Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fenomena Fear of Missing Out pada Nelayan di Wilayah Suradadi, Kabupaten Tegal
Abstract
Masyarakat nelayan di wilayah Suradadi sudah cukup modern dengan pemanfaatan teknologi, seperti aplikasi GPS Maverick, dan selalu up to date dengan media sosial. Hal ini disebabkan oleh adanya keinginan untuk mengikuti tren dan ketakutan akan ketertinggalan dengan nelayan lain yang lebih maju. Kondisi ini selaras dengan fenomena ketakutan ketertinggalan atau fear of missing out yang merupakan kondisi psikologis yang menggambarkan bagaimana seseorang merasa perlu untuk menunjukkan kesenangan mereka agar tidak merasa tertinggal dengan kemajuan lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab FOMO pada nelayan muda dan menganalisis faktor-faktor yang dapat meningkatkan minat nelayan muda di bidang perikanan. Penelitian dilakukan mulai bulan Januari 2019 yang bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dengan fenomena fear of missing out di kalangan nelayan Kecamatan Suradadi dengan 81 sampel menggunakan pendekatan kuantitatif yang dianalisis dengan korelasi spearman dan pendekatan kualitatif untuk mendukung kesempurnaan data. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi dari keempat faktor yang dilihat dari karakteristik, penggunaan aplikasi GPS Maverick, penggunaan media, dan produktivitas nelayan. Seperti beberapa penelitian terdahulu mengenai marketing fear of missing out, fear of missing out dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk meningkatkan motivasi nelayan muda di daerah lain agar dapat terpicu oleh rasa ketertinggalan dengan lingkungan sekitar untuk menjadi nelayan.
Title: Factors Affecting the Fear of Missing Out Phenomenon on Fishermen in Suradadi, Tegal Regency
Fishermen community of Suradadi region have been advanced in utilizing the technology such as GPS Maverick and always keep updated on social media. It is driven by a desire for continual existence and a fear of being left by other advanced fishermen. This circumstance is aligned with a psychological condition called fear of missing out which an individual needs to show their happiness to catch up with the trends of surrounding social environment. This study aims to analyze the causes of FOMO in young fishermen and to analyze the factors that can increase the interest of young fishermen in the field of fisheries. This study was conducted from January 2019 to perceive any factors related to fear of missing out among fishermen in Suradadi. This study used 81 samples of respondents, and data were analyzed with quantitative approach by Spearman’s correlation as well as qualitative approach to support data perfection. The result of this research showed that there were correlations among the four factors: characteristics, usage of GPS Maverick, media usage, and fisherman productivity. As previous research on fear of missing out marketing, fear of missing out could be managed by government to motivate the young fishermen with a feeling of being left behind with the surrounding environment as a fishermen.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Asirin, & Argo, T. A. (2017). Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dan implikasinya terhadap ketangguhan mata pencaharian nelayan. Journal of Region and Rural Development Planning, 1(1), 1—15. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2017.1.1.1-15
Christina, R., Yuniardi, M. S., & Prabowo, A. (2019). Hubungan tingkat neurotisme dengan fear of missing out (FOMO) pada remaja pengguna aktif media sosial. Indegenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(2), 105—117. https://doi.org/10.23917/indigenous.v4i2.8024
Darimi, I. (2017). Teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran pendidikan agama islam efektif. Journal Pendidikan Teknologi Informasi, 1(2), 111—121. https://doi.org/10.22373/cs.v1i2.2030
Djaffar, R. (2017). Diseminasi teknologi informasi pada masyarakat nelayan di Kabupaten Takalar dan Barru. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, 21(1), 73—97. https://media.neliti.com/media/publications/124253-ID-none.pdf
Fathadhika, S., & Afriani. (2018). Social media engagement sebagai mediator antara fear of missing out dengan kecanduan media sosial pada remaja. JPSP: Jurnal Psikologi Sains dan Profesi, 2(3), 208—215. https://doi.org/10.24198/jpsp.v2i3.18741
Fitryarini, I. (2016). Literasi media pada mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman. Jurnal Komunikasi, 8(1). https://doi.org/10.24912/jk.v8i1.46
Hodkinson, C. (2016). Fear of missing out (FOMO) marketing appeals: A conceptual model. Journal of Marketing Communication, XX(XX), 1—23. https://doi.org/10.1080/13527266.2016.1234504
Issa, T., & Isaias, P. (2016). Internet factors influencing generations Y and Z in Australia and Portugal: A practical study. Information Processing and Management, 52(4), 592—617. https://doi.org/10.1016/j.ipm.2015.12.006
Juwita, E. P., Budimansyah, D., & Nurbayani, S. (2013). Peran media sosial terhadap gaya hidup siswa SMA Negeri 5 Bandung. Jurnal Sosietas, 5(1), 9—10. https://doi.org/10.17509/sosietas.v5i1.1513
Karman. (2013). Riset penggunaan media dan perkembangannya kini. Jurnal Komunikasi dan Media, 5(1), 92—112. https://doi.org/10.31445/jskm.2013.170106
Kaur, A, & Kaur, K. (2019). A COSMIC function points based test effort estimation model for mobile applications. Journal of King Saudi – Computer and Information Science. https://doi.org/10.1016/j.jksuci.2019.03.001
Khairuni, N. (2016). Dampak positif dan negatif sosial media terhadap pendidikan akhlak anak. Jurnal Edukasi, 2(1), 91—106. http://dx.doi.org/10.22373/je.v2i1.693
Mulawarman, & Nurfitri, A. D. (2017). Perilaku pengguna media sosial beserta implikasinya ditinjau dari psikologi sosial terapan. Buletin Psikologi, 25(1), 36—44. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.22759
Noor, M. (2015). Kebijakan pembangunan kependudukan dan bonus demografi. Serat Acitya- Jurnal Ilmiah, 4(1), 121—128. http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.php/sa/article/view/149
Nugroho, A. P., Elfitasari, T., & Nugroho, R. A. (2017). Pengaruh komunitas perikanan budaya di media sosial facebook terhadap kualitas pembudidaya perikanan di Jawa Tengah. Journal of Aquaculture Management and Technology, 6(2), 10—20. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jamt/article/view/20608
Ozkan, M., & Solmaz, B. (2015). Mobile addiction of generation z and its effects on their social lifes. Procedia - Social and Behavioral Sciences,92—98.https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.09.027
Przybylski, A. K., Murayama, K., DeHaan, C. R., & Gladwell, V. (2013). Motivational, emotional, and behavioral correlates of fear of missing out. Journal Computers in Human Behaviour, 29, 1841—1848. https://doi.org/10.1016/j.chb.2013.02.014
Purnamasari, D. M. (2019, 6 Agustus). Indoensia krisis nelayan, paradigma nelayan keren harus dipromosikan ke milenial. Kompas.com.https://nasional.kompas.com/read/2019/08/06/16284781/indonesia-krisis-nelayan-paradigma-nelayan-keren-harus-dipromosikan-ke
Soliha, S. F. (2015). Tingkat ketergantungan media sosial dan kecemasan sosial. Jurnal Interaksi, 4(1), 1—10. https://doi.org/10.14710/interaksi.4.1.1-10
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Takariani, C. S. D. (2015). Opini nelayan tentang akses informasi publik. Jurnal Penelitian Komunikasi, 18(2), 101—114. https://doi.org/10.20422/jpk.v18i2.40
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v7i1.9842
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:
---------------------------------------------------------------------------------------
Published by
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.