Potensi Pemanfaatan Limbah Perikanan di Banda Aceh

Estu Sri Luhur, Armen Zulham, Joni Haryadi

Abstract


Tujuan tulisan ini memaparkan hasil identifikasi dan potensi pemanfaatan limbah perikanan di Banda Aceh. Hasil kajian menunjukkan bahwa limbah yang dihasilkan dari usaha perikanan (penangkapan, budidaya, pengolahan) dan usaha non-perikanan sebagian besar belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah yang dihasilkan dari usaha penangkapan adalah limbah padat berupa sisa ikan hasil pembongkaran dengan status sudah dimanfaatkan untuk pakan unggas. Limbah dari usaha pengolahan antara lain limbah padat berupa sisa ikan bagian kepala, isi perut dan tulang dengan status belum dimanfaatkan karena terbatasnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengadopsi teknologi. Limbah dari usaha budidaya berupa padatan yang sudah dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, sedangkan limbah dari budidaya kepiting soka belum dimanfaatkan. Jenis usaha yang berpotensi untuk dikembangkan dengan memanfaatkan limbah tersebut adalah: 1) usaha tepung ikan; 2) usaha pembuatan pakan ikan dan unggas; 3) usaha olahan makanan ringan (snack) tulang ikan; 4) usaha kerajinan aksesoris berupa tas atau dompet; 5) usaha pembuatan tepung bahan baku citosan.

Title: Potential Use of Fisheries Waste in Banda Aceh

This paper aimed to describe the identification of fisheries waste management in Banda Aceh. Results showed that waste from fisheries (catching, aquaculture, fish processing) and non-fisheries activities largely untapped optimally. Solid waste from marine captured fisheries is demolition of the remaining fish with status already used for poultry feed. Waste from processing businesses include solid waste such as leftover fish head, entrails and bone status untapped due to limited knowledge and skills in adopting technology. Waste from aguaculture  in the form of solids that have been used as compost, while soft-shelled crab waste from aquaculture untapped. Type of business which have potential to be developed by utilizing the waste are: 1) business of fish meal; 2) business of making fish feed and poultry; 3) business of processed snack fish bone; 4) craft business accessories such as handbags or wallets; 5) business of making starch feedstock citosan.


Keywords


limbah perikanan; potensi; Banda Aceh

Full Text:

PDF

References


Indrasti, NS dan A.M. Fauzi. 2009. Produksi Bersih. IPB Press.

Jhingan, ML. 1999. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan.

Penterjemah D. Guritno. Cetakan ke 7. PT. RadjaGrafindo Persada. Jakarta.

Pauli, G. 2010. The Blue Economy. 10 Years 100 inovations 100 Million Jobs. Paradigm Publications.

Pearce, D.W and RK.Turner. 1990. Economics of Natural Resources and the Envoronment. Harvester Wheatsheaf.

Romer, P.M. 1994. The Origin of Endogeneous Growth. Journal of Economic Perspectives. Vol 8 (1). Winter (1994). P3-22.

Syaifullah. 2011. Sejarah Pemikiran Ekonomi. Inovasi, Drama Asia dan Kapitalisme Amerika. (unpublish paper).

UNEP, 2003. Cleaner Production Assesment in Industries. In http://www.uneptie.ora/pc/cp/understanding_cp/cp.industries.htm

Zuhal. 2013. Gelombang Ekonomi Inovasi. Kesiapan Indonesia Berselancar di Era Ekonomi Baru. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v2i1.3276

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

---------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.