PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN LAYUR (Trichiurus lepturus Linnaeus, 1758) DI PERAIRAN TELUK PALABUHANRATU DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM
Abstract
ABSTRAK
Ikan layur memiliki nilai ekonomis penting dan tersebar hampir di seluruh wilayah di perairan Indonesia. Kegiatan pemanfaatan sumber daya layur telah memberikan kontribusi yang besar bagi sektor
perikanan di Indonesia. Kebutuhan dan tingginya permintaan pasar terhadap ikan layur menyebabkan intensitas penangkapan ikan ini semakin meningkat. Produksi perikanan layur tersebut salah satunya
didaratkan di perairan Teluk Palabuhanratu. Peningkatan aktivitas tangkapan ikan layur di perairan Teluk Palabuhanratu apabila terjadi terus menerus tanpa adanya pengelolaan yang tepat, akan mengakibatkan terjadinya penurunan stok sumber daya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa keberlanjutan
spesies layur dengan menggunakan analisa peluang dan tantangan pengelolaan perikanan layur berdasarkan indikator pengelolaan perikanan melalui pendekatan ekosistem/ ecosystem approach to
fisheries management (EAFM). Hasil evaluasi kondisi pengelolaan perikanan layur di perairan Teluk Palabuhanratu didapatkan nilai rata rata indikator EAFM sebesar 68.1. Hal ini berarti kondisi perikanan
layur di perairan Teluk Palabuhanratu termasuk dalam kategori sedang. Strategi pengelolaan ditentukan untuk indikator sumber daya ikan, habitat dan ekosistem, teknologi penangkapan ikan, ekonomi,
sosial dan kelembagaan. Langkah taktis dibuat agar dapat mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan.
Ecosystem Approach to Largehead hairtail (Trichiurus Lepturus
(Linnaeus, 1758)) Management at Palabuhanratu Bay
ABSTRACT
Largehead hairtail has an important economic value and widely spread to almost across
Indonesian water. The benefit of largehead hairtail resource highly contributes to fisheries sector in
Indonesia. The increasing of market demand for Largehead hairtail leads to the increasing number of
its capture. Palabuhanratu is one of the landing port for Largehead hairtail. The continuous improper
management for Largehead hairtail, will cause declining offish stock. This study aims to analyze the
sustainability of largehead hairtail species by using indicators of ecosystem approach to fisheries
management (EAFM). Evaluation for Largehead hairtail management in Palabuhanratu bay results in
EAFM score of 68.1. This score indicates that the condition of Largehead hairtail in Palabuhanratu bay is
in medium category. Management strategy for Largehead hairtail in Palabuhanratu bay is determined for
fish resources, habitats and ecosystems, fishing technology, economic, social and institutional indicator.
Some actions should be carried out to ensure the implemention these management strategies.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adrianto, L., T. Matsuda, Y. Sakuma. 2005. Assessing sustainability of fisheries systems in a small island region; Flag modeling approach. Proceedings of IIFET 2005. Tokyo.
Astuti. 2008. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan Layur di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. Thesis. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Program studi Pengelolaan Sumber daya Pesisir dan Laut. Bogor.
Badrudin dan Wudianto. 2004. Biologi, Habitat dan Penyebaran Ikan Layur serta Beberapa aspek Perikanannya. http: //www.Cofish. Net / uploaded/reports.pdf. Diakses 27 Oktober 2017.
Bank Indonesia. 2017. Suku Bunga Dasar Kredit BRI. https://www.bi.go.id/id/perbankan/suku-bunga-dasar/Default.aspx. (Diakses pada 19 Desember 2017).
Budiarto, A. 2015. Pengelolaan Perikanan Rajungan dengan Pendekatan Ekosistem di Perairan Laut Jawa (WPPNRI 712). Thesis. Program studi Pengelolaan Sumber daya Pesisir dan Laut. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Food and Agriculture Organization. 2003. The Ecosystem Approach to Fisheries. FAO: Technical Guidelines for Responcible Fisheries. No 4. Suppl 2. Rome .
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014.Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 13 Tahun 2012 tetang Sertifikasi Hasil Tangkapan. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, WWF Indonesia, Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor. 2012. Indikator Keberhasilan Pendekatan Ekosistem Dalam Pengelolaan Perikanan (EAFM) dan Penilaian Awal pada Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Monintja, D.R. 1997. Agribisnis Penangkapan Ikan. Bahan Pelatihan Analisis Investasi Agribisnis Bidang Penangkapan Ikan. Bank BNI-LPSDM IPB. Bogor.
Ningsih, S.A., S. Hadi, A.B. Harto, dan M.D. Utami. 2010. Kajian Daerah Rawan Bencana Gelombang Badai Pasang (Storm Tide) di Kawasan Pesisir Selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Jurnal Ilmu Kelautan UNDIP. Vol 15 (4): 179-193.
Nurani, T.W. 2015. Peluang Pasar Ekspor Komoditas Ikan Layur Dari Pelabuhan Perikanan Nusantara, Palabuhanratu, Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Pitcher, T.J. and D.B. Preikshot. 2001. Rapfish, A Rapid Appraisal Technique for Fisheries, and Its Application to the Code of Conduct for Responsible Fisheries. J. Fisheries Research 49: p255-270.
Purba, M., A. Soleh dan I.M. Natih. 1994. Variasi Suhu Permukaan Laut Serta Sifat Oseanografi Lainnya dan Kemungkinan Aplikasinya Dalam Penentuan Lokasi Penangkapan Ikan di Perairan Selat Jawa.
Laporan Penelitian Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor. IPB.
Purcell, S.W., A. LovatelliandM.Vasconcellos. 2014. Managing Sea Cucumber Fish An EcosystemApproach.Https://www.researchgate.
net/publication/46168436_Managing_Sea_Cucumber_Fisheries_With_an_Ecosystem_Approach. (diakses:13 Januari 2018).
Risnandar. 2013. Pengelolaan Lingkungan di Palabuhanratu Studi Kasus di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. Thesis.
Institut Pertanian Bogor. Program studi Pengelolaan Sumber daya Lingkungan. Program Pasca Sarjana. Bogor.
Ruchimat, T., L. Adrianto, A. Habibi, A. Fahrudin, A. Azizy, H.A. Susanto, I. Musthofa, M. Kamal, S.H. Wisudo, Y. Wardiatno, P. Raharjo, Nasution dan Yonvitner. 2015. Indikator Untuk Pengelolaan Perikanan Dengan Pendekatan Ekosisitem (Ecosystem Approach to Fisheries Management). Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Jakarta.
Simbolon D, 2009. Eksplorasi Daerah Penangkapan Ikan Cakalang Melalui Analisis Suhu Permukaan Laut dan Hasil Tangkapan di Perairan Teluk Palabuharatu. Jurnal Mangrove dan Pesisir Volume 1 (2) 2010: 42-49.
Tallis,H. and Polasky. 2009. Mapping and Valuing Ecosystem Services as an Approach for Conservation and Natural-Resource
Management. Annals of the New York Academy of Sciences 1162.1 (2009): 265-283.
Thrush, S.F. and P.K.Dayton. 2010. What Can Ecology Contribute to Ecosystem-Based Management. Annual Review of Marine Science; Annurev-Marine.
Wiyono, E.S. 2011. Reorientasi Manajemen Perikanan Skala Kecil. New Paradigma In Marine Fisheries. Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber daya Perikanan Laut Berkelanjutan. Departemen Pemanfaatan Sumber daya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v13i1.6761
Indexed by:
-------------------------------------------------------------------------------------
Published by
Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.