Karakterisasi Pelaku Usaha Patin untuk Mendukung Jambi sebagai Sentra Patin Nasional

Putinur Putinur, Randi B. S. Salampessy, Achmad Poernomo

Abstract


Ikan patin merupakan salah satu komoditas unggulan yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam program percepatan industrialisasi perikanan budi daya. KKP terus melakukan pemantauan dan mendorong produksi patin nasional dengan mendirikan sentra patin di beberapa provinsi, salah satunya Provinsi Jambi. Mengingat adanya potensi pengembangan budi daya patin yang besar, sejak 2017 Provinsi Jambi dicanangkan menjadi sentra ikan nasional, tetapi hingga saat ini belum terealisasi. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran terkini kondisi perikanan patin di Provinsi Jambi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2019 menggunakan metode deskriptif, dengan pendekatan studi kasus. Proses pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara terhadap key informan. Responden dalam penelitian ini adalah pelaku usaha yang ditentukan dengan Metode Slovin, responden konsumen serta pembuat kebijakan yang ditentukan dengan purposive sampling. Kondisi industri budi daya terkini menunjukkan bahwa pembudi daya mengalami beberapa permasalahan, diantaranya: keterbatasan modal, serangan penyakit, sulitnya memperoleh bahan baku pembuatan pakan mandiri serta masalah utama terbatasnya akses pemasaran, sedangkan pada industri pengolahan terlihat banyaknya jumlah unit pengolahan yang tidak beroperasional baik skala UMKM maupun skala besar seperti UPI fillet patin, serta permasalahan umum terbatasnya akses pemasaran. Berdasarkan permasalahan di atas, penunjukan Provinsi Jambi sebagai sentra patin nasional belum berhasil, maka rekomendasi yang dapat diusulkan, yaitu menjadikan program sentra patin nasional sebagai salah satu agenda di RPJMD atau Renstra DKP Provinsi Jambi, pemerintah merevitalisasi kembali unit pengolahan fillet patin, membuka jaringan pemasaran yang lebih luas, menyediakan penampung tetap hasil panen, serta perlu adanya penyediaan informasi penyedia bahan baku untuk pembuatan pakan mandiri.

Title: Characterization of Patin Business Actors to support Jambi as the National Patin Center

Pangasius has become one of the largest commodities in the acceleration program of aquaculture industry of the Ministry of Marine Affairs and Fisheries (MMAF). In order to constantly monitor and encourage the production of national pangasius, MMAF has established pangasius centers in several provinces, one of them is located in Jambi Province. Considering the large potential for developing pangasius aquaculture, since 2017 Jambi was proclaimed as a national fish center, but it has not been realized. The research aimed to describe a current picture of the condition of pangasius fisheries in Jambi Province. The research was conducted from February to August 2019 by using descriptive method with case study approach. Data were collected by observation and depth interview to key informan. Respondents of the research were businessmen were determined by Slovin Method, consumers, and policy makers were determined by purposive sampling. The aquaculture industry exhibits several problems including: limited business capital, disease attack, difficult obtain of raw materials for independent feed, as well as the main problem in limited access of its marketing, meanwhile In processing industry, there are a large number of idle processing units, both small scale processing units and large-scale processing units such as Fish Processing Unit (UPI) of Pangasius Fillet and common problems in marketing access. Based on above issues, the appointment of Jambi Province as a national pangasius center has not been successful. Therefore, it is recommended to enclose the national pangasius center program in the Regional Mid-Term Development Plan (RPJMD) or marine and fisheries strategic plan of Jambi Province, to revive the catfish fillet processing unit, to expand the wide-ranging access of marketing, to facilitate the harvested catfish in permanent container, and to provide information of raw material supplier for independent food production.

 

Keywords


budi daya; ikan patin; industri; pengolahan; Provinsi Jambi

Full Text:

PDF

References


Anwar, A. (2013). Analisis kebijakan dan strategi pengembangan usaha rumput laut euchema cottoni di Kabupaten Bantaeng (Studi kasus di Kecamatan Bissappu, Bantaeng dan Paa’jukukang). Octopus Jurnal Ilmu Perikanan, 1(2), 103—109. https://doi.org/10.26618/octopus.v2i1.521

Aprolita. (2008). Kemandirian pembudidaya ikan patin di kolam lahan gambut di Desa Tangkit Baru, Kec Kumpeh Ulu, Kab Muaro Jambi, Provinsi Jambi. [Tesis, Institut Pertanian Bogor].

Asmaida & Rogayah. (2020). Peran dan kontribusi curahan waktu kerja wanita pada usaha pembesaran ikan patin (pangasius sp) dalam kolam (Studi kasus di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi). Jurnal MeA (Media Agribisnis), 5(2), 74—82. http://dx.doi.org/10.33087/mea.v5i2.78

Asmaida, Mulyani, Kemala, N., & Syahrizal. (2019). Relationship between perception and consumers’ preferences of patin fish. International Journal of Scientific & Technology Research (IJSTR), 8(10), 2689—2693. http://www.ijstr.org/final-print/oct2019/Relationship-Between-Perception-And-Consumers-Preferences-Of-Patin-Fish-.pdf

Burhan, U. M. (2004). Wawasan studi kelayakan dan evaluasi proyek. Bumi Aksara.

Chaidir, N., Napitupulu, D., & Sardi, I. (2018). Strategi pengembangan agroindustri ikan patin (Studi kasus di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi). Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis, 21(1), 1—13. https://doi.org/10.22437/jiseb.v21i1.5099

Cocon. (2018). Akuakultur dalam perspektif pembangunan berkelanjutan. Kencana Batu Pualam (KRP) Press.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya [DJPB]. (2019). Statistik perikanan budidaya 2018. Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dinas Kelautan dan Perikanan [DKP] Kabupaten Muaro Jambi. (2018). Buku statistik perikanan tahun 2018. Pemerintah Daerah Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Dinas Kelautan dan Perikanan [DKP] Provinsi Jambi. (2020). Buku tahunan kelautan dan perikanan dalam angka Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi tahun 2020. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi.

Efendi, Zairin, & Mulyadi. (2012). Budidaya perikanan. Buku Materi Pokok MMP15201. Universitas Terbuka.

Hikmayani, Y., Yulisti, M., Hikmah. (2012). Evaluasi kebijakan peningkatan produksi perikanan budidaya. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 2(2), 85—102. http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v2i2.9277

Juanda. (2018, 19 Desember). Jambi pasok ikan patin 20 ton per hari keluar daerah. Kajanglako. http://m.kajanglako.com/id-6711-post-jambi-pasok-ikan-patin-20-ton-perhari-ke-luar-daerah-.html

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 14 Tahun 2012. (2012). Pedoman umum penumbuhan dan pengembangan kelembagaan pelaku utama perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Komariyah, & Setiawan, A. I. (2009). Pengaruh penambahan berbagai dosis minyak ikan yang berbeda pada pakan buatan terhadap pertumbuhan benih ikan patin (Pangasius pangasius). PENA Akuatika, 1(1), 19—29. http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v1i1.253

Kordi, K. M. G. H. (2005). Budidaya ikan patin biologi, pembenihan dan pembesaran. Yayasan Pustaka Nusatama.

Marasabessy, A. Z., & Najamuddin. (2015). Analisis kelembagaan pengelolaan sumberdaya perikanan di Kabupaten Maluku Tengah. Octopus Jurnal Ilmu Perikanan, 4(1), 320—326. https://doi.org/10.26618/octopus.v4i1.567

Pramono, T., Suryahadi., & Trilaksani, W. (2019). Strategi pengembangan usaha dan pemasaran benih ikan patin siam (Pangasianodon hypopthalmus) dengan sistem jejaring pada cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Provinsi Jawa Barat. Manajemen IKM, 14(1), 15—23. https://doi.org/10.29244/mikm.14.1.15-23

Putinur, Salampessy, R. B. S., Poernomo, A. (2019). Strategi pengembangan industri patin di Provinsi Jambi. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 5(2), 53—68. http://dx.doi.org/10.15578/marina.v5i2.8154

Rumimpunu, A., Andaki, J. A., & Manoppo, V. E. N. (2017). Potensi pengembangan usaha budidaya ikan patin (Pangasius sp) di Desa Tatelu Kabupaten Minahasa Utara. Akulturasi: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan, 5(9), 713—716. https://doi.org/10.35800/akulturasi.5.9.2017.17006

Sari, S. M. (2018, 11 April). Impor dari Vietnam dihentikan, produksi ikan patin meningkat. Bisnis.com. http://m.bisnis.com/amp/read/20180411/99/783179/impor-dari-vietnam-dihentikan-produksi-ikan-patin-meningkat

Susanti, S., Lestari, D. A. H., & Kasymir, E. (2017). Sistem agribisnis ikan patin (Pangasius sp) kelompok budidaya ikan sekar mina di Kecamatan Kota Gajah Lampung Tengah. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 5(2), 116—123. http://dx.doi.org/10.23960/jiia.v5i2.%25p

Sushanty, D. E., Fauziah, & Priadi, D. P. (2017). Strategi pengembangan usaha budidaya pembesaran ikan patin (Pangasius sp.) di Kecamatan Gandus Kota Palembang. FishtecH-Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 6(2), 126—133. https://doi.org/10.36706/fishtech.v6i2.5844

Triyanti, R., & Shafitri, N. (2012). Kajian pemasaran ikan lele (Clarias sp) dalam mendukung industri perikanan budidaya (Studi kasus di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah). Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 7(2), 177—191. http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v7i2.5684

Utami, H. (2019). Analisis kelayakan dan strategi pengembangan usaha pembesaran ikan patin dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Kota Karang Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi [Skripsi, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi]. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Repository. http://repository.uinjambi.ac.id/2906/

Widodo, P., Akmal., & Syafrudin. (2010). Budidaya ikan patin (Pangasius hypophthalmus) pada lahan marjinal di Kabupaten Pulau Pisang di Provinsi Kalimantan Tengah. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010, 49—60. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.

Wijaya, B. P. Y., & Rachmawati, R. (2017). Pengembangan kegiatan perikanan dan peran kelembagaan masyarakat di kawasan minapolitan Kabupaten Gresik. Jurnal Bumi Indonesia, 6(3), 1—10. http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/770

Wiramiharja, Y. (2017). Analisis keberlanjutan budidaya ikan patin (Pangasius hypophthalmus) dalam pengembangan kawasan minapolitan di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi [Tesis, Program Studi Magister Ilmu Kelautan, Bidang Minat Manajemen Perikanan, Universitas Terbuka]. Universitas Terbuka Repository. http://repository.ut.ac.id/7602/

Yulisti, M., & Triyanti, R. (2012). Peran kelembagaan dalam mendukung program minapolitan budidaya di Kabupaten Sleman, D. I. Yogyakarta. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 7(1), 27—33. http://dx.doi.org/10.15578/marina.v7i1.4595

Zulkifli. (2019, 4 April). Sehari hasilkan 60 ton ikan patin, Dinas Perikanan Provinsi Jambi kesulitan pengolahan dan pemasaran. TribunJambi.com. https://jambi.tribunnews.com/2019/04/04/sehari-hasilkan-60-ton-ikan-patin-dinas-perikanan-provinsi-jambi-kesulitan-pengolahan-dan-pemasaran




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v7i1.8843

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

---------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.