PERFORMA LARVA UDANG WINDU, Penaeus monodon TRANSGENIK DAN TANPA TRANSGENIK PMAV PASCA UJI VITALITAS DAN MORFOLOGI

Samuel Lante, Andi Tenriulo, Andi Parenrengi

Abstract


Aplikasi transgenik pada larva udang windu, Penaeus monodon diharapkan dapat memperbaiki karakterkarakter yang berguna bagi akuakultur seperti peningkatan laju pertumbuhan dan daya tahan tubuh udang terhadap penyakit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas larva udang windu hasil transgenik pmAV dan tanpa transgenik pmAV. Perlakuan yang diujicobakan adalah (1) larva udang windu transgenik pmAV, (2) larva udang windu tanpa transgenik pmAV (kontrol positif), dan (3) larva udang windu tanpa transgenik pmAV+larutan transgenik (kontrol negatif). Setelah mencapai stadia PL-12, larva tersebut diuji vitalitas dengan: a) uji pengeringan larva (3, 6, dan 9 menit), b) uji perendaman larva dalam air tawar (5, 10, dan 15 menit), dan c) uji perendaman larva dalam formalin (150, 175, dan 200 mg/ L masing-masing selama 30 menit). Pengamatan secara morfologi dilakukan pada bagian-bagian antenulla, hepato pankreas, usus, midgut, uropoda, otot ekor, khromatopor, penempelan, dan kondisi larva dengan menggunakan mikrosokop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji pengeringan larva (3 dan 6 menit), persentase larva normal tertinggi didapatkan pada larva udang transgenik pmAV, menyusul larva udang tanpa transgenik pmAV, dan terendah larva udang tanpa pmAV + tanpa larutan transgenik, namun uji pengeringan larva selama 9 menit diperoleh persentase larva normal tertinggi pada larva transgenik pmAV, disusul larva tanpa transgenik pmAV + larutan transgenik, dan terendah larva tanpa trasngenik pmAV. Pada uji perendaman larva dalam air tawar diperoleh persentase larva normal tertinggi pada larva udang windu transgenik pmAV, disusul larva udang windu tanpa transgenik pmAV + larutan transgenik, dan terendah larva udang tanpa transgenik pmAV. Pada uji perendaman larva dalam formalin menghasilkan persentase larva normal udang transgenik pmAV lebih tinggi daripada persentase larva normal kedua larva tanpa transgenik pmAV (larva udang tanpa transgenik pmAV dan larva udang tanpa transgenik pmAV + larutan transgenik), tetapi antar kedua perlakuan menghasilkan persentase larva normal yang relatif sama. Pengamatan morfologi larva menunjukkan nilai performa tertinggi didapatkan pada larva udang transgenik pmAV (91) disusul larva tanpa transgenik pmAV + larutan transgenik (87,0), dan terendah larva udang tanpa transgenik pmAV (79,5). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa larva udang windu hasil transgenik pmAV menghasilkan performa larva (PL-12) lebih baik daripada performa larva udang tanpa transgenik pmAV dan larva udang tanpa transgenik pmAV + larutan transgenik.


Keywords


performa; vitalitas; morfologi; larva udang windu transgenik

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats