VALIDASI LUAS TAMBAK DAN MASALAH PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU DI KABUPATEN BERAU, KALIMANTAN TIMUR
Abstract
Perhitungan luas tambak aktual dapat dilakukan dengan dua metode umum yaitu sensus dan teresterial. Namun demikian seiring dengan kemajuan teknologi menyebabkan pemanfaatan teknik penginderaan jauh dan SIG dalam menentuan luas tambak dianggap lebih efektif karena memiliki tingkat ketelitian yang tinggi, hemat biaya, dan mengurangi pekerjaan teresterial. Penelitian ini bertujuan untuk menvalidasi luas tambak dan mengkaji berbagai masalah pengembangan perikanan budidaya air payau di Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas tambak di Kabupaten Berau pada tahun 2011 mencapai 8.313,58 ha dan teridentifikasi sebanyak delapan permasalahan yang dihadapai dalam pengembangan perikanan budidaya air payau di Kabupaten Berau yaitu (1) lokasi tambak sulit terjangkau oleh petugas perikanan, (2) belum terjaminnya kepastian dan pasar hasil perikanan budidaya, (3) terbatasnya petugas perikanan lapangan, (4) alih fungsi lahan mangrove yang tidak terkendali, (5) pembangunan tambak belum mempertimbangkan kaidah konstruksi, desain dan tata letak, (6) masih terbatasnya penguasaan teknologi budidaya, (7) belum optimalnya peran kelembagaan masyarakat, dan (8) sebagian lokasi tambak terdapat dalam kawasan hutan produksi.
Keywords
validasi lahan; luas dan permasalahan tambak; Kabupaten Berau
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats