POTENSI PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT ADAT SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI KREATIF DI KAMPUNG MALAUMKARTA, PAPUA BARAT

Riesti Triyanti, Umi Muawanah, Nendah Kurniasari, Permana Ari Soejarwo, Tommi Febrian

Abstract


Kawasan pesisir Kampung Malaumkarta memiliki alam dan budaya yang berpotensi tinggi untuk dikembangkan sebagai destinasi baru ekowisata bahari di Provinsi Papua Barat, selain Raja Ampat. Namun, permasalahan yang dihadapi adalah belum adanya dukungan yang maksimal dari
pemerintah dalam menyediakan fasilitas penunjang dan rendahnya kualitas sumber daya manusia terkait pengetahuan tentang teknik pengemasan budaya menjadi produk kreatif. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi keragaan potensi alam dan budaya terkait pengembangan ekowisata bahari, menganalisis daya dukung lingkungan kawasan wisata Kampung Malaumkarta, dan mengestimasi nilai
efek pengganda yang diperoleh dari kegiatan ekowisata bahari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam dan dengan bantuan kuesioner terstruktur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif, analisis daya dukung, dan analisis efek pengganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukung efektif kawasan Kampung Malaumkarta sebesar 57 pengunjung per hari, dengan nilai efek pengganda sebesar 1,14-1,64. Potensi kawasan pesisir Kampung Malaumkarta yang sangat beragam baik dari alam maupun budaya, dapat memberikan dampak ekonomi secara langsung, tidak langsung, dan lanjutan sebesar Rp5.179.031.667 per tahun. Besarnya dampak ekonomi kawasan pesisir Malaumkarta dapat dijadikan dasar untuk merumuskan konsep pengembangan ekowisata bahari yang berkelanjutan dengan
memperhatikan daya dukung efektif, dengan cara membuat Standar Operasional Prosedur manajemen ekowisata bahari yang melibatkan seluruh stakeholders, dengan pendekatan promosi 3A (atraksi, akses,
dan akomodasi).

Title: Potency of Indigenous Community Based Marine Ecotourism
Development as a Creative Economic Activity in Malaumkarta Village, West Papua

The coastal area of Malaumkarta Village has natural and cultural potential to be developed as a new destination for marine ecotourism in the West Papua Province, in addition to Raja Ampat However, the problems exist since there is less facilities and human resources knowledgeable about
cultural transforming into creative products. The aims of this study were to identify the natural and cultural potential in association with the development of marine ecotourism, to analyze environmental support
of tourist area of Malaumkarta, and to estimate the value of multiplier effect of marine ecotourism activities. This research used mix method approach. Data were collected by in-depth interviews and structured questionnaires. The data were analyzed using descriptive, carrying capacity, and multiplier effect analysis. The results showed that the effective carrying capacity of Kampung Malaumkarta was 57 visitors per day, with a multiplier effect value of 1.14-1.64. The potential of the coastal area in Kampung Malaumkarta which is very diverse both in nature and culture, can provide direct, indirect, and continued economic impacts of IDR 5,2 billion per year. The magnitude of the economic impact of the Malaumkarta can be used as a basis for formulating the concept of sustainable marine ecotourism development by taking into account the effective carrying capacity, by making a Standard Operating Procedure for marine ecotourism management involving all stakeholders, with a 3A promotion approach (attractions, access, and accommodation)


Full Text:

PDF

References


Aliansi Masyarakat Adat Nusantara. (2018) Menakar Keragaan Ekonomi Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan Masyarakat Adat. Bogor, ID: AMAN.

Badan Informasi Geospasial. (2018). Rujukan Nasional Data Kewilayahan Indonesia. Bogor, ID: BIG.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia 2020-2035. Jakarta: ID, Bappenas-BPS-UNFPA.

Barus, S.I.P., Patana, P., & Afiffudin, Y. (2013). Analisis Potensi Obyek Wisata dan Kesiapan

Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat di Kawasan

Danau Linting Kabupaten Deli Serdang. Peronema Forenstry Science Journal.

(2):143-151. Retrieved from http://jurnal.usu.ac.id/index.php/PFSJ/article/view/4535.pdf.

Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sorong. (2014). Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Kabupaten Sorong. Sorong: ID, DKPPO Kabupaten Sorong.

Djajadiningrat, S.T., Hendriani, Y., & Famiola, M. (2014). Green economy. Ed. Revisi. Bandung, ID: Rekayasa Sains.

Griggs, D., Stafford-Smith, M., Gaffney, O., Rockström, J., Öhman, M.C., Shyamsundar, P., Steffen, W., Glaser, G., Kanie, N., & Noble, I. (2013). Policy: Sustainable Development Goals for People and Planet. Nature. Vol. 495, 305-307. Retrieved from https://www.nature.com/articles/495305a.

Harun, Z. (2014). Model Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Pariwisata yang Berbasis Komunitas Lokal: Kasus di Kota Padang Panjang, Jurnal Antropologi, 16(1):99-106.doi: https://doi.org/10.25077/jantro.v16.n1.p.99-106.2014.

Kementerian Pariwisata. (2017). Statistik Pariwisata Tahun 2017. Jakarta, ID: Kementerian Pariwisata.

Marcos, C., Torres, I., López-Capel, A., & Pérez-Ruzafa, A. (2015). Long term evolution of fisheries in a coastal lagoon related to changes in lagoon ecology and human pressures. Reviews in Fish Biology and Fisheries, 25(4), 689–713. doi: 10.1007/s11160-015-9397-7.

Marine Ecotourism for Atlantic Area. (2001). Planning for Marine Ecotourism in The Eu Atlantic Area. Britol (GB): University of The West of England.

Nugraha, P,S., & Aliyah, I. (2013). Pengelolaan Kawasan Wisata Berbasis Masyarakat Sebagai Upaya Penguatan Ekonomi Lokal dan Pelestarian Sumberdaya Alam di Kabupaten Karanganyar, Jurnal Cakra Wisata, 13(1):26-38. Retrieved from https://eprints.uns.ac.id/id/eprint/11915.

Ortega, J.C., Dagostino, R.C., & Magana, A.C. (2011) Estimating Carrying Capacity in Natural Protected Area as a Conservation Strategy. Impact Assesment and Responsible Development. Mexico, MEX: IAIA.

Salim, H.L.&Purbani, D. (2015). Pengembangan Pariwisata Bahari Berbasis Masyarakat Di Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 22(3): 380-387. Doi: https://doi.org/10.22146/jml.18765.

Yulianda, F. (2007). Ekowisata Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Bogor, ID: MSP - FPIK IPB.

Yustinaningrum, D. (2017). Pengembangan Wisata Bahari di Taman Wisata Perairan Pulau Pieh Dan Laut Sekitarnya. Agrika: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 11(1), 96-111. doi: https://doi.org/10.31328/ja.v11i1.

Zacaria, D.A., Williams, A.T., &Newton, A. (2011). Recreation Carrying Capacity Estimations to Support Beach Management at Praia de Faro, Portugal. Applied Geography, 31(3): 1075-1081. Doi: https://doi.org/10.1016/j.apgeog.2011.01.020. Thailand, Thailand Community Based Tourism

Institute (CBT-I)

Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sorong. (2014). Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Kabupaten Sorong. Sorong: ID, DKPPO Kabupaten Sorong. Douglass, R.W. (1975). Forest Recreations. Second Ed. New York: USA, Pergamon Press Inc.

Fandeli, C., & Muhammad, (2009). Prinsip-Prinsip Dasar Mengkonservasi Lanskap. Yogyakarta: ID, Gadjah Mada University Press.

Griggs, D., Stafford-Smith, M., Gaffney, O., Rockström, J., Öhman, M.C., Shyamsundar, P., Steffen, W., Glaser, G., Kanie, N., & Noble, I. (2013). Policy: Sustainable Development Goals for People and

Planet. Nature. Vol. 495, 305-307.

Haerisma, A. S. (2018). Pengembangan Ekonomi Kreatif

Bidang Fashion Melalui Bauran Pemasaran. Jurnal Al-Amwal, Vol. 10(1), 91-104.

Harun, Z. (2014). Model Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Pariwisata yang Berbasis Komunitas Lokal: Kasus di Kota Padang Panjang, Jurnal Antropologi,

(1):99-106. DOI: https://doi.org/10.25077/ jantro.v16.n1.p.99-106.2014.

Jovicic, D., & Dragin, A., (2008). The Assessment of Carrying Capacity – A Crucial Tool for Managing Tourism Effects in Tourist Destinations. Journal of Turizam Volume 12 (2008): 4 -11.

[Kemenpar] Kementerian Pariwisata. (2017). Statistik Pariwisata Tahun 2017. Jakarta, ID: Kementerian Pariwisata.

Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Sorong. (2019). Analisis Perubahan Garis Pantai Menggunakan Satelit Remote Sensing. Sorong: ID, LPSPL.

Liu, J.C. (1994). Pasific Island Ecoturism: A Public Policy and Planning Guide. Hawa’I the Pasific Business Center Program.

Lucyanti, S., Hendrarto, B., & Izzati, M. (2013). Penilaian Daya Dukung Wisata di Obyek Wisata Bumi Perkemahan Palutungan Taman Nasional Gunung Ciremai Propinsi Jawa Barat. Prosiding

Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. UNDIP.

[META] Marine Ecotourism for Atlantic Area. 2001. Planning for Marine Ecotourism in The Eu Atlantic Area. Britol (GB): University of The West Of England.

Nugraha, P,S., & Aliyah, I. (2013). Pengelolaan Kawasan Wisata Berbasis Masyarakat Sebagai Upaya Penguatan Ekonomi Lokal dan Pelestarian Sumberdaya Alam di Kabupaten Karanganyar, Jurnal Cakra Wisata, 13(1):26-38




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v15i1.8239

Indexed by:

 

-------------------------------------------------------------------------------------

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic 
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.