PENERAPAN HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) TUNA (Thunnus sp.) LOIN BEKU DI PT. TRIDAYA ERAMINA BAHARI

Nirmala Efri Hasibuan, Aulia Azka, Anisa Rohaini

Abstract


PT. Tridaya Eramina Bahari adalah salah satu perusahaan perikanan produsen tuna loin beku di Jakarta. Standar yang ditetapkan untuk menjamin sistem keamanan pangan yaitu HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) harus dipenuhi oleh perusahaan untuk menjamin mutu produk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan HACCP pada pengolahan tuna loin beku di PT. Tridaya Eramina Bahari. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode yang digunakan yaitu metode survei dengan menggunakan kuisioner dari responden. Berdasarkan 12 langkah penerapan HACCP di PT. Tridaya Eramina Bahari  meliputi pembentukan tim HACCP, deskripsi produk, identifikasi penggunaan, penyusunan diagram alir proses, pemeriksaan diagram alir proses, analisa bahaya, penetapan Critical Control Point (CCP), penetapan batas kritis, penetapan prosedur monitoring, tindakan koreksi, tindakan verifikasi, serta penetapan dan dokumentasi sudah diterapkan, namun ada tiga tahapan proses yang perlu ditingkatkan keamanan pangannya. Hasil evaluasi penerapan HACCP di PT. Tridaya Eramina Bahari menunjukkan bahwa CCP yaitu pada tahap penerimaan bahan baku, pengemasan dan pelabelan, serta pendeteksian logam.

Keywords


HACCP, Titik Kendali Kritis (CCP), Tuna Loin Beku, Pembekuan

Full Text:

PDF

References


BSN. 2017. SNI-821-2017 Tata Cara Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian Berbasis SNI. Badan Standar Nasional. Jakarta

Emborg, J, Laursen, G, Dalgaard, P. 2005. Significant histamine formation in tuna (Thunnus albacore) at 2oC – effet of vacuum and modified atmosphere-packaging on psychrotolerant bacteria. Journal of Food Microbiology, 101(3), 263-279.

Firdaus, M. 2018. Profil perikanan tuna dan cakalang di Indonesia. Buletin Ilmiah “MARINA” Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 4(1), 23-32.

Hafez, A.E.E., Darwish, W.S., El Bayomi R.M., El Nahal,S.M. 2018. Quality Indicators Of Some Frozen Fish And Fish Products Marketed In Sharkia Province, Egypt. 5th International Food Safety Conference, Damanhour University.

Hermansyah, M., Pratikto., R. Soenoko, dan N. W. Styanto. 2013. Hazard analysis critical control point (HACCP) produksi maltosa dengan pendekatan good manufacturing practice (GMP). Journal of Engineering & Management in Industrial System, 1(1), 14-20.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2015. Rencana Pengelolaan PerIkanan Tuna, Cakalang dan Tongkol. Direktorat Sumber daya Ikan Direktorat Jenderal PerIkanan Tangkap. KKP. Jakarta.

Oo,K.S, Than, S.S, Oo, T.H. 2019. A Model HACCP Plan for Fish Seasoning Powder Production. American Journal of Food Science and Technology. 7(6) : 200-204.

Pal, M., Aregawi, W.G., Singh, R.K., 2016. The role of Hazard Analysis Crit-ical Control Point in food safety. Beverage & Food world, 43(4), 33-35.

Prayitno, A.D. & Sigit, M.B. 2019. Penerapan 12 tahapan hazard analysis critical control point (HACCP) sebagai system keamanan pangan pada produk udang (panko ebi). Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian, 24(2), 100-112.

Soman R. & Raman M. (2016), HACCP system -hazard analysis and risk assessment, based on ISO 22000:2005 methodology. Food Control

Szyrocka, J.R. & Abbase A.L. 2020. Quality management and safety of food in HACCP system aspect. Production Engineering Archives, 26(2), 50-53




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/aj.v2i1.9491

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 Citation

           

Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Jl. Wan Amir No. 1, Kel. Pangkalan Sesai, Kec. Dumai Barat, Kota Dumai

Telp/Fax: (0765) 4300443

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats