PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN PERSPEKTIF GENDER DI WILAYAH PESISIR JAWA TENGAH
Abstract
Permasalahan pada sektor perikanan tangkap, budi daya, serta pengolahan dan pemasaran skala kecil menunjukkan bahwa kemampuan sumber daya manusia baik laki-laki maupun perempuan dalam proses pembangunan masih perlu ditingkatkan. Kondisi ini menyebabkan perlu adanya suatu proses untuk meningkatkan kemampuan individu yang terlibat dalam perikanan melalui program penyuluhan perikanan yang mempertimbangkan aspek holistik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan penyuluhan perikanan pesisir dari perspektif gender dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan survey eksplanasi yang mengumpulkan data survei dan wawancara terhadap 291 pelaku perikanan skala kecil yang terdiri dari nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar di Kabupaten Jepara, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Cilacap. Analisis data menggunakan SEM PLS dan alat analisis Smart PLS. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan penyuluhan perikanan yang telah mengintegrasikan kebijakan pengarusutamaan gender, nyatanya belum responsif gender. Kabupaten Jepara Lokasi tersebut diidentifikasi sebagai daerah dengan persentase tertinggi laki-laki yang mudah dijangkau dalam pelaksanaan penyuluhan perikanan, yaitu 30,9% untuk program penyuluhan, 22% untuk metode penyuluhan, dan 26% untuk materi penyuluhan. Faktor yang mempengaruhi adalah nilai-nilai budaya masyarakat dan dukungan penyuluhan.
TITLE: FISHERIES EXTENSION WITH GENDER ROLES IN CENTRAL JAVA’S COASTAL AREA
Problems in the capture fisheries, aquaculture, and small-scale processing and marketing sectors indicate that the human resource capabilities of both men and women in the development process still need to be improved. This condition makes it important to have a process in place to enhance the capabilities of individuals involved in fisheries through Fisheries extension programs that consider holistic aspects. This study aims to analyze the implementation of sustainable coastal fisheries extension from a gender perspective and analyze the factors that inffuence it. The researcher used a quantitative and qualitative approach by collecting data through surveys and interviews on 291 small-scale fisheries actors consisting of fishermen, cultivators, processors, and marketers in Jepara Regency, Kebumen Regency, and Cilacap Regency. The data analysis using SEM PLS and Smart PLS analysis tools. The Results of the Study showed that the implementation of fisheries extension has not been equally accessible to men and women. Jepara Regency The location is identified as the area with the highest percentage of men who easily reach the implementation of fisheries extension, namely 30.9% for extension programs, 22% for extension methods, and 26% for extension materials. The inffuencing factors are the cultural values of the community and extension support.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adam, L & Surya. T.A. 2013. Kebijakan Pengembangan Perikanan Berkelanjutan di Indonesia. P3DI Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik. 4(2) :195-211
Aprilia ED, Nurfitriana N, Yuniarti T. 2021. Analisis Permasalahan Usaha Perikanan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan. 15(2):207–226. doi:10.33378/jppik.v15i2.254.
Béné C, Arthur R, Norbury H, Allison EH, Beveridge M, Bush S, Williams M. 2016. Contribution of Fisheries and Aquaculture to Food Security and Poverty Reduction : Assessing the Current Evidence. World Dev. 79:177–196. doi:10.1016/j.worlddev.2015.11.007
Darazah, S.S.F, Fitrah Y, Dewi Y. 2022. Nilai budaya legenda bukit perak sebagai bahan jar bahasa indonesia kelas X. Jurnal Bahasa Indonesia Prima.4(1).2022: 200-207.
FAO. 2022. The Status Of Fishery Resources. State World Fish Aquac 2022. https://ww.fao.org/3/cc0461en/online/sofia/2022/status/of fishery resources.
Hafsaridewi R, Khairuddin B, Ninef J, Rahadiati A, Adimu HE. 2019. Pendekatan Sistem Sosial – Ekologi Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu. Buletin Ilmiah Maritim Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. 4(2):61–74. doi:10.15578/marina.v4i2.7389.
Hairuddin, S. 2022. Faktor yang memengaruhi gagal panen petani rumput laut di desa Senga Selatan Kecamatan Belopa.
Haryono, Siswoyo, 2017, “Metode SEM Untuk Penelitian Manajemen dengan AMOS Lisrel PLS”. Cetakan I. Penerbit Luxima Metro Media. Jakarta. Hal: 405, 375, 421, 410, 255.
KPPA.2022. Laporan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.Jakarta (ID)
KKP.2020. Programa Penyuluhan Perikanan Nasional Tahun 2020.KKP Jakarta (ID)
KKP.2022. Data Pusat Data dan Informasi Kelautan dan Perikanan. KKP. Jakarta (ID)
Mardikanto T. 2011. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta: Fak. Pertanian, Universitas Sebelas Maret.
Mugniesyah. 2007. Gender, Lingkungan dan Pembangunan. [Internet]. [diunduh pada: 28 Januari 2020]. Tersedia pada http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76150
Mukhopadhyay M. 2016. Mainstreaming gender or “streaming” gender away: Feminists marooned in the development business. IDS Bull. 35(4):95–103. doi:10.1111/j.1759-5436.2004.tb00161.x.
Putri JA. Yuniarti T, Dewi IJP.2019. Analisa Permasalahan Penyuluhan Perikanan di Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka.Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan.13(2):149-168. doi:10.33378/jppik
Rahman, A. 2021. Tantangan dan Peluang Penyuluh Agama di Era Digital. Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah Dan Kemasyarakatan,25(1),102–115. https://doi.org/10.15408/dakwah.v25i1.23185
Restuwati I, Arimukti KD, Anggoto W. 2022. Analisis Potensi dan Permasalahan Perikanan di Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur. Jurnal Penyuluhan dan Kelautan.16(3)221-243
Sari DF. 2015.Kearifna Lokal Masyarakat Dalam Melestarikan Aie Lunang Di Kenagarian Lunang Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan.Jurnal Spasial: Penelitian Terapan Ilmu dan Geografi.32-41
Silaban, DI, Riang Y, Bataona MR, Menda V, Bajo A. 2020. Optimalisasi Komunikasi Penyuluhan Pertanian Dalam Sekolah Lapang Iklim Stasiun Klimatologi Kupang: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 23 (1)121-131
Sukarniati L dan Khoirudin R.2017.Analisis Kelembagaan Penerapan Konsep Blue Economy Pada Tambak Udang (Studi Kasus Di Dusun Ngentak Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul), Jurnal Ekonomi Pembangunan, 3(2)
Thilsted SH, Thorne-Lyman A, Webb P, Bogard JR, Subasinghe R, Phillips MJ, Allison EH. 2016. Sustaining healthy diets: The role of capture fisheries and aquaculture for improving nutrition in the post-2015 era. Food Policy. 61:126–131. doi:10.1016/j.foodpol.2016.02.005
Widihastuti R. 2022. Peran Sosial Ekonomi (Sosek) Dan kelembagaan Dalam Riset Pemulihan Sumber daya Teripang Pasir di Desa Kemujan Kec. Karimunjawa, Kab, Jepara, Prov, Jawa Tengah. Laporan Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.2024
Wardono, B., Fauzi, A., Fahrudin, A., & Purnomo, A. H. 2015. Total faktor produktivitas dan indeks instabilitas perikanan tangkap: kasus di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.10 (2) 35-46
Yusneli S, Tanjung HB. 2022. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi penyuluh pertanian di Kabupaten Pasaman.Jurnal Niara.14(2):26-34
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v11i2.15367
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:
---------------------------------------------------------------------------------------
Published by
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

























