PENGARUH SUHU INKUBASI INDUK DAN PEMBERIAN NAUNGAN PADA LARVA TERHADAP PRODUKSI BENIH IKAN BAUNG

Anang Hari Kristanto, Jojo Subagja, Muhammad Hunaina Fariduddin Ath-thar, Otong Zenal Arifin, Vitas Atmadi Prakoso, Wahyulia Cahyanti

Abstract


Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) termasuk kelompok catfish bernilai ekonomis tinggi, populer di Asia dengan sebutan “green catfish”. Ikan ini sudah mulai dikembangkan budidayanya, kendalanya adalah ketersediaan benih, khususnya terkait rendahnya fekunditas, daya tetas telur dan sintasan dari larva hingga ukuran benih. Jenis ikan yang dipergunakan pada kegiatan ini adalah menggunakan populasi ikan baung asal Cirata, dimana hasil penelitian terdahulu diketahui mempunyai keunggulan dalam hal fekunditas dan pertumbuhan benihnya. Induk ikan baung sebelum dipijahkan diinkubasikan pada suhu 24–26, 27, 29 dan 31°C, kemudian larva yang diperoleh setelah kuning telur habis diberikan naungan dengan menggunakan pipa pralon berukuran 10 cm, dengan tiga macam luasan yang berbeda yaitu 25, 50 dan 75%. Hasil penelitian menunjukan Performa reproduksi induk betina ikan baung populasi Cirata yang meliputi indeks ovo somatik dan fekunditas adalah 14,2±2,87% dan 46333±9685 butir sedangkan derajat pembuahan 85,5 ±8,67%  dan derajat penetasan diatas 70,2 ±19,0 %. Induk yang di inkubasikan pada suhu 29 oC memberikan derajat pembuahan sebesar 91,3 dan daya tetas 81,6 %, sedangkan pemberian naungan dapat membantu meningkatkan kelulusan hidup, pemberian naungan sebanyak 50% mampu mengurangi tingkat kanibalisme sebesar 8%.


Keywords


Hemibagrus nemurus; kontinuitas produksi; benih; pendederan; sistem intensif

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats