PEMODELAN BERBASIS AGEN (ABM) UNTUK PENGELOLAAN AKTIVITAS MIGRASI MUSIMAN NELAYAN ANDON CUMI-CUMI DI PULAU SALURA

D. Susiloningtyas, M. Boer, Luky Adrianto, F. Yulianda

Abstract


Perikanan cumi-cumi di Pulau Salura dibentuk oleh adanya agen nelayan andon, penduduk lokal, serta sumberdaya cumi-cumi. Kehadiran nelayan andon yang melakukan migrasi musiman dari Tanjung Luar di Pulau Lombok sampai ke Pulau Salura dengan aktivitas penangkapan cumi-cumi menjadikan sistem perikanan cumi-cumi ini menjadi berbeda dengan daerah lain. Intensitas migrasi dari nelayan andon yang tinggi berpengaruh terhadap perilaku penduduk lokal, serta kelimpahan sumberdaya cumi-cumi yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji model pengelolaan aktivitas migrasi musiman dengan pengaturan alat tangkap yang dibawa. Metode yang digunakan adalah dengan pemodelan berbasis agen (ABM/Agent Base Model) melalui perangkat lunak Netlogo 6.2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan jumlah unit kapal yang terlibat dalam  enangkapan cumi-cumi dalam waktu satu tahun harus diatur. Terdapat sembilan periode migrasi musiman yang dilakukan,sehingga model pengaturan jumlah unit kapal yang optimal untuk dapat menjaga kelimpahan cumi-cumi dan jumlah panenan nelayan adalah sebanyak 18 unit kapal setiap tahunnya. Populasi kelimpahan cumi-cumi yang dihasilkan sebesar 330 kuintal dengan masa regenerasi 42 hari, dan menghasilkan jumlah panenan sebesar 913 kuintal.

 

(Agent Base Model For Seasonal Migration Activity of Squid Andon Fishers at Salura Island)

Squid fishery system at Salura Island maked by multiple agent, as andon fishers, local peoples and squid resources. The presence of andon fishers who seasonally migrate from Tanjung Luar of Lombok Island to Salura Island with squid fishing activities makes the squid fishery system is to be different from other regions. The intensity of the migration of high andon fishers affected the behavior of the local population, as well as squid abundance of resources available. The purpose of this study was to manage the number of ships or fishing gear.The method is agent-based modeling (ABM / Agent Base Model) by used Netlogo 6.2 software. The results showed that the behavior of the agent can be analyzed from behaviors and activities. Setting the number of ships involved in catching squid in a year should be set. There are nine periods of seasonal migration is done, so that the optimal number of ships to be able to maintain the abundance of squid and the number of fishers are harvesting as many as 18 ships annually. The abundance of squid produced by 330 quintal with 42-day period of regeneration, and the squid harvest is 913 quintal.



Keywords


Pulau Salura; migrasi musiman; ABM; cumi-cumi; nelayan andon

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v10i1.1251

Indexed by:

 

-------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic 
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.