Karakteristik Fisikokimia Tepung Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus), Lele (Clarias sp.) Dan Nila (Oreochromis niloticus) Sebagai Sumber Protein

Lilis Ambarwati

Abstract


Tepung ikan merupakan produk olahan yang dihasilkan dari ikan, baik dari ikan utuh maupun limbah dari pengolahan ikan. Umumnya tepung ikan diolah untuk dijadikan sebagai bahan tambahan pakan. Seiring perkembangan zaman, tepung ikan diolah secara saniter dan higienis untuk ditambahkan dalam pembuatan pangan sebagai sumber protein. Beberapa jenis ikan yang dapat dijadikan tepung ikan yaitu ikan patin, ikan lele dan ikan nila. Ketiganya merupakan jenis ikan air tawar yang dibudidayakan, mudah ditemukan dan harganya terjangkau. Oleh sebab itu pada penelitian ini dilakukan pengolahan terhadap ikan patin, ikan lele dan ikan nila menjadi produk tepung ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan dan karakteristik fisikokimia tepung ikan dari bahan dasar tiga jenis ikan berbeda. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor 3 jenis tepung ikan berbeda. Parameter penelitihan ini adalah kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat dan uji sensori terhadap kenampakan, bau, ukuran butiran dan benda asing serta rendemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan tepung ikan terdiri atas tahapan penerimaan bahan baku, pemfilletan, leaching, pengukusan, pengepresan, pengeringan dan penghalusan. Karakteristik mutu kimia tepung ikan patin, tepung ikan lele dan tepung ikan nila yaitu kadar air 7,41%; 5,01%; 5,21%; kadar abu 2,01%; 2,99%; 2,23%; kadar protein 81,66%; 76,60%; 81,24%; kadar lemak 4,58%; 8,10%; 4,31%; kadar karbohidrat 4,34%; 7,30%; 7,01%; dan mutu sensori tepung ikan patin, tepung ikan lele dan tepung ikan nila yaitu 7,5;8,0;8,0 serta rendemen tepung ikan patin, lele dan nila yaitu 7,33%; 7,22%; 7,10%.


Keywords


Ikan patin, ikan lele, ikan nila, protein, tepung ikan

Full Text:

PDF

References


Alfiani, F. A. (2023). Metode Fisikawi Sederhana Produksi Konsentrat Protein Ikan Patin (Pangasius Sp) Rendah Lemak Dan Karakterisasinya. Universitas Hasanuddin Makassar.

Anggriani, A. N., Pujaningsih, R. I., & Sumarsih, S. (2019). Pengaruh Perbedaan Metode Pengolahan dan Level Pemberian Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) terhadap Kualitas Organoleptik Tepung Ikan Rucah. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 14(3), 282–291. https://doi.org/10.31186/jspi.id.14.3.282-291

Farida, I., Samanta, P. N., & Maulana, H. (2024). Evaluasi Mutu Nutrisi dan Organoleptik Tepung Ikan yang Berasal dari Bagian Tubuh dan Kepala Ikan Lemuru. Jurnal Peternakan, 21(1), 38–47.

Fatmawati, & Mardiana. (2014). Tepung Ikan Gabus Sebagai Sumber Protein (Food Supplement). Jurnal Bionature, 15(1), 54–60.

Litaay, C., Indriati, A., Andriansyah, R. C. E., Novianti, F., Purwandoko, P. B., Rahman, N., Nuraini, L., Rahman, N., & Hidayat, T. (2023). Karakteristik kimia dan keamanan mikroba tepung ikan teri hitam (Stolephorus commersonii). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 26(3). https://doi.org/10.17844/jphpi.v26i3.48355

Melita, N. I. (2023). Penggunaan Jeruk Nipis, Sereh dan Jahe untuk Menghilangkan Bau Amis Konsentrat Protein Ikan (KPI) Patin. Universitas Hasanuddin.

Mervina, Kusharto, C. M., & Mariiyati, S. A. (2012). Formulasi Biskuit Dengan Substitusi Tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Dan Isolat Protein Kedelai (Glycine max) Sebagai Makanan Potensial Untuk Anak Balita Gizi Kurang. Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, 23(1), 9–16.

Mikdarullah, M., Nugraha, A., & Khazaidan, K. (2020). Analisis Proksimat Tepung Ikan Dari Beberapa Lokasi Yang Berbeda. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur, 18(2), 133. https://doi.org/10.15578/blta.18.2.2020.133-138

Orlan, Asminaya, N. S., & Nasiu, F. (2019). Karakteristik Fisiko Kimia Tepung Ikan yang Diberi Pengawet Bawang Putih (Allium sativum) pada Masa Penyimpanan yang Berbeda. Jurnal Agripet, 19(1), 68–76. https://doi.org/10.17969/agripet.v19i1.14147

Purnamasari, E. E. (2019). Pengaruh Lama Penyimpanan Tepung Ikan Rucah yang Diberi Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) dalam Kemasan Plastik terhadap Kualitas Fisik Organoleptik.

Purnamasari, E. E., Pujaningsih, R. I., & Mukodiningsih, S. (2018). Pengaruh Lama Penyimpanan Tepung Ikan Rucah Yang Diberi Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Dalam Kemasan Plastik Terhadap Kualitas Fisik Organoleptik. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 16(2), 143–151. https://doi.org/10.36762/litbangjateng.v16i2.760

Rahman, M. A., Helmy, & Zamzami, R. (2011). Unit Pengolahan Industri Modern Tepung Ikan Berprotein Tinggi Dengan Kombinasi Penerapan Protein Hidrolisat Dan Teknologi Membran. 53(9), 167–169.

Safitri, E., Anggo, A. D., & Rianingsih, L. (2023). Pengaruh Penambahan Tepung Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Terhadap Kualitas dan Daya Terima Fish Flakes. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Perikanan, 5(1), 10–27. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf

Sela, D. T. (2024). Pengaruh Penambahan Tepung Ikan Lele (Clarias Sp) Terhadap Mutu Kue Kembang Goyang. Politeknik Ahli Usaha Perikanan.

Wirawati, N. R. (2017). Pengaruh Penambahan Tepung Karagenan Terhadap Sifat Fisik, Sifat Kimia Dan Organoleptik Pada Produk Kamaboko Ikan Kembung (Rastrelliger Sp.).

Zuhri, N. M., Swastawati, F., & Wijayanti, I. (2014). Pengkayaan Kualitas Mi Kering Dengan Penambahan Tepung Daging Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Sebagai Sumber Protein. Jurnal Pengolahan Dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3, 119–126.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/voc_seminar.v2i1.15349

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed/Abstracted in:

       

 

Proceedings of The Vocational Seminar on Marine & Inland Fisheries is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International


Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Jl. Lingkar Tanjungpura, Karawang Barat, Karawang, Jawa Barat

View My Stats
e-ISSN 3089-3739