KONSUMSI IKAN DAN UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING DI PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Freshty Yulia Arthatiani, Armen Zulham

Abstract


Konsumsi ikan dianggap sebagai salah satu solusi dalam penanggulangan pemasalahan gizi di Indonesia karena ikan merupakan sumber protein hewani yang dihasilkan oleh sumber daya alam di Indonesia. DKI Jakarta merupakan Ibukota Provinsi Republik Indonesia dengan penduduk yang sangat padat, sebagai pusat bisnis, pusat pemerintahan di Indonesia, yang dihuni oleh berbagai etnis dan golongan yang tinggal di wilayah tersebut. Akan tetapi angka stunting di DKI Jakarta masih cukup tinggi yaitu 23%. Konsumsi ikan di DKI Jakarta tergolong rendah yakni sebesar 25,40 kg/kapita/tahun dibandingkan dengan konsumsi ikan nasional sebesar 47,34 kg/kapita/tahun pada Tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan hasil analisis konsumsi ikan di DKI Jakarta yang dikaitkan dengan wilayah kabupaten/kota dan juga kelas pendapatan rumah tangga. Sumber data yang digunakan adalah SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Tahun 2017 dengan responden berjumlah 5062 rumah tangga. Data analisis dengan menggunakan analisis deskriptif, untuk tingkat partisipasi dan tingkat konsumsi ikan rumah tangga. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat partisipasi konsumsi ikan di DKI Jakarta sebesar 76,67% dengan besaran konsumsi ikan tertinggi pada wilayah Kepulauan Seribu dan terendah adalah Jakarta Pusat. Oleh karena itu, strategi peningkatan konsumsi ikan yang dapat dilaksanakan adalah dengan peningkatan keterjangkauan dari ikan baik dari sisi harga maupun ketersediaanya. Selain itu, program edukasi dan promosi terhadap seluruh lapisan masyarakat perlu di lakukan. Jakarta Pusat seharusnya menjadi fokus wilayah peningkatan konsumsi ikan di DKI Jakarta karena rendahnya angka konsumsi ikan dan masih tingginya angka stunting
di wilayah ini.

Titled: Fish Consumption and Stunting Prevention in Jakarta Province

Fish consumption is one solution to overcome nutritional problems in Indonesia for its animal protein sources. DKI Jakarta is the capital city and business center with a high population density inhabited by various ethnic and groups. However, the child stunting rate in Jakarta has remained high at 23%. Fish consumption in Jakarta is relatively low at 25.40 kgs/capital/year compared to national fish consumption of 47.34 kgs/capital/year in 2017. This study aims to analyze fish consumption in Jakarta associated with areas and household income. Data were taken from SUSENAS (National Socio-Economic Survey) in 2017 with 5062 household respondents. The level of participation and fish consumption were analyzed by using descriptive analysis. The results shows that participation level of fish consumption in DKI Jakarta was 76.67% with the highest number was in the Thousand Islands region and the lowest number was in Central Jakarta. Therefore, the affordability of fish price and availability are necessary strategy to increase fish consumption as well as to encourage education and promotion programs for all levels of society. Central Jakarta should be the focused areas for increasing the fish consumption in DKI Jakarta due to its low number of fish consumption and the high stunting rate in this region. 


Keywords


konsumsi ikan; partisipasi; rumah tangga; DKI Jakarta

Full Text:

PDF

References


Ahmad NI. Rozita W. Mahiyuddin W. Tengku TR. Ling CY. Daud SF. Hussen NC. Abdullah NA. Shaharudin R. & Sulaiman LH. (2016).

Fish Consumption Pattern Among Adults of Different Ethnics in Peninsular Malaysia. Food and Nutrition. 1:1-15.

Amaliyah, H. (2011). Analisis Hubungan Proporsi Pegeluaran dan Konsumsi Pangan dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Padi di Kabupaten Klaten. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret.

Ariani M. (2012). Rekontruksi Pola Pangan Masyarakat dalam Upaya Percepatan Diversifikasi Pangan Mendukung Program MP3EI. Dalam: Ananto EE, S Pasaribu, M Ariani, B Sayaka, NS Saad, K Suradisastra, K Subagyono, H Soeparno,

F Kasryno, E Pasandaran, R Hermawanto., editors. Kemandirian Pangan Indonesia dalam Perspektif Kebijakan MP3EI. Jakarta (ID): IAARD Press.

Ariani, M., Suryana, A., Suhartini, S.H. & Saliem, H.P. (2018). Keragaan Konsumsi Pangan Hewani berdasarkan Wilayah dan Kelas Pendapatan di Tingkat Rumah Tangga. Analisis Kebijakan Pertanian, 16 (2), 147-163. doi:10.21082/akp. v16n2.

Aridiyah FO, N Rohmawati & M Ririanty. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita di wilayah pedesaan dan perkotaan. Jurnal Kesehatan. 3 (1): 163-170. Retrieved from :https://jurnal.unej.ac.id/index. php/JPK/article/view/2520/2029.

Arthatiani, F.Y., Kusnadi & N., Harianto. (2018). Analisis Pola Konsumsi dan Model Permintaan Ikan Menurut Karakteristik Rumah Tangga di Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 13(1), 73-86.

Aydin H. Dileh MK. & Aydin K. (2011). Trends in Fish and Fishery Product Concumption in Turkey. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences.11: 499-506. [BKP]. Badan Ketahanan Pangan. (2012). Roadmap Diversifikasi Pangan 2011-2015. Jakarta (ID):

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. [BPS]. Badan Pusat Statistik. (2018). Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Dey MM. & Alam MDF. & Paraguas FJ. (2011). A Multistage Budgeting Approach to the Analysis of Demand for Fish: An Application to Inland Areas of Bangladesh. Marine Resource Economics. 26, 35–58.

Engel, F. James; Roger D. Blackwell; Paul W &. Miniard. (2004). Perilaku Konsumen. Jakarta : Binarupa Aksara.

FAO. (2015). The Consumption of Fish and Fish Products in the Asia-Pacific Region Based on Household Surveys. Bangkok (Thai): Food And Agriculture Organization Of The United Nations Regional Office For Asia And The Pacific.

Hariyadi P. (2011). Importance and Role Of Protein In The Indonesia Daily Diet. Presented at “Whey Protein Health and Fitness Seminar. http://www.seafast. ipb.ac.id /publication/ presentation/ USDEC-Protein-Whey-Jakarta2011-handouts.pdf

[Kemenkes] Kementerian Kesehatan. (2017). Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Kementerian Kesehatan Jakarta.

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2017). Kelautan dan Perikanan dalam Angka tahun 2017. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2018). Peta Kebutuhan Ikan: Berdasarkan Preferensi Konsumen Rumah Tangga Tahun 2017. Direktorat Pemasaran. Direktorat Jenderal Penguatan

Daya Saing Kelautan dan Perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Kurniawati, S. (2011). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebiasaan Makan Anak Usia Prasekolah (4-6 Tahun) di TK Al Amanah Kecamatan Sindang jaya. Kabupaten Tangerang. Tahun 2011. USkripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Margawati, A. & Astuti, A.M. (2018). Pengetahuan Ibu, Pola Makan dan Status Gizi Anak Stunting 1-5 Tahun di Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk, Semarang. Jurnal Gizi Indonesia. 6(2): 2018.

Mayasari, D., Satria, D. & Noor, I. (2018). Analisis Pola Konsumsi Pangan Berdasarkan Status IPM di Jawa Timur. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 18(2), 191-213. Retrieved from: https://jepi.fe.ui.ac.id/index.php/JEPI/article/ view/801/pdf_30.

Mitra. (2015). Permasalahan anak pendek (stunting) dan intervensi untuk mencegah terjadinya stunting (Suatu Kajian Kepustakaan). J. Kesehatan Komunitas. 2 (6):254-261.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v5i2.8107

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

---------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.