STUDI KELAYAKAN DAN PENGEMBANGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) BRANTA SEBAGAI PASAR IKAN WISATA BAHARI DI PAMEKASAN

Musoffan Musoffan, Moh. Holis

Abstract


Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Branta sama dengan pasar tradisional yaitu sebagai tempat yang kumuh, kotor dan bau. Padahal kegiatan membeli ikan segar merupakan kegiatan menarik yang bisa dijadikan sebagai wisata untuk melihat beberapa jenis ikan. Oleh karena itu, dengan pengembangan konsep yang lebih menarik menjadikan TPI Branta Pesisir sebagai wisata bahari ikan segar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji kelayakan TPI Branta sebagai pasar ikan wisata bahari di Pamekasan dan untuk mengkaji strategi pengembangan tempat pelelangan ikan dari hasil uji kelayakan. Deskriptif dan SWOT digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner kepada 30 responden dengan teknik purposive sampling dan analisis objek potensial sesuai dengan Pedoman Objek Operasional Daerah dan Analisis Objek Wisata Alam Direktur Jenderal PHKA tahun 2003 dengan kriteria Daya Tarik, Aksesibilitas, Akomodasi, dan Fasilitas. Sebagai alat untuk merancang strategi pengembangan TPI Branta menggunakan analisis SWOT. Hasil analisis bahwa TPI Branta layak untuk dikembangkan sebagai pasar ikan wisata bahari dengan tingkat kelayakan 70,7%. Strategi pengembangannya yaitu: (1) menambah wahana permainan keluarga, taman bunga, fotospot, fasilitas umum dilengkapi tempat tunggu yang free wifi; (2) membentuk POKDARWIS (kelompok Sadar wisata) dengan dukungan pemerintah dan masyarakat; (3) meningkatkan produk ekonomi kreatif dan memperbaiki manajemen TPI; (4) meningkatkan keamanan, keramahan, kebersihan, perbaikan jalan dan pelestarian lingkungan, dan; (5) meningkatkan promosi TPI sebagai wisata.

Title: FeasibilityStudy and Development of Fish Auction Branta As A ‘Bahari’ Tourism Fish Market In Pamekasan

Fish Auction Branta is the same as a traditional market, which is a dirty and smelly place. Though, fresh fish buying could be an interesting tour activity. Therefore, the more interesting concept of its development could promote Fish Auction Branta as a marine tourism for fresh fish. The aimed of this study was to determine the feasibility of the Branta Fish Auction Place as a marine tourism fish market in Pamekasan, and to analysed the development strategy for fish auction place based on the feasibility test. The research used descriptive and SWOT analysis. Data were collected through questionnaires towards 30 respondents with purposive sampling method and analysis of potential object in accordance with the Regional Operational Objectives Guidelines and Analysis of Nature Tourism Objects Director General of PHKA in 2003 with criteria of Attraction, Accessibility, Accommodation, and Facilities. The development strategies for developing Branta Fish Auction Place were designed based on SWOT analysis. The results showed that Branta Fish Auction Place is feasible to be developed as a marine tourism fish market with a feasibility rate of 70.7%. The development strategies are as follows: 1). Build family games, flower gardens, photospots, special public facilitiy, waiting rooms and free wifi, 2). Create tourism conscious group “POKDARWIS” to get support from the government and community, 3) Improve the economic creative products of local community and the management of Branta Fish Auction Place, 4). Improve safety, friendliness, cleanliness, road repair and environmental preservation, and 5). Improve promotion of Branta Fish Auction Place as tourism place.



Keywords


tempat pelelangan ikan; wisata bahari; studi kelayakan; pengembangan; pasar ikan

Full Text:

PDF

References


Adkon. (2011). Strategic manajement. Bandung, Alfabeta.

Badan Pusat Statistik. (2017). Kecamatan Tlanakan Dalam Angka 2017. Pamekasan, BPS.

Fadilah & Suprihardjo. (2016). Pengembangan Wisata Bahari Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Jurnal Teknik ITS, 5(1), ISSN: 2337-3539.

Ginting,I. Patana, P. & Rahmawaty. (2013). Penilaian dan pengembangan potensi objek dan daya tarik wisata alam di taman wisata alam (TWA) sibolangit. Jurnal USU, 2(1).

Hafidian & Suprihardjo. (2013). Pengembangan Kawasan Wisata Pesisir Talang Siring di Kabupaten Pamekasan. Jurnal TEKNIK POMITS, Vol. 2(2), ISSN: 2337-3539.

Haris, M., Soekmadi, R. & Arifin, H. (2017). Potensi daya tarik ekowisata suaka margasatwa bukit Batu kabupaten bengkalis provinsi riau. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 14(1), 2017 : 39-56 p-ISSN 1979-6013, e-ISSN 2502-4221

Jainuri, Muin, S. & Wulandari, R.S. (2014). Penilaian daya tarik dan pengembangan objek wisata Pantai tanjung belandang di kabupaten ketapang, Jurnal Untan Vol 5 (1)

Keraf. (2000). Dimensi Budaya Ekologi Pesisir Dalam Pengembangan Wisata Bahari. Naskah Seminar, Denpasar Bali

Kirom, N. F., Sudarmiatin, & Adiputra, I. W. (2016). Faktor-Faktor Penentu Daya Tarik Wisata Budaya Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Wisatawan. Jurnal PendidikanTeori Penelitian dan Pengembangan, 1(3), EISSN: 2502-471X.

Kotler, P. & Amstrong, G. (1997). Prinsip-prinsip Pemasaran,terj. Imam Nurmawan. Jakarta, Penerbit Erlangga

Maryani, E. (1991). Pengantar Geografi Pariwisata. Bandung, Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP

Mira (2018). Keunggulan Sub Sektor Perikanan Dan Pariwisata Bahari Dalam Struktur Perekonomian Wilayah Pulau-Pulau Kecil. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Vol. 8 No. 2.

Mira & Witomo, M. C. (2016). Kinerja Sub Sektor Perikanan Dan Pariwisata Bahari Dalam Struktur Perekonomian Wilayah Pesisir. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 11(1)

Moleong. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung, PT Remaja Rosdakarya

Ramdan & Ikhwana. (2016). Analisa Kelayakan Pengembangan Wisata di Desa. Cimareme Kecamatan Banyuresmi Garut, Jurnal Kalibrasi, 14(1), ISSN : 2302-7320

Rangkuti. (2004). Analisis swot teknik membedah kasus bisnis. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka utama

Romadhon, A. (2013). Penilaian Daya Dukung Pulau Pulau Kecil Bagi Wisata. Bangkalan, UTM Press

Sahir, Indahsari, K. & Oktavianti, H. (2014). Analisis Peran Pariwisata Pantai Camplong Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Lokal. Media Trend, 9(2), hal. 181-195

Simanjuntak, C. R, Pitana, P. & Hartini, K. S. (2016). Analisis kelayakan dan swot objek wisata pemandian alam taman rekreasi gotong royong indah di desa hulu, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Jurnal USU, 5(1).

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta

Times Indonesia. (2019). Pelabuhan Branta Pesisir di Pamekasan. Retraived: https://www.timesindonesia.co.id/read/207689/20190329/230756/pelabuhan-branta-pesisir-di-pamekasan-tempat-favorit-mancing.

Undang-Undang Republik Indonesia. No. 9 tahun 1990 pasal 1:5 tentang Kepariwisataan

Undang-Undang Republik Indonesia. nomor 10 tahun 2009. tentang Kepariwisataan

Wiyono. (2005) Peran dan Strategi Koperasi Perikanan dalam Menghadapi Tantangan Pengembangan TPI dan PPI Di Indonesia Terutama Di Pulau Jawa. Makalah dalam Semiloka Internasional tentang Revitalisasi Dinamis Pelabuhan Perikanan dan Perikanan Tangkap Di Pulau Jawa dalam Pembangunan Perikanan Indonesia. Bogor.

Yano & Noda. (1970). Fishing Ports and Markets. Itali, Department of Fisheries FAO.

Yoeti, O. A. (2016). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta, PT.Pradnya Paramita.

Yuniarti, E., Soekmadi, R. & Arifin, H. S. (2018). Analisis Potensi Ekowisata Heart Of Borneo Di Taman Nasional Betung Kerihun Dan Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu. JPSL, 8(1): 44-54.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v15i2.7825

Indexed by:

 

-------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic 
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.