FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEMAMPUAN PENGOLAH IKAN TRADISIONAL DI KABUPATEN CIREBON

Anna Fatchiya, Siti Amanah, Tatie Sadewo

Abstract


Pengembangan usaha pengolahan ikan tradisional dapat dilakukan dengan mengembangkan kemampuan pengolah ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi tingkat kemampuan pengolah ikan tradisional di Kabupaten Cirebon dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhinyanya. Penelitian dilakukan secara survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sampel penelitian ini adalah 80 orang pengolah ikan dari tiga kecamatan yaitu Kecamatan Gunungjati, Suranenggala dan Jamblang. Data dikumpulkan pada bulan Maret hingga April 2018. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) ver 24 dan diuji dengan Partial Least Square (PLS) 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan pengolah ikan di Kabupaten Cirebon berada pada kategori rendah baik pada aspek teknis maupun manajerial. Aspek teknis yang rendah yaitu pada proses pengolahan, pengemasan, penyimpanan, perizinan dan penanganan limbah usaha. Sedangkan aspek manajerial yang rendah yaitu pada kemampuan mengakses modal, mengakses pasar dan kemampuan bermitra. Faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan pengolah ikan di Kabupaten Cirebon berasal dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang memengaruhi yaitu tingkat pendidikan formal dan jumlah pelatihan yang diikuti oleh pengolah ikan, sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi yaitu tingkatan peran penyuluh perikanan dan ketersediaan bahan baku. 

Title: Factors Affecting Capacity of Fish Processor in Cirebon District 

Improving fish processor capacity is one of way out to develop traditional fish processing. This research aims to identify the level capacity of traditional fish processing in Cirebon District and to analyze its influencing factors. This research used questionnaire survey to 80 samples of respondents in three sub-district: Gunungjati, Suranenggala and Jamblang  Data were collected from March to April 2018, and were analyzed using descriptive Statistical Product and Service Solution (SPSS) ver 24 and tested with Partial Least Square (PLS) 3. The results showed that capacity level of fish in Cirebon District lies in low category both upon managerial and technical aspects. The low level of technical aspects were  processing, packaging, storage, licensing and waste handling. While the low level of managerial ability were access to capital, access to market, and ability of partnership. Factors influencing fish processor capacity in Cirebon District come from internal and external factors. The internal factors are education level and number of training undertaken by the fish processor, while the external factors are the role of fisheries counselors and availability of raw materials. 


Keywords


kemampuan; pengolah ikan; pengolahan ikan; tradisional

Full Text:

PDF

References


Abdillah W, Jogiyanto HM. (2015). Partial Least Square (PLS), Alternatif Structural Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta, ID: Andi.

Afrianto E. & liviawaty E. (1989). Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta, ID: Kanisius

Amanah S. (2008). Sistem Penyuluhan Perikanan dalam Mengantisipasi Era Perubahan. Jurnal Penyuluhan. 4 (2). 13-20. doi: https//doi. org/10.25015/penyuluhan.v4i2.2180

Asta, D., Fatchiya, A. & Hubeis A.V.S. (2015). Kapasitas Petani Kakao Bekas Penambang Batu Bara di Kota Sawahlunto. Jurnal Penyuluhan. 11 (2).143-158 DOI: https://doi.org/10.25015/ penyuluhan.v11i2.10579

Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon. (2018). Kabupaten Cirebon dalam Angka 2018. Cirebon,ID: CV Munjul Jaya.

Deswati, R.H. & Hikmah. (2016). Keragaan Penerapan Teknologi dan Kelayakan Usaha Pengolahan Ikan Tuna di Kabupaten Pacitan. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. 2(1): 29-35.

Devi, S., Fatchiya, A. & Susanto, D. (2016). Kapasitas Kader dalam Penyuluhan Keluarga Berencana di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Penyuluhan. 12 (2). 144-156 DOI: https:// doi.org/10.25015/penyuluhan.v12i2.11223

Fatchiya, A., Amanah, S. & Kusumastuti, YI. (2016). Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian. Dan Hubungannya dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Jurnal Penyuluhan. 12 (2).197-197 DOI: https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v12i2.12988

Fatchiya A. (2010). Pola Pengembangan Kemampuan Pembudidaya Ikan Kolam Air Tawar di Provinsi Jawa Barat. Disertasi. IPB. Bogor.

Fatchiya A. (2010). Tingkat Kapasitas Pembudidaya Ikan dalam Mengelola Usaha Akuakultur Secara Berkelanjutan. Jurnal Penyuluhan. 6 (1). 74-83 doi: https//doi.org/10.25015/penyuluhan. v6i1.10667.

Fatchiya A, Amanah S. & Kusumastuti YI (2016). Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian. Dan Hubungannya dengan Ketahanan Pangan

Rumah Tangga. Jurnal Penyuluhan. 12 (2).197-197.DOI:https://doi.org/10.25015/ penyuluhan.v12i2.12988.

Heruwati, E.S. (2002). Pengolahan Ikan Secara Tradisional: Prospek dan Peluang Pengembangan. Jurnal Litbang Pertanian. 21(3): 92-99.

Huseini, M. (2007). Masalah dan Kebijakan Peningkatan Produk Perikanan untuk Pemenuhan Gizi Masyarakat. [internet]. http://www.litbang. pertanian.go.id/special/HPS/kebijakan_ perikanan.

Irianto HE. & Giyatmi S. (2014). Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Tangerang Selatan (ID): Universitas Terbuka.

Kemenperin. (2015). Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Tentang Data Industri.

Leasa BW, Fatchiya A, & Amanah S. (2018). Kemampuan Pengolah ”Enbal” dan Pengaruhnya terhadap Keberlanjutan Usaha di Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Penyuluhan. 14 (1). 11-26. doi: https//doi.org/10.25015/penyuluhan.v14i1.17843

Marliati. (2008). Pemberdayaan Petani untuk Pemenuhan Kebutuhan Pengembangan Kapasitas dan Kemandirian Petani Beragribisnis (Kasus di Kabupaten Kampar Provinsi Riau). Tesis. IPB. Bogor.

Nikijuluw. (2002). Rezim Pengelolaan Sumber daya Perikanan. Jakarta,ID: PT Pustaka Cisendo.

Nurfitriana N, Fatchiya A, & Susanto D. (2016). Perilaku Kewirausahaan Pelaku Usaha Pempek Skala Industri Mikro dan Kecil di Kota Palembang. Jurnal Penyuluhan. 12 (2). 113-125. doi: https// doi.org/10.25015/penyuluhan.v12i2.11470.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. (2016). Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 72/PERMEN-KP/2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Kelayakan Pengolahan. Retrieved from jdih.kkp.go.id

Sarwono J, & Narimawati U. (2015). Membuat Skripsi, Tesis dan Disertasi dengan Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Yogyakarta, ID: Andi

Subagio H. (2008). Peran Kemampuan Petani dalam Mewujudkan Keberhasilan Usahatani: Kasus Petani Sayuran Dan Padi di Kabupaten Malang dan Pasuruan Provinsi Jawa Timur. Disertasi. IPB. Bogor.

Suryani A, Fatchiya A, & Susanto D. (2017). Keberlanjutan Penerapan Teknologi Pengelolaan Pekarangan oleh Wanita Tani di Kabupaten Kuningan. Jurnal Penyuluhan. 13 (1).50-63. doi: https//doi. org/10.25015/penyuluhan.v13i1.14641.

Yahono S.B. (2004). Kajian Beberapa Aspek Pengolahan Ikan Secara Tradisional Dalam Upaya Peningkatan Mutu Produk Perikanan di Kabupaten Jepara. [Tesis]. Semarang (ID): Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro.

Yamane T. (1967). Statistics: An Introductory Analysis,2 nd Edition. New York, US: Harper and Row

Zamroni, A. & Purnomo AH. (2005). Identifikasi Kebutuhan Modal Usaha Berskala Kecil dan Menengah dalam Industri Pengolahan Perikanan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 11(3): 41-50.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v14i2.7086

Indexed by:

 

-------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic 
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.