifan Lokal Sebagai Basis Komunikasi Pemerintah Dalam Penyelesaian Konflik Sosial dan Komunal. Jurnal Dialektika, 3(2), 2013–2015. https://doi.org/https://doi.org/10.36636/dialektika.v3i2.152
Sutton, S. A., Paton, D., Buergelt, P., Meilianda, E., & Sagala, S. (2020). What’s in a name? “Smong” and the sustaining of risk communication and DRR behaviours as evocation fades. International Journal of Disaster Risk Reduction, 44, 101408. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2019.101408
Svensson, I., & Nilsson, D. (2018). Disputes over the Divine. Journal of Conflict Resolution, 62(5), 1127–1148. https://doi.org/10.1177/0022002717737057
Szczecińska-Musielak, Ewa. (2016). Social Conflict Theory in Studying the Conflict in Northern Ireland. Polish Sociological Review, 1(193), 119–136.
Trisniawati, Andini, D. W., & Ratri, W. S. (2019). Ecobrick sebagai Sarana Mewujudkan Masyarakat Inklusif. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 4(3), 359–368. https://doi.org/10.30653/002.201943.179
Tualeka, M. W. N. (2017). Teori Konflik Sosiologi Klasik Dan Modern. Al-Hikmah, 3(1), 32–48. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Ah/article/view/409
Ulya, Z., & Suriyani, M. (2016). Re-Strukturisasi Kelembagaan Panglima Laot sebagai Hakim Peradilan Adat. Jurnal Konstitusi, 11(2), 371. https://doi.org/10.31078/jk1129
Wahyuddin, Muksal, Nirzalin, & Zulfikar. (2017). Pengaruh Praktik Illegal Fishing Terhadap Kesejahteraan Ekonomi Nelayan Di Provinsi Aceh. Seminar Nasional II USM 2017, 1, 411–417.
Wehr, P., & Boulding, K. E. (1979). Conflict Analysis. In Conflict Regulation (1st Edition, p. 23). Routledge.
Yakobus, K., Yahya, M., & Agustang, A. D. M. P. (2019). Revitalisasi Nilai Budaya Sintuwu Maroso sebagai Alternative Resolusi Pasca Konflik di Kabupaten Poso. Jurnal Sosio Sains, 5(1), 14–21. http://journal.lldikti9.id/sosiosains
Zuhdi, M. H. (2018). Kearifan Lokal Suku Sasak Sebagai Model Pengelolaan Konflik Di Masyarakat Lombok. Mabasan, 12(1), 64–85. https://doi.org/10.26499/mab.v12i1.34
Zulkarnain. (2021). Nelayan Aceh Singkil Keluhkan Maraknya Penangkapan Ikan Gunakan Pukat Harimau. Acehportal.Com. https://www.acehportal.com/news/nelayan-aceh-singkil-keluhkan-maraknya-penangkapan-ikan-gunakan-pukat-harimau/index.html
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v10i1.13834
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:
---------------------------------------------------------------------------------------
Published by
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.