TREN PERDAGANGAN HIU AKUARIUM DI BALIKPAPAN KURUN WAKTU 2016-2017

Ratih Tribuwana Dhewi, Hetty Priyanti Efendi, Ricky Ricky

Abstract


Penangkapan hiu oleh nelayan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan tingginya permintaan pasar. Selain produk sirip hiu, daging asap, ikan hiu diasinkan, dan daging ikan hiu segar, saat ini komoditi hiu hidup untuk akuarium cukup banyak diminati. Berdasarkan data pemberian rekomendasi lalu lintas perdagangan hiu dan pari yang dilakukan oleh BPSPL Pontianak khususnya di Satker Balikpapan, dalam kurun waktu 2016-2017 tercatat ada 225 ekor ikan hiu dari 5 jenis, yang diperdagangkan keluar wilayah Balikpapan. Tahun 2016 tercatat ada 50 ekor hiu, dari 4 jenis yaitu Carcharhinus melanopterus, Stegostoma fasciatum, Hemigaleus microstoma, dan Triaenodon obesus. Dari keempat jenis tersebut, sebanyak 52% didominasi jenis Stegostoma fasciatum dengan sebaran panjang 90 – 105 cm menjadi yang paling banyak diperdagangkan. Ukuran panjang tersebut pada jenis Stegostoma fasciatum  dapat dikategorikan menuju dewasa. Dan tahun 2017, penangkapan mengalami kenaikan yaitu sebanyak 175 ekor hiu yang terdiri dari Carcharhinus melanopterus, Stegostoma fasciatum, Triaenodon obesus, dan Nebrius ferrugineus. Jenis yang paling banyak diperdagangkan adalah Carcharhinus melanopterus dengan prosentase sebesar 66% atau 115 ekor dengan sebaran panjang 44-48 cm. Ukuran panjang ini dapat dikategorikan baru lahir. Dalam dua tahun, hiu hidup tersebut dipasarkan dengan tujuan utama pengiriman adalah Jakarta, Makassar dan Denpasar,  dan pada tahun 2016 beberapa jenis diekspor ke Malaysia. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha, harga hiu hidup ini berkisar antara Rp. 4,000,000 – Rp. 5,000,000/ekor untuk tujuan pengiriman lokal dan nilainya akan semakin tinggi jika dijual ke luar negeri.

Sharks catch by fishermen from year to year has increased in line with the high market demand. In addition for shark fin products, sharks bacon, marinated sharks, and fresh shark meat, currently live shark commodity for the aquarium is pretty much in demand. Based on shark and rays trade traffic recommendation’s data by BPSPL Pontianak particularly in Satker Balikpapan, in the period 2016-2017, there were 225 sharks from 5 species being trafficked out of Balikpapan. In 2016 there were 50 sharks of 4 species, Carcharhinus melanopterus, Stegostoma fasciatum, Hemigaleus microstoma, and Triaenodon obesus. 52% dominated by Stegostoma fasciatum with lenght distribution 90 – 105 cm became the most traded. Length distribution of Stegostoma fasciatum can be categorized as tend to mature. And in 2017 has increased as 175 sharks reef consisting of Carcharhinus melanopterus, Stegostoma fasciatum, Triaenodon obesus, dan Nebrius ferrugineus. The most widely traded species is Carcharhinus melanopterus with a percentage of 66% or 115 sharks and length distribution 44 - 48 cm. This length can be categorized as size of born sharks. In two years, the aquarium sharks are marketed to the regions in Indonesia especially Jakarta, Makassar and Denpasar and in 2016 some species exported to Malaysia. Based on interviews with business owners, the price of this real shark ranges from 4-5 million rupiah per shark for local area and its value will be higher if sold abroad.


Keywords


Hiu; Akuarium; Perdagangan; Stegostoma fasciatum; Carcharhinus melanopterus

Full Text:

PDF

References


Anung, A. & Widodo, J. (2002). Perikanan Cucut Artisanal di Perairan Samudera Hindia, Selatan Jawa dan Lombok. JPPI Sumberdaya dan Penangkapan 8: 75-81.

Compagno, L. 1984. FAO species catalogue. Vol. 4. Sharks of the World. An Annotated and illustrated catalogue of shark species known to date. Part 2. Carcharhiniformes.. Grahamstown, South Africa: FAO Fish.Synop.

Clarke SC, Burgess GH, Cavanagh RD. 2005. Socio-economic significance of Chondrichthyan fih. In: Sharks, rays and chimaeras: the status of chondrichthyan fishes. Status Survey. (eds Fowler SL, Cavanagh RD, Camhi M. Burgess GH, Cailliet GM, Fordham SV, Simpfendorfer CA, Musick JA pp 19-48. Gland, Switzerland and Cambridge, IUCN.

Fahmi & Dharmadi. 2013. Tinjauan Status Perikanan Hiu dan Upaya Konservasinya di Indonesia. Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan – Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kyne, P., R. Cavanagh, S. Fowler, C. Pollick. 2005. "IUNC Shark Specialist Group Red List assesments, 2000-2004" Accessed 05 March 2018 at http://www.flmnh.ufl.edu/fish/ organizations/ssg/redlistassessment2004.pdf.

Musick, J. A. 2011. Shark Utilization. FAO Fisheries Technical Paper 474 – Management Techniques For Elasmobranch Fisheries. Virginia : 243 pp.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta

Satker Balikpapan. 2016. Laporan Kegiatan Satker Balikpapan – BPSPL Pontianak.

Satker Balikpapan 2017. Laporan Kegiatan Satker Balikpapan – BPSPL Pontianak.

White W.T. & Last, P.R. Stevens, J.D., Yearsley, G.K., Fahmi & Dharmadi. 2006. Economically important sharks and rays of Indonesia. ACIAR, Canberra: 329 pp.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats