PENGUASAAN ASET DAN STRUKTUR PEMBIAYAAN USAHA PENANGKAPAN IKAN TUNA MENURUT MUSIM YANG BERBEDA

Rizki Aprilian Wijaya, Hakim Miftakhul Huda, Manadiyanto Manadiyanto

Abstract


Tulisan ini menyajikan struktur pembiayaan usaha penangkapan ikan tuna di Kota Bitung. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui biaya investasi yang dibutuhkan, struktur pembiayaan usaha berdasarkan perbedaan musim ikan dan ukuran kapal, serta prospek pengembangan usaha. Penelitian
menggunakan metode survei. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara terhadap pemilik kapal. Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif dan analisa finansial. Hasil analisis menunjukan bahwa biaya total armada tuna mengalami peningkatan pada saat musim paceklik dan penerimaan mengalami peningkatan pada saat musim puncak ikan. Ukuran kapal yang digunakan berhubungan positif dengan biaya total, penerimaan dan pendapatan usaha. Berdasarkan analisa kelayakan usaha, ukuran kapal < 5 GT lebih layak secara ekonomi dibandingkan dengan kapal berukuran 5 – 10 GT. Implikasi kebijakan yang disarankan adalah menciptakan iklim investasi yang baik untuk penangkapan ikan tuna dengan batasan ukuran kapal < 10 GT melalui skema kerjasama antara nelayan lokal dan investor yang berminat dengan prinsip bagi hasil yang adil.

 

Title: Asset Acquisition and Financial Structure of Tuna Fishing According to Different Season

This paper presents the asset acquisition and financial structure of tuna fishing in the Bitung City. Purpose of this paper was to determine of the required investment costs and financing structure based on difference season and size of the vessel, as well as the prospects for business development. The research employs survey method. Data were collected by using interview techniques to a number of vessel owners. Data analysis uses descriptiv statistics method and financial analysis. Results of the analysis showed that total cost of the fleet has increased during bad season and revenues increased during peak season. Size
of the vessels used were a positively associated with total cost, revenue and operating income. Based on feasibility analysis, vessel size of <5 GT was more economically viable than the vessel size of 5-10 GT. Policy implication suggested is to create a favorable investment climate environment for tuna fishing vessel size limit <10 GT through estabilismeant meat cooperative scheme between local fisher and investor according to the principle of equitable sharing


Keywords


pembiayaan usaha; perikanan tuna; musim; penguasaan aset; Kota Bitung

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v7i2.5682

Indexed by:

 

-------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic 
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.