MOTIF DALAM PERILAKU MEMILIH PANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KETAHANAN PANGAN DI KOMUNITAS NELAYAN

Sriwulan Ferindian Falatehan, Pariyasi Pariyasi

Abstract


Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan dilihat dari jumlah, kualitas, dan gizi yang seimbang. Dalam tindakan pemenuhan kebutuhan pangan, terdapat motif yang mendasarinya, seperti kesehatan, sosial, ekonomi, dan budaya. Modal yang terdiri dari modal budaya, ekonomi, dan sosial yang dimiliki individu dalam komunitasnya diasumsikan dapat mempengaruhi habitus aktor dalam perilaku pemilihan pangan dan ketahanan pangannya. Mengacu pada hal tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku memilih pangan yang dipengaruhi empat motif, yaitu kesehatan, harga, pengaruh orang lain, dan kebiasaaan berdasarkan modal budaya, ekonomi, dan sosial sebagai faktor yang dapat mempengaruhi capaian ketahanan pangan rumah tangga nelayan di kawasan pesisir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dari survey pada 30 nelayan tersebar pada lapisan sosial atas (Induak Samang) dan bawah (Anak Buah Kapal) yang didukung dengan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan perilaku memilih pangan dari empat motif berdasarkan modal budaya dan ekonomi; serta adanya hubungan perilaku memilih pangan dengan ketahanan pangan sebesar 0,33 (α<0,05). Model empat motif yang mempengaruhi pemilihan pangan tersebut dengan modal yang melekat padanya dapat digunakan sebagai indikator ketahanan pangan baik oleh Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian,Kementerian Perikanan dan Kelautan maupun pemerintah dan kelembagaan yang berkaitan langsung dengan pemenuhan pangan dan kesehatan untuk mengurangi jumlah penduduk yang rawan pangan baik melalui proram Desa Mandiri Pangan maupun program pemberdayaan lainnya.

Keywords


ketahanan pangan, komunitas pesisir, modal, motif, perilaku memilih pangan

Full Text:

PDF

References


[DKP] Dewan Ketahanan Pangan. 2015. Peta Ketahanan dan Kerentanan Agus, M., & Budiyanto, K. (2012). Tipologi preferensi konsumen terhadap produk pangan organik di Kota Malang. 7, 64–74.

Alpharesy, M. A., Anna, Z., & Yustiati, A. (2012). Analisis Pendapatan dan Pola Pengeluaran Rumah Tangga Nelayan Buruh di Wilayah Pesisir Kampak Kabupaten Bangka Barat. 3(1), 1–50.

Atmarita. (2018). Asupan gizi yang optimal untuk mencegah stunting. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan, Semester 1.

Badan Ketahanan Pangan, K. P. (2017). Laporan Kinerja. Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Tahun 2017.

Bourdieu, P. (1984). Distinction : A Social Critique of the Judgement of Taste. Harvard University Press.

Bourdieu, P. (1986). The forms of capital. In J. Richardson (Ed.), Handbook of Theory and Research for the Sociology of Education (pp. 241–258). Greenwood.

Clercq, B. De, Abel, T., Moor, I., Elgar, F. J., Lievens, J., Sioen, I., … Deforche, Ã. B. (2016). Social inequality in adolescents ’ healthy food intake : the interplay between economic , social and cultural capital. The European Journal of Public Health Advance Access, 1–8. https://doi.org/10.1093/eurpub/ckw236

Damayanti, L. (2007). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketahanan Pangan Desa (Studi Kasus di Kabupaten Malang). Agroland, 14(3), 217–222. Retrieved from jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/AGROLAND/article/.../1779%0A

Darwis, V. (2012). Food Self-Reliance Movement Through The Village Food Resilience Program : Analyses and Constraints. Analisis Kebijakan Pertanian, 10(2), 159–179.

Dimitri, C., & Rogus, S. (2014). Food choices, food security, and food policy. Journal of International Affairs, 67(2), 19–31.

Djunaidah, I. S., & Nurmalia, N. (2018). Peran produktif wanita pesisir dalam menunjang usaha perikanan di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang (Productive Role Of Coastal Women In Supporting Fishery Business In The Tempuran Sub Regency, Karawang Regency). Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 13 (2)(2), 229–237.

Endarwati, S., & Wahyuni, E. S. (2014). The Impact of Social Capital on Horticultural Farmer Household Food Security in Ciaruteun Ilir Village Cibungbulang sub-district Bogor Regency. 10(2), 171–182.

Kahma, N., Niva, M., Helakorpi, S., & Jallinoja, P. (2016). Everyday distinction and omnivorous orientation : An analysis of food choice , attitudinal dispositions and social background. Appetite, 96, 443–453. https://doi.org/10.1016/j.appet.2015.09.038

Kamphuis, C. B. M., Jansen, T., Mackenbach, J. P., & Lenthe, F. J. Van. (2015). Bourdieu ’ s Cultural Capital in Relation to Food Choices : A Systematic Review of Cultural Capital Indicators and an Empirical Proof of Concept. PlosOne. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0130695

Markovina, J., Rankin, A., Gibney, M., Fischer, A., Kuznesof, S., Poinhos, R., … Lj, F. (2015). Validity and Reliability of Food Choice Questionnaire in 9 European countries. Food Quality and Preference, 45(May), 26–32.

Martianto, D., Alfiasari, ., & Hadi Dharmawan, A. (2017). Modal Sosial Dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Miskin Di Kecamatan Tanah Sareal Dan Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor). Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 3(1), 125–152. https://doi.org/10.22500/sodality.v3i1.5869

Muhartono, R., & Nurlaili. (2018). HUTANG SEBAGAI PENGIKAT HUBUNGAN NELAYAN DAN ‘ PENGAMBE ’ DI KABUPATEN JEMBER , PROVINSI JAWA TIMUR Debt As A Binding Relationship Between Fishers And ‘ Pengambe ’ In The Jember Regency , East Java Province. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 13 (2)(021), 239–248.

Nurdin, V. N., & Kartini, Y. (2017). “Belum Makan Kalau Belum Makan Nasi”: Perspektif Sosial Budaya dalam Pembangunan Ketahanan Pangan. Jurnal Sosiologi, 19(1), 15–21.

Pechey, R., & Monsivais, P. (2016). Socioeconomic inequalities in the healthiness of food choices : Exploring the contributions of food expenditures. Preventive Medicine, 88, 203–209. https://doi.org/10.1016/j.ypmed.2016.04.012

Prasodjo, N. W. (2017). Praktik Sosial Pilihan Pangan untuk Anak Balita (Studi pada Komunitas Perdesaan Jawa Barat). IPB University.

Puspadewi, H. R., & Briawan, D. (2014). Persepsi tentang pangan sehat, alasan pemilihan pangan dan kebiasaan makan sehat pada mahasiswa (. J. Gizi Pangan, 9(November), 211–218.

Rachmi, C. N., Hunter, C. L., Li, M., & Baur, L. A. (2018). Food choices made by primary carers ( mothers/grandmothers) in West Java, Indonesia. Appetitte, 130(38), 84–92. https://doi.org/10.1016/j.appet.2018.08.005

Rivani, E. (2012). Penentuan Dimensi serta Indikator Ketahanan Pangan di Indonesia : Kaji Ulang Metode Dewan Ketahanan Pangan- World Food Program. Widyariset, 15(1), 151–162.

Roudsari, A. H., Vedadhir, A., Amiri, P., Kalantari, N., & Omidvar, N. (2017). Psycho-Socio-Cultural Determinants of Food Choice : A Qualitative Study on Adults in Social and Cultural Context of Iran. Iran J Psychiatry, 12(4), 238–247.

Saleha, Q. (2013). Social Structure of Fishermen Communities in Balikpapan Coastal Zone. Buletin PSP, 21(1), 67–75.

Salim, F. D., & Darmawaty. (2016). Analysis of Household Food Security of The Fishers Labors in The Village of Bajo Sangkuang South Halmahera Regency. Jurnal Sosek KP, 11(1), 121–132.

Steptoe, A., Pollard, T. M., & Wardle, J. (1995). Development of a measure of the motives underlying the Selection of food : the Food Choice Questionnaire. Appetite, 25, 267–284.

Vilaro, M. J., Barnett, T. E., Mathews, A., Pomeranz, J., & Curbow, B. (2016). Income differences in social control of eating behaviors and food choice priorities among southern rural women in the US : A qualitative study. Appetite, 107, 604–612. https://doi.org/10.1016/j.appet.2016.09.003 Pangan Indonesia




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v16i1.8216

Indexed by:

 

-------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic 
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.