PERFORMA REPRODUKSI INDUK UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.) JANTAN ALAM DAN DOMESTIKASI TAMBAK

Samuel Lante, Asda Laining, Andi Parenrengi

Abstract


Udang windu jantan yang berkualitas merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam pembenihan untuk menghasilkan telur fertil dan larva dengan sintasan yang tinggi. Dewasa ini, kualitas induk udang jantan alam mulai menurun ditandai dengan rendahnya daya tetas telur dan meningkatnya jumlah telur yang tidak fertil yang dipijahkan induk betina diduga disebabkan oleh menurunnya performa reproduksi induk jantan untuk membuahi telur. Selain itu, upaya untuk mendapatkan induk jantan hasil domestikasi tambak sebagai alternatif induk alam telah diupayakan, namun hasilnya belum memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa reproduksi udang windu jantan alam dari lokasi yang berbeda dan jantan hasil domestikasi tambak yang meliputi bobot spermatofor, jumlah spermatozoa, persentase spermatozoa abnormal, dan persentase spermatozoa hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang windu dari perairan Aceh dan Takalar memberikan bobot spermatofor yang relatif sama, namun bobot spermatofor keduanya berbeda nyata bila dibandingkan dengan bobot spermatofor udang asal Polman dan udang marker tumbuh cepat tambak (P<0,05). Selanjutnya udang dari perairan Polman memberikan bobot spermatofor yang berbeda nyata dengan bobot spermatofor udang windu marker tumbuh cepat asal tambak (P<0,05). Udang windu jantan dari perairan Aceh, Takalar, dan Polman menghasilkan jumlah spermatozoa yang tidak berbeda nyata (P>0,05), namun jumlah spermatozoa udang asal Aceh dan Takalar berbeda nyata dibandingkan dengan jumlah spermatozoa udang marker tumbuh cepat asal tambak (P<0,05). Selanjutnya, jumlah spermatozoa udang asal Polman dan marker tumbuh cepat asal tambak tidak berbeda nyata. Persentase spermatozoa hidup dan abnormal udang windu dari perairan Aceh, Takalar, Polman, dan udang marker tumbuh cepat asal tambak tidak memperlihatkan perbedaan. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa performa reproduksi udang windu jantan dari Aceh, Takalar, dan Polman ditinjau dari bobot spermatopor dan jumlah spermatozoa/induk lebih baik dari pada performa udang windu marker tumbuh cepat asal tambak.


Keywords


performa reproduksi; udang windu; alam; domestikasi

Full Text:

PDF

References


Alfaro, J. 1993. Reproductive quality evaluation of male, Penaeus stylirostris from grow-out pond. Journal of The World Aquaculture Society, 24(1):6-11. Alfaro, J. And X. Lozano. 1993. Development and deterioration of spermatophores in pond-reared Penaeus vannamei. Journal of The World Aquaculture Society, 24(4):522-529. Arce, 2008. Artificial insemination and spawning of pacific white shrimp litopenaeus vannamei: implications for a selective breeding program. UJNR Technical Report No. 28:5-8. Coman, G.J., Arnold, S.J.,Callaghan, T.R.& Preston, N.P. 2007. Effect of two maturation diet combinations on reproductive performance of domesticated Penaeus monodon. Aquaculture 263, 75-83. Coman. G.J dan P. J. Crocos. 2003. Effect of age on the consecutive spawning of ablated Penaeus semisulcatus broodstock. Aquaculture, 219: 445-456.

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2014

Emmerson, W.D., D.P. Hayes, and M. Ngonyame. 1983. Growth and maturation of Penaeus indicus under blue and green light. S. Afr. Tijdskr. Dierk. 18:71-75. Gomes, L.A.O and J.H. Primavera. 1993. Reproductive quality of male Penaeus monodon. Aquaculture, 122:157-164. Haryanti, Fahrudin, I. K. Wardana, G.N. Permana, K. Mahardika, dan S.B. M. Sembiring. 2012. Gen penciri tumbuh cepat sebagai indikator seleksi pada benih udang windu, Penaeus monodon, J. Ris. Akuakultur, 7(2): 181-193. Haryanti, Fahrudin, I. K. Wardana, S.B. Moria, G.N. Permana, dan K. Mahardika. 2011 Profil genotif benih udang windu Penaeus monodon hasil seleksi dengan karakter toleran terhadap infeksi White Spot Syndrome Virus, J. Ris. Akuakultur, 6(3):393-405. Hoa, N.D. 2009. Domestication of black tiger shrimp (Penaeus monodon) in recirculation systems in Vietnam. PhD thesis, Ghent University, Belgium.183p. Laining, A. Usman, Muslimin, N.N Palinggi. 2013a. Performansi Pertumbuhan dan Reproduksi Udang Windu Asal Tambak yang Diberi Kombinasi Pakan yang Berbeda. Jurnal Riset Akuakultur (In Preparation). Laining, A., Usman, dan Rachman Syah. 2013b. The use of seaworm meal in maturation diet as partial substitution of freshdiet for pond reared tiger shrimp broodstock, Penaeus monodon. Indonesian Aquaculture Journal. (In Preparation). Lante, S., Haryanti, dan S. Tsumura. 1997. Pengamatan spermatopora udang windu (Penaeus monodon Fab.) asal tambak pada ukuran yang berbeda. Prosiding symposium Perikanan Indonesia II, p.231233. Lante, S. 1998. Keragaan spermatopora udang windu Penaeus monodon Fab.) asal tambak dengan tekstur tanah dasar yang berbeda, Prosiding Seminar Teknologi Pantai” Perkembangan terakhir teknologi budidaya pantai untuk mendukung pemulihan ekonomi Nasional (hal: 104-107). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Loka Penelitian Perikanan Pantai Gondol-Bali bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency, JICA ATA-379. Lante. S dan Haryanti. 2005. Keragaan spermatozoa udang windu (Penaeus monodon Fab.) asal laut dan tambak, J. Pen. Per. Indonesia, 11(7): 13-19. Leung-Trujillo, J. R. and A.L. Lawrence. 1987. Observation on the decline in sperm quality of Penaeus setiferus under laboratory. Aquaculture, 65:363-370. Leung-Trujillo, J.R., 1990. Male reproduction in penaeid shrimp: sperm quality and spermatophore production in wild and captive populations. M.S. thesis, Dept. of Wildlife and Fisheries Sciences, Texas A&M Univ., College Station, TX. p. 91 Moria, S.B., Haryanti, K. Mahardika, dan I.G.Ng. Permana. 2003. SelectiveBreeding pada Udang Lithopenaeus vannamei dan Penaeus monodon. Laporan Teknis. Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut.Gondol Bali Nalbandov, A.V. 1990. Fisiologi Reproduksi pada mamalia dan Unggas. Universitas Indonesia (UI-Press). 378 pp Pratoomchat, B.S., Piyatiratitivorakul, and P. Menasveta. 1993. Sperm quality of pond-reared and wild-caught Penaeus monodon in Thailand. Journal of The World Aquaculture Society, 24(4):530-540. Subramoniam, T. 1990. Chemical composition of spermatophores in decapod crustacean. In Crustacean Sexual Biology. Columbia Univercity Press, New York. P. 308-321. Sugama K, 1993. Penelitian tentang enzim polymorphism pada udang windu Penaeus monodon, Jurnal Penelitian Budidaya Pantai 9 (2): 147-153 Sugama, K., Haryanti., Benzie.J.A.H., and Ballment, E. 2002. Genetic variation and population of the giant tiger prawn, Penaeus monodon in Indonesia. Aquaculture, 205:37-48. Wardana, I. A., A. Muzaki, Fahrudin, G.N. Permana, dan Haryanti. 2008. Selektif breeding udang windu Penaeus monodon dengan karakter pertumbuhan dan SPF (Specific Pathogen Free), J. Ris. Akuakultur, 3(3): 301-312. Yano, I., R.A. Kanna, R.N. Oyama, and J.A. Wyban. 1988. Mating Behavior in the Penaeid Shrimp Penaeus vannamei. Marine Biology. 97:171-175.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats