MANAJEMEN USAHA PENGOLAHAN ABON IKAN LELE (CLARIAS GARIEPINUS) DI POKLAHSAR SYLA , DESA MODOPURO, KECAMATAN MOJOSARI, KABUPATEN MOJOKERTO

NURALIYAH NURALIYAH

Sari


Poklahsar Syla adalah sebuah kelompok pengolah dan pemasaran hasil olahan ikan yang berada di Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Salah satu produk yang menjadi unggulan adalah Abon ikan lele. Abon ikan lele diolah dari daging ikan lele yang berukuran besar (>1 kg) sehingga abon yang diperoleh mempunyai serat seperti abon dari daging sapi. Usaha pengolahan abon ikan lele mempunyai prospek yang besar karena daging
ikan lele yang mudah didapat dan orang mulai bergeser mengkonsumsi ikan daripada daging merah seperti sapi. Penelitian bertujuan untuk mempelajari manajemen usaha pengolahan abon ikan lele. Penelitian dilaksanakan selama selama 21 hari dengan metode magang pada Poklahsar Syla Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Data yang diambil adalah data
primer yang diambil secara langsung yaitu observasi langsung di lapangan serta melakukan wawancara manajemen usaha pengolahan Abon Ikan Lele di Poklahsar Syla. Hasil penelitian menunjukkan manajemen usaha pengolahan ikan lele tersebut terlaksana dengan baik dimulai dari input produksi, proses produksi, pasca produksi hingga pemasaran. Dari segi analisa usaha yang membuktikan bahwa Poklahsar Syla adalah sebuah usaha pengolahan yang layak untuk dijalankan dan dapat menjadi sumber inovasi dan contoh dalam bidang usaha perikanan. Hasil analisa usaha ini bisa dikatakan layak dan dapat dilanjutkan karena dalam produk abon ikan lele ini mendapatkan nilai R/C sebesar 1,29, artinya bahwa setiap pengeluaran biaya sebesar Rp 1,000 maka akan di peroleh tambahan penerimaan sebesar Rp 1,290. Hasil perhitungan secara normal maka usaha ini layak untuk dilanjutkan. Dari segi analisa usaha yang membuktikan bahwa Poklahsar Syla adalah sebuah usaha pengolahan yang layak untuk dijalankan dan dapat menjadi sumber inovasi dan contoh dalam bidang usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

Poklahsar Syla is a fish processing and marketing group located in Modopuro Village, Mojosari District, Mojokerto Regency, East Java. One of the superior products is catfish shredded. Shredded catfish is processed from large catfish meat (> 1 kg) so that the shredded obtained has fiber like shredded beef. The business of processing shredded catfish has great prospects because catfish

meat is easily available and people are starting to shift to consuming fish instead of red meat such as beef. The aim of this research is to study the management of abon catfish processing business. The research was carried out for 21 days with the internship method at Poklahsar Syla, Modopuro Village, Mojosari District, Mojokerto Regency. The data taken is primary data taken directly, namely direct observation in the field and conducting interviews with the management of the Catfish Shredded Processing Business in Poklahsar Syla. The results showed that the management of the catfish processing business was well implemented starting from production input, production process, post-production to marketing. In terms of business analysis, it proves that Poklahsar  Syla is a processing business that is feasible to run and can be a source of innovation and example in the field of fisheries business. The results of this business analysis can be said to be feasible and can be continued because in this catfish shredded product it gets an R/C value of 1.29, meaning that for every Rp 1,000, an additional income of Rp 1,290 will be obtained. The calculation results are normal, this effort is feasible to continue. In terms of business analysis, it proves that Poklahsar Syla is a processing business that is feasible to run and can be a source of innovation and example in the field of processing and marketing fishery products. 


Kata Kunci


Abon ikan lele; analisa usaha

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adebayo IA, Fapohunda OO, Ajibade AO. 2016. Evaluation of nutritional quality of clarias gariepinus from selected fish farms in Nigeria. Am. J. Food Sci. Nutr. Res. 3(4):56–62.

Argo BD, Lutfi M, Sugiarto Y. 2014. Rancang bangun alat “Spinner Pulling Oil” sebagai pengentas minyak otomatis dalam peningkatan mutu abon

ikan patin (Pangaius pangaius) pada Koperasi Wanita Srikandi. Jurnal Teknologi Pertanian. 15(2):103– 110.

Aryani A, Evnaweri E. 2014. Kajian pemberian asam askorbat (vitamin C) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap ketengikan abon ikan lele

(Clarias batrachus). Fish Sci. 4(7):1–15.

Batara DL, Lamusa A. 2014. analisis titik pulang pokok usaha abon ikan pada CV. Duta Agro Lestari di Kota Palu. J. Agroteks 2(April):186–192.

Chun HN, Kim B, Shin HS. 2014. Evaluation of a freshness indicator for quality of fish products during storage. Food Sci. Biotechnol. 23(5):1719–1725.

Dara W, Fanyalita A. 2017. Pengaruh substitusi ikan tuna (Thunnus sp.) terhadap mutu organoleptik dan kimia abon jantung pisang (Musa acuminate balbisiana colla ). J. Sainstek 9(1):1–7.

Dewi EN, Ibrahim R, Yuaniza N. 2011. Daya simpan abon ikan nila merah (Oreochromis niloticus trewavas) yang diproses dengan metoda

penggorengan berbeda. J. Saintek Perikan. 6(1):6– 12.

Direktorat Produksi Dan Usaha Budidaya. 2016. Peta Sentra Produksi Perikanan Budidaya. Giannini D, Parin MA, Gadaleta L, Carrizo G,

Zugarramurdi A. 2001. Influence of raw material quality on quality of iced and frozen white fish products. J. Food Qual. 24(6):527– 538.

Kaet L, Hutapea N. 2016. Analisis finansial usaha abon ikan pada Kelompok Pengolahan Ikan Pantura Di Kelurahan Humusu C Kecamatan

Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara. J. Agribisnis Lahan Kering 1(2502):82–83.

Kusumayanti H, Astuti W, Broto RW. 2011. Inovasi pembuatan abon ikan sebagai salah satu teknologi pengawetan ikan 1). Gema Teknol. 16(3):119–121. Manajemen Usaha Pengolahan

Ririsanti NN, Liviawaty E, Ihsan YN, Pratama RI. 2017. penambahan karagenan terhadap tingkat kesukaan pempek lele. J. Perikan. Dan Kelaut. 8(1):165–173.

Robinson EH, Li MH. 2015. A Brief Overview of Catfish Nutrition. MISSISSIPPI Agric. For. Exp. Stn. Res. Rep. 24(16):1–6.

Rohmawati N, Sulistiyani, Ratnawati LY. 2013. Pengaruh penambahan keluwih (Artocarpus camasi) terhadap mutu fisik, kadar protein, dan

kadar air abon lele dumbo (Clarias gariepinus). J. IKESMA 9(2):127–135.

Trihasa R, Ikhwana A, Tinggi S, Garut T. 2016. Analisis rencana pengembangan usaha abon ikan lele. J. Kalibr. Sekolah Tinggi Teknol. Garut 14(1):1–6.

Ubadillah A, Hersoelistyori W. 2010. Kadar protein dan sifat organoleptik nugget rajungan dengan substitusi ikan lele ( Clarias gariepinus) J. Pangan Dan Gizi . 01(02):45–54.

Rahardi, F. Kristinawati dan Nazarudin (2008). Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rustaman. (2015).Lele Ikan Favorit. Penerbit Putra Amanah Murni. Jakarta Timur.

Suryaningrum, T. D. (2012). Aneka Poduk Olahan Lele.

Penebar Swadaya. Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jp.v7i1.10306

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Copyright of Jurnal Pari (p-ISSN 2502-0730 , e-ISSN 2549-0133)

Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan


Flag Counter

Index by