Partisipasi Masyarakat dalam Mendukung Konservasi Ekosistem Mangrove di Kawasan Ekowisata Luppung, Kabupaten Bulukumba

Eka Aprilya Handayani, Asti Sugiarti, Shidik Burhani

Abstract


Kawasan Ekowisata Mangrove Luppung yang berada di Kabupaten Bulukumba menjadi tujuan wisata yang semakin populer. Agar kondisi alam dan ekosistem pesisir tetap terjaga, partisipasi masyarakat sangat penting dalam pengelolaan, pemeliharaan, dan konservasi sumber daya mangrove. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana partisipasi masyarakat dalam menjaga ekosistem mangrove di Kawasan Ekowisata Luppung Kabupaten Bulukumba. Partisipasi masyarakat dalam konservasi mangrove diukur dari pengelolaan dan pemeliharaan ekosistem mangrove, serta strategi pelibatan masyarakat dalam pengembangan konservasi mangrove secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan mengumpulkan data primer melalui survei berbasis kuesioner terstruktur. Teknik nonprobability sampling, yaitu purposive sampling, digunakan untuk memilih 30 responden dari masyarakat, pemilik usaha di kawasan ekowisata, dan pihak pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam konservasi mangrove meliputi lima kriteria, yaitu kepedulian, keterlibatan, keterampilan, pendapatan, dan kepercayaan. Dalam pengelolaan hutan mangrove, partisipasi masyarakat dikategorikan baik dalam aspek perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Selain itu, partisipasi masyarakat didukung oleh beberapa lembaga seperti Kelompok Tani Hutan Mangrove, karang taruna, pemerintah Desa Manyampa, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bulukumba, serta Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bulukumba.

Title: Community Participation in Supporting Mangrove Ecosystem Conservation in the Luppung of Bulukumba Regency

The Luppung Mangrove Ecotourism Area in Bulukumba Regency is one of tourism destinations that its popularity increases. Community participation is essential in managing, preserving, and conserving the mangrove resources to preserve nature and coastal ecosystem. This study aims to analyze community participation in mangrove ecosystem conservation in the Luppung Ecotourism Area in Bulukumba Regency. Community participation is formulated from management and preservation of mangrove ecosystem, and alternative strategies for community involvement in the development of sustainable mangrove conservation. This study employs descriptive method of primary data collected from survey using a structured questionnaire. Non-probability sampling techniques was carried out to determine 30 respondents including community, business owners in the ecotourism area, and government agencies. The results show that community participation in mangrove conservation involves five criteria: concern, involvement, skills, income, and trust. Community participation in mangrove forest management involves planning and implementation. Community participation is also supported by several organization such as Mangrove Forest Farmer Group, Youth organization, Government of Manyampa Village, Agency of Fisheries and Marine of Bulukumba Regency and  Agency of Forestry and Environmental of Bulukumba Regency.


Keywords


partisipasi masyarakat; konservasi mangrove; ekowisata

Full Text:

PDF

References


Almeida, Adhi, Azham, Z., & Kamarubayana, L. (2016). Studi pertumbuhan mangrove pada kegiatan rehabilitasi hutan mangrove di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal AGRIFOR, 13(1), 11—18. https://doi.org/10.31293/af.v13i1.543

Annas, N., Suryono, dan Pribadi, R. (2013). Konservasi ekosistem mangrove di Desa Pasarbanggi, Kabupaten Rembang. Journal of Marine Research, 2(2), 55—64. https://doi.org/10.14710/jmr.v2i2.2352

Aulia, I. (2018). Pemberdayaan masyarakat pesisir dalam mengelola dan memelihara ekosistem mangrove di Kabupaten Bulukumba. [Skripsi, UIN Alauddin Makassar].

Bumdes Mutiara Manyampa (2022). Laporan ekowisata mangrove Luppung Desa Manyampa.

Isbandi R. A. (2007). Perencanaan partisipasi berbasis aset komunitas: Dari pemikiran menuju penerapan. Depok: FISIP UI Press.

Karlina, E., Cecep, K., Marimin, & Bismark. (2016). Analisis keberlanjutan pengelolaan hutan lindung mangrove di Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Analisis Kebijakan, 13(3), 201—219. https://dx.doi.org/10.20886/jakk.2016.13.3.201-219

Kismartini. (2014). Dinamika sistem pengelolaan wilayah pesisir di Kabupaten Rembang. Jurnal Ilmu Sosial, 13(1), 23—32. https://doi.org/10.14710/jis.13.1.2014.23-32

Kordi & Ghufran. (2012). Ekosistem mangrove: Potensi, fungsi, dan sistem pengelolaan. Penerbit Rineka Cipta.

Media Indonesia. (2021, 21 Februari). Wisata mangrove Luppung Manyampa siap jadi percontohan nasional. Mediaindonesia.com. https://mediaindonesia.com/nusantara/386146/wisata-mangrove-luppung-manyampa-siap-jadi-percontohan-nasional.

Pemerintah Kabupaten Bulukumba. (2017). Profil Kecamatan Ujung Loe.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2009 tentang Ekowisata.

Pribadiningtyas, D., Said, A., & Rozikin, M. (2012). Partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi hutan mangrove (Studi tentang peran pemerintah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk rehabilitasi hutan mangrove di Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo). Jurnal Administrasi Publik, 1(3), 70—79.

Raharja, G. R., Tjaturahono, & Tjahjono, H. (2018). Keterlibatan masyarakat dalam sistem pengelolaan ekosistem di Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Geo Image (Spatial-Ecological-Regional), 2(2), 65—62. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage

Rahma, R.A. (2019). Optimalisasi wisata edukasi kawasan konservasi hutan mangrove Pasarbanggi melalui buku panduan. Skripsi. UNNES Semarang.

Ritohardoyo, S. & Ardi, G. B. (2011). Arahan kebijakan sistem pengelolaan hutan mangrove: Kasus Pesisir Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Geografi, 8(2), 83-94. https://doi.org/10.15294/jg.v11i1.8039

Satria, Arif. (2015). Pengantar sosiologi masyarakat pesisir. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Setiady, D dan E. Usman. (2018). Majunya garis pantai yang diakibatkan oleh proses sedimentasi di sepanjang pantai perairan Kabupaten Rembang. Jurnal Geologi Kelautan, 6(3), 146—153. http://dx.doi.org/10.32693/jgk.6.3.2008.158

Siburian, R. & Haba, J. (2016). Konservasi mangrove dan kesejahteraan masyarakat. Penerbit Obor.

Sidik, F., Neil, D., & Lovelock, C.E. (2016). Effect of high sedimentation rates on surface sediment dynamics and mangrove growth in the Porong River, Indonesia. Marine Pollution Bulletin, 02(48), 1—9.http://dx.doi.org/10.1016/j.marpolbul.2016.02.048

Simanullang, F., Djuwito, & Ghofar, A. (2016). Distribusi dan kelimpahan larva ikan pada ekosistem mangrove di Desa Pasarbanggi, Kabupaten Rembang. Diponegoro Journal of Maquares, 5(4), 199—208. https://doi.org/10.14710/marj.v5i4.14408

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d. Penerbit Alfabeta.

Sutrisno. (2015). Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Pesisir dalam Pengembangan Tanaman Mangrove di Kabupaten Pati. Jurnal Bina Praja, 7(1), 63-72. https://doi.org/10.21787/jbp.07.2015.63-7

Turisno, B.E. et al. (2018). Peran serta masyarakat dan kewenangan pemerintah dalam konservasi mangrove sebagai upaya mencegah rob dan banjir serta sebagai tempat wisata. Jurnal Masalah-Masalah Hukum, 47(4), 479—497. https://doi.org/10.14710/mmh.47.4.2018.479-497

Umayah, S., H. Gunawan, & M. N. Isda. (2016). Tingkat Kerusakan Ekosistem Mangrove di Desa Teluk Belitung Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti. Jurnal Riau Biologia, 1(4), 24—30.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Wardhani, M. K. (2014). Analisis kesesuaian lahan hutan mangrove di pesisir selatan Kabupaten Bangkalan. Jurnal Kelautan, 7(2), 69—74. https://doi.org/10.21107/jk.v7i2.799




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v18i1.11339

Indexed by:

 

-------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic 
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.