PENGARUH PENGGUNAAN KINCIR SEBAGAI SUMBER ARUS TERHADAP PERFORMANSI UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) PADA BUDIDAYA SISTEM SUPER INTENSIF
Abstract
Budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) secara intensif memerlukan kincir air sebagai sumber oksigen. Padat penebaran yang tinggi memerlukan jumlah kincir yang cukup banyak agar kebutuhan cultivan akan oksigen terpenuhi. Efek dari penggunaan kincir yang banyak menimbulkan adanya arus dalam kolam budidaya. Oleh karena penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh kecepatan arus terhadap kadar glukosa hemolim, total sel hemosit, aktifitas prophenoloksidase, dan osmolalitas hemolim sebagai indikator tingkat stress udang vaname akibat adanya arus yang ditimbulkan oleh kincir dalam tambak. Peubah yang diamati adalah kecepatan arus dengan menggunakan current meter, kadar glukosa hemolim menggunakan alat tes glukosa darah, total sel hemosit, aktifitas prophenoloksidase dengan melihat aktifitas L-DOPA, dan osmolalitas hemolim dengan menggunakan microosmometer Fiske Model 210. Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang vaname yang ditempatkan pada semua stasiun pengamatan mengalami stres. Kondisi stres mulai dialami oleh udang setelah tiga jam pengamatan yang ditandai dengan menurunnya jumlah sel hemosit, glukosa hemolim, dan osmoregulasi akibat adaptasi yang dilakukan untuk melawan arus dan mempertahankan diri, namun aktifitas prophenoloksidase masih tetap tinggi hingga akhir pengamatan.
Keywords
kincir; arus; hemolim; Litopenaeus vannamei; super intensif
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats