KOMPETENSI NELAYAN RAWAI TUNA DITINJAU DARI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) DI PPN PALABUHANRATU
Abstract
Nelayan dalam kegiatan operasi penangkapan harus memiliki kualitas yang baik. Kualitas nelayan yang baik dapat dilihat dari kompetensi kerja yang dimilikinya. Tersedianya Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) untuk nelayan rawai tuna diharapkan dapat menjadi suatu pendekatan untuk mengetahui kompetensi nelayan tanpa adanya jenjang pendidikan formal. Tujuan dari peneilitian ini adalah menganalisis kompetensi nelayan rawai tuna di PPN Palabuhanratu dalam kegiatan operasi penangkapan tuna sesuai dengan SKKNI. Pengambilan data lapang dilakukan pada bulan Desember 2014 -Februari 2015. Tempat penelitian dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, Provinsi Jawa Barat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan survei kepada responden. Nelayan rawai tuna yang menjadi responden dalam penelitian ini mayoritas telah melakukan penangkapan ikan di laut selama 5 – 10 tahun. Nahkoda dan ABK masing-masing memiliki lima unit kompetensi, unit tersebut menjelaskan kemampuan yang perlu dimiliki oleh nelayan rawai tuna. Unit Melakukan Penangkapan Ikan di Laut dengan Menggunakan Rawai Tuna pada kompetensi nahkoda memiliki nilai persentase tertinggi. Pada kompetensi ABK unit kompetensi dengan nilai persentase tertinggi adalah Melakukan Perawatan Alat Penangkap Ikan Berbahan Utama Tali dan Pancing di Laut. Unit kompetensi nahkoda dan ABK telah memenuhi 50% standar kompetensi yang seharusnya.
Title: Competence of Tuna Longline Fishermen Viewed From Indonesian National Occupational Competency Standards (SKKNI) IN PPN Palabuhanratu
Fishermen in fishing operations must have good quality. That are can be seen from their job competencies. Availability of the Indonesian National Occupational Competency Standards (SKKNI) for tuna longline was expected to be an approach to determine the competency of the fishermen without formal education. The aim of this research was to analyze the competency of tuna longline fishermen in PPN Palabuhanratu within tuna fishing operations accordance with SKKNI. Data retrieval of this study was conducted on December 2014-February 2015. The study was conducted in PPN Palabuhanratu, West Java Province. The instrument was used in this study were questionnaires and surveys to respondents. Tuna longline fishermen who were respondents in this study the majority has done fishing at sea for 5-10 years. Captain and crew each composed of five unit competence, that unit to explain the capabilities needed by tuna longline fisherman. The competency of captain had the highest percentage was Fishing at Sea by Using Tuna Longline unit. The competency of the crew had the highest percentage unit was Hook and Line Fishing Gear Maintenance and Protection at Sea unit. Captain and crew competency unit had fullfiled 50% of standards of competency that shoud be.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v11i2.3693
Indexed by:
-------------------------------------------------------------------------------------
Published by
Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.