PEMELIHARAAN LARVA KEPITING BAKAU, Scylla olivacea DENGAN PENAMBAHAN BIOFLOK

Gunarto Gunarto, Herlinah Herlinah

Abstract


Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek penambahan bioflok pada pemeliharaan larva kepiting bakau Scylla olivacea terutama pada sintasan dan perkembangan larva hingga mencapai stadia krablet. Larva zoea-1 yang baru menetas dan sehat ditebar dalam sembilan bak kerucut masing-masing volume 250 L dan diisi air payau salinitas 30 ppt sebanyak 200 L/bak. Padat tebar larva 100 ind./L. Larva zoea-1 hingga zoea-5 diberi pakan rotifer dengan kepadatan 20 ind./mL, namun pada waktu larva telah mencapai zoea-3, selain rotifer juga ditambahkan naupli artemia dengan kepadatan 2-3 ind./mL. Tiga perlakuan telah diuji yaitu A). Bioflok ditambahkan langsung ke wadah pemeliharaan larva sebanyak 0,5 g/hari/bak = (2,5 ppm). B). Nannochloropsis sp. sebanyak 0,5 g/hari/bak = (2,5 ppm)  ditambahkan langsung pada pemeliharaan larva (kontrol I) dan C). Kontrol II tanpa penambahan bioflok ataupun Nannochloropsis sp. ke wadah pemeliharaan larva. Masing-masing perlakuan dengan tiga ulangan. Sintasan dan indeks perkembangan larva, jumlah krablet yang dihasilkan dimonitor dari setiap perlakuan. Aplikasi bioflok sebanyak 2,5 ppm (0,5g/200 L) setiap hari langsung ke wadah pemeliharaan larva menghasilkan sintasan megalopa  lebih rendah secara sifnifikan (P<0,05) dibanding dengan penambahan Nannochloropsis sp., namun tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan kontrol. Hasil analisis EPA dan DHA menunjukkan bahwa pada rotifer yang dikayakan dengan HUFA dan bioflok ternyata   kandungan   EPA  justru  semakin menurun yaitu dari 52,03 mg/100 g (0,52%) pada rotifer yang tidak dikayakan, menjadi 30 mg/100 g (0,3%) pada rotifer yang dikayakan dengan HUFA dan bioflok. Sedangkan kandungan DHA semakin meningkat yaitu dari 3,28 mg/100g (0,033%) pada rotifer yang tidak dikayakan, menjadi 11,64 mg/100 g (0,116%) pada rotifer yang dikayakan dengan HUFA dan bioflok. Produksi krablet menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) dari ketiga perlakuan. Hasil analisis total hemosit pada krablet yang dipelihara dengan penambahan bioflok menunjukkan bahwa total hemosit jumlahnya lebih banyak (0,902+ 1,09 x 104 sel/mL) dari pada total hemosit krablet yang dipelihara tanpa penambahan bioflok ataupun Nannochloropsis sp. (6,2+0,83 x 104 sel/mL).


Keywords


bioflok; larva S. olivacea; sintasan; indeks perkembangan larva

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats