ANALISIS ASET PENGHIDUPAN MASYARAKAT PADA DUA KONDISI KAWASAN MANGROVE

Yurike Yurike, Yudha Saktian Syafruddin

Abstract


Penelitian ini dilakukan pada dua kondisi kawasan mangrove yaitu kawasan mangrove rusak di Pulau Cawan dan kawan mangrove yang masih bagus di Desa Bekawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi aset penghidupan pada dua kondisi kawasan mangrove dan bagaimana aset penghidupan masyarakat berpengaruh terhadap kerusakan hutan mangrove. Analisis data menggunakan pendekatan penghidupan berkelanjutan dengan indikator modal manusia, modal alam, modal fisik, modal keuangan dan modal sosial. Perbandingan aset mata pencaharian dari masyarakat di kedua desa tersebut terdapat perbedaan nilai kepemilikan aset masyarakat. Nilai aset rumah tangga di Desa Bekawan lebih tinggi dari rumah tangga di Desa Pulau Cawan 5 aset penghidupan tersebut diantaranya dalam bentuk modal manusia, modal alam, modal keuangan, modal fisik dan modal sosial.


Keywords


Aset Mata Pencaharian; Mangrove; Strategi Penghidupan

Full Text:

PDF

References


Baiquni, M. (2007). Strategi Penghidupan di Masa Krisis. Idial Media: Yogyakarta.

Carney, D. (1998). Implementing the Sustainable Rural Livelihoods Approach. In Carney (ed.) Sustainable Rural Livelihoods. What Contributions can we make?. Department for International Development Nottingham: Russell Press Limited.

De Haan, L.J. (2000). Globalization, Localization and Sustainable Livelihood. Sociologia Ruralis, 40(3). DOI:10.1111/1467-9523.00152

[DFID] Department for International Development. (1999). Sustainable Livelihoods Guidance Sheets. Department for International Development: London.

[DFID] Department for International Development. (2001). Sustainable Livelihoods Guidance Sheets. Department for International Development. http://www.livelihoods.org

Dinas Kehutanan Kabupaten Indragiri Hilir. (2016). Peta dan Data Sebaran Hutan Mangrove Kabupaten Indragiri Hilir. Tembilahan.

Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. (2021). Kondisi Mangrove di Indonesia. https://kkp.go.id/djprl/p4k/page/4284-kondisi-mangrove-di-indonesia (diakses pada tanggal 20 Februari 2022)

Donato, D. C., Kauffman, J. B., Murdiyarso, D., Kurnianto, S., Stidham, M., & Kanninen, M. (2011). Mangroves Among The Most Carbon-Rich Forests In The Tropics. Nature Geoscience, 4: 293-297. https://doi.org/10.1038/ngeo1123

Field, C. B., Osborn J. G., Hoffman L. L., Polsenberg J. F., Ackerly D. D., Berry J. A., Bjorkman O., Held A., Matson P. A., & Mooney H. A. (1998). Mangrove Biodiversity and Ecosystem Function. Global Ecology and Biogeography Letters, 7(1): 3–14. http://dx.doi.org/10.2307/2997693

Field, C. D. (2000). Mangroves. In: Seas at The Millennium: An Environmental Evaluation. Global Issues and Processes, 3:17–32.

Field, J. (2010). Modal Sosial. Kreasi Wacana: Bantul Yogyakarta.

Fitrianto, A. R., & Andriani, S. (2021). A Rural Community’s Livelihood Dynamic In The Maintenance of a Mangrove Area as a Tourist Destination. ASEAN Journal of Community Engagement, 5(1), 105-129. https://doi.org/10.7454/ajce.v5i1.1090

Grootaert, C., & Van Bastelaer, T. (2001). Understanding and Measuring Social Capital: A Synthesis of Findings and Recommendations from the Social Capital Initiative. Social Capital Initiative Working Paper No. 24. The World Bank: Washington, D.C. https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/14098.

Narimawati, U. (2007). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Agung Media: Jakarta.

Nasution, A. 2016. Peranan Modal Sosial dalam Pengurangan Kemiskinan Rumah Tangga di Perdesaan Indonesia. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 7(2). https://doi.org/10.22212/jekp.v7i2.672

Ngomela, A. (2007). The Contribution of Mangrove Forests To The Livelihoods Of Adjacent Communities In Tanga And Pangani Districts. Ph.D. Thesis, Sokoine University of agriculture, Morogoro, Tanzania.

Pitcher, T. J., & Preikshot, D. B. (2001). Rapfish: A Rapid Appraisal Technique To Evaluate The Sustainability Status Of Fisheries. Fisheries Research, 49(3): 255-270. DOI:10.1016/S0165-7836(00)00205-8

Pramudji. (2000). Dampak Perilaku Manusia Pada Ekosistem Hutan Mangrove di Indonesia. Osean, 28(2): 13-20. http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_xxv(2)13-20.pdf (diakses pada 1 Februari 2022).

Riptanti, E. W. (2005). Karakteristik dan Persoalan Ekonomi Masyarakat Petani dan Nelayan pada Kawasan Pantai di Torosiaje Kabupaten Pohuwatu, Caraka Tani. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 22(2). https://doi.org/10.20961/carakatani.v20i2.20492

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi. Alfabeta: Bandung.

Syafruddin, Y. S., & Yurike. (2020). Valuasi Nilai Ekonomi Karbon Mangrove Di Kawasan Mandeh Kecamatan Koto Xii Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Spasial: Penelitian, Terapan Ilmu Geografi dan Pendidikan Geografi, 1(7). https://doi.org/10.22202/js.v7i1.4144

Wijayanto, H. W., Affandi, A., & Soemarno. (2019). Pengaruh Livelihood Asset terhadap Livelihood Strategies Masyarakat Tepi Hutan di UB Forest Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Habitat, 30(2): 54-61. https://doi.org/10.21776/ub.habitat.2019.030.2.7

Yurike, Yonariza, Febriamansyah, R., & Karimi, S. (2018). Land Use Changes in Dharmasraya District, West Sumatra, Indonesia. Pertanika Journals Tropical Agricultural Science, 41(3): 1111-1124.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v17i1.10934

Indexed by:

 

-------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic 
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.