PENURUNAN KADAR AMONIAK PADA AIR LIMBAH BUDIDAYA LELE (Clarias gariepinus) MELALUI PROSES BAKTERIAL HETEROTROFIK
Abstract
Proses bakterial heterotrofik semakin banyak diaplikasikan pada perikanan budidaya yang semakin dikembangkan melalui intensifikasi. Intensifikasi perikanan budidaya dicirikan dengan pemberian pakan buatan kaya protein yang besar untuk mendukung pertumbuhan ikan yang semakin banyak. Hal ini menyebabkan limbah yang dihasilkan juga semakin tinggi dan akan berhadapan dengan isu konservasi lingkungan yang akan semakin mencuat terlebih karena ketersediaan sumberdaya air yang semakin terbatas. Melalui penambahan sumber karbon untuk mendapatkan rasio karbon:nitrogen (C/N) optimal, pertumbuhan bakteri heterotrofik dipacu sehingga proses pengubahan amoniak langsung menjadi biomas bakteri berlangsung lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio C/N berbeda melalui penambahan molases terhadap pertumbuhan bakteri heterotrofik dan penurunan kadar amoniak pada air limbah budidaya ikan lele. Penelitian dilaksanakan secara ekperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah rasio C/N = 0, 10, 15, dan 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio C/N mempengaruhi pertumbuhan bakteri heterotrofik. Rasio C/N 15 - 20 memberikan populasi bakteri paling tinggi dan penurunan kadar amoniak air limbah paling banyak.
Keywords
bakteri heterotrofik; limbah akuakultur; amoniak; rasio C/N
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats