Analisis Ukuran Pertama Kali Tertangkap dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Baronang (Siganus Canaliculatus) di Perairan Desa Tesabela
Abstract
Masyarakat Desa Tesabela mayoritas bermata pencaharian sebagai pembudidaya rumput laut. Disamping itu Masyarakat Desa Tesabela menjadikan nelayan sebagai mata pencaharian sampingan guna memenuhi kebutuhan hidup. Di perairan Desa Tesabela banyak terdapat ikan Baronang yang tertangkap menggunakan jaring insang millenium yang mana ikan Baronang tersebut dianggap sebagai hama bagi rumput laut. Perburuan ikan Baronang yang dianggap sebagai hama perlu diperhatikan ukuran layak tangkapnya guna menjaga keseimbangan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Length at first Capture (Lc) dan Length at first Maturity (Lm) ikan Baronang (Siganus canaliculatus) sebagai acuan dalam upaya pengelolaan perikanan berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode survei dengan cara melakukan pengukuran panjang ikan Baronang dengan mengukur Panjang cagaknya dan juga menganalisis Tingkat Kematangan Gonad berdasarkan ukuran Panjang. Hasil yang didapatkan dari hasil penelitian terkait dengan Length at first Capture (Lc) didapatkan ukuran panjang 13,8 cm dan Length at first Maturity (Lm) pada ukuran Panjang 13,9 cm, mengindikasikan bahwa sebagian besar ikan Baronang yang tertangkap di perairan Tesabela pada ukuran 13,8 cm tersebut ikan Baronang belum matang gonad sehingga layak untuk ditangkap.
The majority of the people of Tesabela Village make their living as seaweed cultivators. Apart from that, the people of Tesabela Village use fishing as a side livelihood to meet their living needs. In the waters of Tesabela Village there are many Rabbitfish caught using millennium gill nets, where the Rabbitfish are considered a pest for seaweed. Hunting for Rabbitfish, which is considered a pest, requires attention to the appropriate catch size in order to maintain ecosystem balance. This research aims to analyze the Length at first Capture (Lc) and Length at first Maturity (Lm) of rabbitfish as a reference in sustainable fisheries management efforts. The method used in this research was to measure the length of the rabbitfish by measuring the length of its forks and also analyzing the Gonad Maturity Level based on Length. The results obtained from research results related to Length at first Capture (Lc) showed a length of 13.8 cm and Length at first Maturity (Lm) at a length of 13.9 cm, indicates that the majority of rabbitfish caught in Tesabela waters at a size of 13.8 cm have not yet matured their gonads so they are suitable for catching.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Affandi R, Tang UM. 2017. Physiology of aquatic animals. Malang (ID): Intimedia
Ahmed, N. & Taparhudee, W. (2005). Seaweed Cultivation in Bangladesh: Problems and Potentials. Kasetsart University Fisheries Research Bulletin. 28: 13-21
Al-Marzouqi A, Jayabalan N, Al-Nahdi A, Al-Anbory. 2011. Reproductive Biology of the White-spotted Rabbitfish, Siganus canaliculatus (Park, 1797) in the Arabian Sea coast of Oman. Western Indian Ocean J. Marine. Science, Vol.10(1): 73-82
Anand M, Reddy PSR. 2017. Reproductive biology of the rabbitfish (Siganus canaliculatus) in the Gulf of Mannar Region India. Indian J.of geo-Marine Science. Vol. 46(1):131-140
Aryati D. Malensang, Chaterina A. Paulus, dan Lebrina I. Boikh. 2022. Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Desa Tesabela, Kecamatan Kupang Barat. Jurnal Bahari Papadak, Vol 3 (1): 102-112.
Athithan, S. (2014). Growth performance of a seaweed, Kappaphycus alvarezii under lined earthen pond condition in Tharuvaikulam of Thoothukudi coast, South East of India. Research Journal of animal, Veterinary and Fishery Science. 2(1): 6-10.
Aulia Alvianita dan Andriyono, S. 2016. Kelimpahan Ikan Baronang (Siganus sp.) di Wilayah Perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Artikel Ilmiah PKL. Universitas Airlangga.
DetikNews. Dukung Sektor Perikanan NTT, KKP Siapkan 3 Program Strategis. 13 Juni 2022. https://news.detik.com/berita/d6125643/dukung-sektor-perikanan-nttkkp-siapkan-3-program-strategis
Eklof, J.S., Maricela, T.C., Camilla, N. & Patrick, R. (2006). How do seaweed farms influence local fishery catches in a seagrass-dominated setting in Chwaka Bay, Zanzibar. Department of systems ecology stockholm University, Aquatic Living Resources Journal. 19: 137 -147.
Food Agriculture Organization. 2012. The State of World Fisheries and Aquaculture 2012. Roma
Ilma, Ajeng Faizah Nijma. (2014): Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol 14, No 1 - Articles Blue Economy: Kesimbangan Perspektif Ekonomi dan Lingkungan.
Latuconsina H, Sangadji M, Naudin. 2015. Variabilitas Harian Ikan padang lamun Terkait Keberadaan Mangrove dan Terumbu Karang di perairan Pulau Buntal-Teluk Kotania, Kabupaten Seram Bagian Barat. Dalam Jaya et al (editor). Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan-XI ISOI. 2014 November 17 – 18; Balikpapan. Ikatan Sarjana Oseanolologi Indonesia. pp 81-196.
Pereira, P.H.C., B.P. Ferreira and S.M. Rezende. 2010. Community structure of the ichthyofauna associated with seagrass beds (Halodule wrightii) in Formoso River estuary – Pernambuco, Brazil. Anais da Academia Brasileira de Ciencias 82(3): 617-628.
Pratiwi, E. T. 2018. Training of financial management on society self-helping agency at Kelurahan Palabusa, Baubau City, Southeast of Sulawesi. Seminar Nasional dan The 5th Call For Syariah Paper (SANCALL). Surakarta.
Pratomo, A., Apdillah, D., Yandri, F., & Viruly, L. (2006). Kondisi ikan herbivora di ekosistem terumbu karang perairan Teluk Bakau, Pulau Bintan. Pusat Penelitian Sumber Daya Pesisir dan Lautan Universitas Maritim Raja Ali Haji (PPSPL UMRAH)
Sari, S.P., Budimawan & La Nafie, Y.A. (2019). Struktur Jenis dan Ukuran Ikan Siganus spp. pada Ekosistem Padang Lamun di Teluk Maccini Baji, Pulau Tanakeke, Kabupaten Takalar. Jurnal Ilmu Kelautan. 5(1): 29- 36
Sunadji, Oedjoe, R., dan Rebhung, F. 2018. Strategi pengembangan usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Prosiding Seminakel, Jilid 1 Terbitan 1 November 2018.
Susetiono. 2004. Fauna Padang Lamun Tanjung Merah Selat Lembeh. Pusat Penelitian Oseanografi, LIPI. Cibinong.
Suwarni. 2020. Biologi Populasi dan Reproduksi Ikan Baronang Lingkis Siganus canaliculatus (Park, 1797) di Periaran Selat Makassar, Laut Flores dan Teluk Bone. Disertasi, Universitas Hasanuddin.
Tharwat. A.A. 2004. Reproductive cycle and mariculture potential of the rabbitfish Siganus canaliculatus in Saudi Arabia. Egypt. J. Aquat. Biol. & Fish, Vol.8(4):123-143.
Tuegeh, S., Tilaar, F.F., & Manu, G.D. (2012). Beberapa Aspek Biologi Ikan Baronang (Siganus vermiculatus) di Perairan Arakan Kecamatan Tatapan Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Ilmiah Platax. I (1): 12–18.
Turang, R., Watung, V.N.R., & Lohoo, A.V. (2019). Struktur Ukuran, Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Ikan Baronang (Siganus canaliculatus) dari Perairan Teluk Totok Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax. 7(1): 193–201.
Wassef EA, Hady HAA. 1997. Breeding biology of rabbitfish Siganus canaliculatus (Siganidae) in mid Arabian Gulf. J.Fisheries Research, 33:159-166.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jmtr.v2i1.13716
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang
Jl. Kampung Baru, Pelabuhan Ferry Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, 85351
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.