Udang vanname (Litopenaeus vannamei) adalah salah satu spesies udang yang saat ini banyak dikembangkan oleh para pembudidaya udang di Indonesia. Kegiatan produksi yang dilakukan dimulai dari persiapan wadah dan media, penebaran benur, manajemen pakan, manajemen kualitas air, monitoring pertumbuhan dan kesehatan, pengendalian hama dan penyakit, serta panen dan pasca panen. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara sedangkan identifikasi masalah dilakukan dengan menggunakan diagram fishbone dan root cause analysis berdasarkan data key performance indicator yang diperoleh. Selama pemeliharaan, udang terinfeksi penyakit IMNV (Infectious Myo Necrosis Virus) yang diketahui berdasarkan gejala klinis yang dilihat secara visual pada tubuhnya serta udang mengalami kegagalan moulting yang menyebabkan kematian. Berdasarkan hal tersebut, terlihat dari data monitoring pertumbuhan dan hasil panen, seluruh wadah pemeliharaan tidak mampu mencapai target umur pemeliharaan. Pemanenan dilakukan sebelum umur 90 hari dimana size panen terbesar dihasilkan oleh wadah B1/P2 dengan size 48 ekor.kg-1 serta wadah C3/P2 dengan size 54 ekor.kg-1, sedangkan wadah lainnya menghasilkan size panen 94,6 – 222 ekor.kg-1. Data Survival Rate (SR) juga menunjukkan 4 wadah pemeliharaan tidak mencapai target (<85%) dimana SR terendah terdapat pada wadah A2/P1 dengan nilai 28,45%. Penelitian ini bertujuan untuk merancang usulan-usulan intervensi yang disusun bersama berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi untuk meningkatkan produktivitas pada siklus selanjutnya.
Keywords
Litopenaeus vannamei, Produktivitas, Identifikasi Masalah, Rancangan Intervensi