PENGGUNAAN BAKTERI PROBIOTIK UNTUK PEMBENTUKAN FLOC PADA PEMELIHARAAN UDANG WINDU, Penaeus monodon
Abstract
Dalam upaya mengatasi masalah kegagalan pemeliharaan udang, telah berkembang teknologi floc yang dilakukan dengan melibatkan bakteri, microalgae dan bahan organik dalam air. Tujuan penelitian adalah penggunaan bakteri probiotik untuk pembentukan floc serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan mutu air pemeliharaan udang. Wadah pemeliharaan berupa bak polikarbonat volume 200L dengan mengaplikasikan dua set bakteri probiotik komersial (code PC dan BK) pada wadah yang bersubstrat tanah dan tanpa substrat. Sementara, untuk kontrol tanpa ditambahkan bakteri probiotik. Masing-masing ulangan sebanyak dua kali. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa floc tersusun dari bakteri, microalgae, detritus, protozoa. Bakteri probiotik pembentuk floc banyak didominasi oleh Bacillus, disamping ada jenis Nitrosomonas, Nitrobacter dan bakteri fotosintetik (Rhodomonas). Hasil pengamatan terhadap sintasan udang menunjukkan bahwa pada wadah bersubtrat tanah sebesar 67%, sedangkan pada wadah tanpa substrat sebesar 64,5% dan kontrol 58%. Hal yang sama terjadi pada pertumbuhan udang yang menunjukkan bahwa adanya floc memberikan pertumbuhan yang lebih baik. Kualitas air relatif stabil terutama pH dan DO, sedangkan ammonia, nitrat dan nitrit tidak berbeda nyata pada tiap perlakuan. Populasi vibrio dapat ditekan hingga mencapai 102 CFU/mL. Nampaknya, bakteri maupun mikroorganisme penyusun floc dapat menjadi makanan berprotein tinggi bagi udang. Ke depan kemungkinan ketersediaan pakan buatan berprotein tinggi dapat disubstitusi dengan protein rendah melalui organisme yang membentuk floc.
Keywords
probiotik; floc; udang; Penaeus monodon
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats