Status Dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Kakap (Lutjanus sp.) Di Perairan Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur
Abstract
Penentuan komoditas ikan unggulan disuatu daerah merupakan langkah awal menuju pembangunan dan pengelolaan perikanan tangkap yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif dalam menghadapi globalisasi perdagangan baik ditinjau dari sisi penawaran maupun permintaan, serta keunggulan daya saing tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komoditi perikanan kakap yang potensial dan menghitung potensi serta tingkat pemanfaatanya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dan observasi lapangan. Pengumpulan data dilakukan dua tahap yaitu pengumpulan data primer di lapangan dengan pengamatan langsung dan data sekunder menggunakan kuesioner. Sumber data diperoleh berdasarkan informasi dari responden melalui wawancara dengan daftar pertanyaan atau kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah menghitung produktifitas penangkapan dengan CPUE, menghitung Fishing Power Index (FPI) dan analisis potensi lestarai dan tingkat pemanfaatan (MSY dan Foptimum). Hasil penelitian menunjukan besarnya potensi lestari (MSY) ikan kakap (Lutjanus sp.) di perairan Manggarai Barat adalah sebesar 906 ton/tahun dengan upaya optimum (FOptimum) adalah 1.664 unit/tahun, jumlah tangkapan yang di ijinkan (JTB) adalah sebesar 80% dari MSY yaitu 725 ton/tahun dan tingkat pemanfaatan mencapai 100% (over exploited). Tingkat pemanfaatan potensi ikan kakap (Lutjanus sp) di Manggarai barat sejak tahun 2018 sampai 2019 telah melebihi JTB dari ikan kakap tersebut sehingga perlu adanya pembatasan jumlah upaya pemanfaatan agar dapat menjaga kelestarian ikan kakap (Lutjanus sp.) di Perairan Manggarai Barat.
Determination of superior fish commodities in an area is the first step towards the development and management of capture fisheries based on the concept of efficiency to gain comparative and competitive advantages in the face of trade globalization both in terms of supply and demand, as well as high competitive advantage. The purpose of this study was to determine the potential snapper fishery commodity and calculate the potential and level of utilization. This research was conducted using survey methods and field observations. Data collection was carried out in two stages, namely primary data collection in the field by direct observation and secondary data using questionnaires. Sources of data obtained based on information from respondents through interviews with a list of questions or questionnaires. Data analysis used to calculate fishing productivity with CPUE, calculate Fishing Power Index (FPI) and analysis of sustainable potential and utilization rate (MSY and Foptimum). The results showed the magnitude of the sustainable potential (MSY) of snapper (Lutjanus sp.) in the waters of West Manggarai was 906 tons/year with the optimum effort (Foptimum) was 1,664 units/year, the number of allowable catches (JTB) was 80 % of MSY is 725 tons/year and the utilization rate reaches 100% (over exploited). The potential utilization rate of snapper (Lutjanus sp) in West Manggarai from 2018 to 2019 has exceeded the JTB of the snapper so it is necessary to limit the number of utilization efforts in order to maintain the sustainability of snapper (Lutjanus sp.) in West Manggarai waters. Suggestions in optimizing fishing effort or effort need to be analyzed first about the most effective, efficient and environmentally friendly fishing gear in the utilization of snapper resources.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifin, F. (2008). Optimasi Perikanan Kakap di Kabupaten Selayar Propinsi Sulawesi Selatan. [Tesis]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Manggarai Barat. (2018). Manggarai Barat dalam Angka 2018. Labuan Bajo: Jurnal BPS manggarai Barat.
Barus H.R., Badrudin & Naamin, N. (1991). Prosiding Forum II Perikanan: Sukabumi 18-21 Juni 1991. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Manggarai Barat. (2019). Data Produksi Perikanan Tangkap Manggarai Barat. [Laporan]. Labuan Bajo.
Fauzie, A. (2004). Model Bioekonomi Hasil Tangkapan Ikan Kakap di Laut Jawa Dengan Pendekatan Hasil Tangkapan Purse Seine di PPN Pekalongan. [Skripsi]. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Institut Pertanian Bogor.
Gulland, J. A. (1983). Fish Stock Assessment : Manual of Basic Methods. Food and Agriculture Organization of The United Nation. Rome. John Wiley & Sons, Singapore, 223 pp.
Nikijuluw, V.P.H. (2002). Rezim Pengelolaan Sumber Daya Perikanan. Pustaka Cidesindo. Jakarta.
Sangadji, M.B., Tangke, U., & Namsa, D. 2016. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Kakap (Decapterus sp) di Perairan Pulau Ternate. Agrikan UMMU Ternate. Fakultas Pertanian UMMU Ternate.
Supardan, A. (2006). Maximum Sustainable Yield (MSY) dan Aplikasinya Pada Kebijakan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Di Teluk Lasongko Kabupaten Buton. [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Sutisna, D. H. (2007). Model Pengembangan Perikanan Tangkap di Pantai Selatan Provinsi Jawa Barat. [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
World Wide Fund for Nature Indonesia. (2016). Laporan Penilaian Performa Pengelolaan Perikanan Tangkap dengan Indikator EAFM Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur. Labuan Bajo.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jmtr.v2i2.13674
Refbacks
- There are currently no refbacks.
 
Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang
Jl. Kampung Baru, Pelabuhan Ferry Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, 85351

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.




 
 
 
