TUNA HANDLINES SISTEM PUMPBOAT
Penulis:
Franky Adrian Darondo, M.Tr.Pi.
Erick Nugraha, M.Si.
Editor :
Dr. Ir. I Nyoman Suyasa, M.S
Desainer Sampul :
Eli Nurlaela, S.Pi., M.Pi.
Halaman : vii+76
Edisi/Cetakan :
Cetakan Pertama, 2024
Diterbitkan oleh :
Amafrad Press
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM
Kelautan dan Perikanan
Gedung Mina Bahari III Lantai 7
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Gambir
Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10110
p-ISBN : 978-623-6464-80-9
e-ISBN : 978-623-6464-81-6 (PDF)
Hak Penerbitan © AMAFRAD Press
Sinopsis:
Ikan Tuna (Thunnus sp.) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dengan harga yang relatif tinggi dibandingkan dengan harga komoditas ikan lainnya. Dalam peta industri perikanan Asia-Pasifik, posisi kota Bitung memang cukup penting karena merupakan penghasil tuna cakalang terbesar di Indonesia, sehingga dijuluki sebagai “Kota Cakalang”.
Laut Sulawesi berada di barat Samudera Pasifik, sehingga menjadi alur lintas masa air Samudera Pasifik. Disana banyak ditemukan beranekaragam komoditas sumberdaya ikan pelagis besar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi diantaranya tuna (Thunnus sp.), cakalang (Katsuwonus pelamis), tongkol (Euthynnus affinis), cucut (Rhizoprionodon acutus), tenggiri (Scomberomorus sp.), dan setuhuk (Makaira nigricans).
Dalam pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis besar, salah satu alat tangkap tradisional digunakan untuk menangkap ikan tuna adalah pancing ulur (hand line). Armada penangkap ikan tersebut, menggunakan berbagai macam jenis alat penangkap ikan. Salah satu jenis kapal penangkap ikan yang umum terdapat di Bitung yaitu handlines dengan Pumpboat.
Handline adalah alat penangkap ikan jenis pancing yang sederhana. Struktur utamanya terdiri darі pancing, tali pancing, pemberat, dan umpan. Alat tangkap ini sudah banyak digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan tuna dі laut. Handline termasuk alat penangkap ikan yang aktif dan ramah lingkungan. Kini, handline dengan pakura menjadi pilihan utama nelayan sebagai alat penangkap tuna di Provinsi Sulawesi Utara.
Metode pengoperasian handline sistem pakura dilakukan dengan satu kesatuan armada kapal induk yang disebut dengan pumpboat dimana setiap satu kapal pumpboat memiliki 8 sampai dengan 10 unit perahu katinting (Pakura).