DAMPAK EKONOMI AKIBAT IUU FISHING PERIKANAN TANGKAP PELAGIS BESAR DI WPPNRI 715
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak ekonomi akibat IUU fishing pada perikanan tangkap pelagis besar di WPPNRI 715. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian studi kasus dengan teknik pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling, metode analisis data yang digunakan adalah bioekonomi model. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 sampai dengan Agustus 2019 dan sampling pengambilan data di provinsi Sulawesi Utara dan DKI Jakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa produksi legal ikan pelagis besar pada maximum economic yield (MEY) adalah sebesar 368.522,25 ton per tahun dengan effort sebanyak 554 902 trip per tahun dan perolehan rente sebesar Rp3,06 trilyun/tahun sedangkan produksi total
(legal dan IUU fishing) adalah sebesar 530.451,63 ton per tahun dengan effort sebanyak 929 414 trip per tahun dan rente sebesar Rp6,73 trilyun/tahun. IUU fishing menimbulkan dampak hilangnya potensi perolehan rente ekonomi pada pemanfaatan sumber daya ikan pelagis besar di WPPNRI 715 yaitu sebesar Rp3,66 trilyun/tahun. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa IUU fishing merugikan perikanan tangkap pelagis besar di WPPNRI 715 sehingga diperlukan rumusan kebijakan dalam pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan berupa peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam bidang perikanan, penggunaan satelit pemantauan dan kebijakan peningkatan kesadaran dan penegakkan hukum di laut.
Title: Economic Impact of IUU Fishing on Big Pelagic Fish in WPPNRI 715
This research aims to determine the economic impact of IUU fishing large pelagic fish in WPPNRI 715. The research is a case study with multistage random sampling. Data were analysed with bioeconomics model for fisheries. The research was conducted from December 2018 to August 2019, and the sampling areas of data collection was in the provinces of North Sulawesi and DKI Jakarta. The results of the analysis showed that the legal production of large pelagic fish at maximum economic yield (MEY) is 368,522.25 tons per year with an effort of 554 902 trips per year, and economic rent at IDR3.06 trillions/year. The total production (legal and IUU fishing) is 530,451.63 tons per year with an effort of 929.414 trips per year and economic rent of IDR 6.73 trillions/year. IUU fishing has an impact on the loss of potential economic rent on the large pelagic fish resources in the WPPNRI 715 amounting to IDR 3.66 trillion/year. The results showed that IUU fishing has a detrimental economic impact on the large pelagic fish in WPPNRI 715. Therefore, a policy is necessary to increase supervision of marine and fishery resources by improving the quality of fishery human resources, the use of monitoring satellites and policies to increase awareness and law enforcement at sea.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adrianto, L. (2005). Implementasi Code of Conduct for Responsible Fisheries dalam Perspektif Negara Berkembang. Indonesian J International Law, 2(3), 463-482.
Aini, N. (2016). Dampak Illegal Fishing Luar Biasa. Yogyakarta (ID), Republika.co.id.
Barreiro, P. L. & Justo, P. A. (2001). Population and Sample: Sampling Techniques. Management Mathematics for European Schools. Retrieved from http://www.mathematik.unikl.de/˜mamaeusch.
Bondaroff, P., Teale, N., Reitano, Tuesday & Wietsey, W. (2015). The Illegal Fishing and Organizied Crime Nexus: Illegal Fishing as Transnational Organized Crime. Geneva (CH): The Global Initiative Against Transnational Organized Crime and The Black Fish.
Budi, W., Fauzi, A., Fahrudin, A., & Purnomo, A. H. (2015). Total Faktor Produktivitas dan Instabilitas Perikanan Tangkap. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 10(1).
Clark, C. (1985). Bioeconomic Modelling and Fisheries Management. John Wiley and Sons. New York.
Creswell. (1988). Qualitative Inquiry And Research Design: Choosing Among Five Traditions. London: SAGE Publications.
Daniel, W. (2014). Menteri Susi, Kerugian Akibat Illegal Fishing Rp 240 Trilyun. Diakses dari : http://finance.detik.com/read/2014/12/01/152125/2764211/4/menteri-susi-kerugian-akibat-illegal-fishing-rp-240-trilyun tanggal: 16 Desember 2017.
Dahuri, R. (2017). Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia. Bogor, ID: Roda Bahari.
Direktorat Jenderal PSDKP. (2011). Nusantara Lestari Jaya. Buku Organisasi Direktorat Jenderal PSDKP. Jakarta.
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. (2016). Statistik Perikanan Menurut Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Jakarta.
Fauzi, A. (2010). Ekonomi Perikanan. Teori, Kebijakan dan Pengelolaan (edisi: Teori dan Aplikasi. Jakarta, ID: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Frust, C., Helming, K., Loiz, C., Muller, F.,& Verbug , P. H. (2013). Integrated Land Use and Regional Resources Management-A Cross Dissciplinary Dialogue Perspective For a Sustainable Development of Regional Resources. J Environmental Management. 127: S1-S5.
FAO. (2019). “What is IUU Fishing?” Food and Agriculture Organization of the United Nations. Retrieved from https://www.fao.org/iuu-fishing/background/what-is-iuu-fishing/en/
Hermanto, D. (2018). Model Pengawasan Kelautan Dalam Pengelolaan Ekonomi Perikanan Tangkap Pelagis Kecil Pada WPP 711. Diakses dari: https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/92653/1/2018dhe.pdf.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2009). Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2016). Peraturan Menteri Nomor 47/KEPMEN-KP/2016 tentang Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan Yang Diperbolehkan, dan Tingkat Pemanfaatan Sumber daya Ikan di WPPNRI.
Kusumastanto, T. (2014). Metodologi Penelitian Ekonomi Sumber daya Kelautan Tropika. Bogor, ID: PKSPL-IPB.
Naufal, A., Kusumastanto, T., & Fahrudin, A. (2016). Kajian Ekonomi Model Pengelolaan Sumber daya Perikanan Cakalang di Pantai Utara Aceh. Jurnal Aplikasi Manajemen-Journal of Applied Management, 14(2).
Nazir, M. (2013). Metode Penelitian. Bogor, ID: Penerbit Ghalia Indonesia.
Nikijuluw, V. P. H. (2008). Blue Water Crime: Dimensi Sosial Ekonomi Perikanan Illegal. Jakarta, ID: PT. Pustaka Cidesindo.
Neka, A. (2010). Analisis Penanggulangan Illegal Fishingdi Kabupaten Halmahera Utara. Diakses dari: https://repository.ipb.ac.id. Bogor.
Octoriani, W., Fahrudin, A., Boer, & Menofatria. (2016). Laju Eksploitasi Sumber Daya Ikan yang Tertangkap Pukat Cincin di Selat Sunda (Exploitation Rate of Fisheries Resources which Caught by Purse seine in Sunda Strait). Journal of Marine Fisheries Technology and Management, 6(1).
Purwanto. (1988). Bio-Ekonomi Penangkapan Ikan : Model Statik. Jurnal Oseana, Volume XIV. Nomor 2 : 63-72,1988 100 ISSN 0216 1877.
Rahadjo, M. (2013). Analisis Nilai Kerugian Akibat Illegal Fishing di Laut Arafura Tahun 2001-2013. J Oktopus, Vol 1-8p.
Rosello, M. (2016). Illegal, Unreported and Unregulated Fishing Control in The Exclusive Economic Zone: A Brief Appraisal of Regulatory Deficits and Accountability Strategies. J CIRR, 12(75): 39-68.
Sobari, M.P., & Diniah, I. (2009). Kajian Bio-Ekonomi dan Investasi Optimal Pemanfaatan Sumber daya Ikan Ekor Kuning di Perairan Kepulauan Seribu. Jurnal Mangrove dan Pesisir, 9(2): 56-66.
Salim, P. (2003). The Contemporary English Indonesian Dictionary. Jakarta, ID: Modern English Press.
Schaefer, M. B. (1954). Some Aspects of The Dynamics of Populations Importance to The Management of Commercial Marine Fisheries. Bull. Intern-Am. Trop. Tuma Com. 1: 27-56.
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009. (2009). Tentang Perubahan Atas Perundang-undangan Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Tanggal 29 Oktober 2009.
Zulbainarni, N. (2012). Teori dan Praktek Permodelan Bioekonomi dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap. Bogor, ID: IPB Press, edisi revisi.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v15i2.8178
Indexed by:
-------------------------------------------------------------------------------------
Published by
Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.