APLIKASI VAKSIN STREPTOVAC DAN PROBIOTIK PATO–AERO I TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA BEST (Oreochromis niloticus) DI TABANAN, BALI

Abstract

Teknologi budidya ikan nila BEST melalui vaksin Streptovac dan probiotik Pata-aero I telah dirakit dan perlu diterapkan di wilayah yang mempunyai potensi pengembangan ikan Nila. Oleh karena itu, suatu kegiatan penelitian pengembangan teknologi tersebut telah dilaksanakan pada tahun 2013 di Kabupaten Tabanan, Bali. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di kolam pembudidaya, dikelompokan menjadi dataran tinggi, sedang dan rendah. Kolam dengan ukuran 1 are (100-400m2) diberi pupuk kandang, urea dan TSP masingmasing sebanyak 200, 20 dan 10 g/m2. Sebelum ditebar di masing-masing lokasi, 30.000 benih ikan nila BEST (2-3cm) direndam selama 30 menit dalam 1.000 L air yang mengandung vaksin streptovac, dosis yang digunakan adalah 100 ml vaksin (jenis bakteri Streptococcus agalactiae dengan konsentrasi 1011 cfu/mL) untuk 1000 liter air atau 1 ml vaksin untuk setiap 10 liter air. Pakan komersial diberikan 3% dari bobot populasi per hari pada pagi, siang dan sore hari selama 4 bulan masa pemeliharaan. Aplikasi probiotik PatoAero I jenis Bacillus subtilis konsentrasi 1011 cfu/mL dengan dosis 1 mL/m3 ditambah 50 mL molase ditambah air sampai 200ml diaduk sampai rata, didiamkan selama 1–2 jam ditebar ke seluruh permukaan kolam, dilakukan setiap dua hari. Untuk mencapai ukuran konsumsi, ikan nila BEST membutuhkan waktu kurang dari 4 bulan di setiap lokasi, yaitu dataran rendah 106,4-188 g, sedang 70,5–138,4 g dan tinggi 89,40–100, pada ukuran yang sama jika dibandingkan dengan pemeliharaan ikan nila jenis lain tanpa vaksin dan probiotik pembudidaya ikan nila memerlukan waktu sekitar 6 bulan dan pada umur pemeliharaan 3 bulan sudah memijah. Selain itu daging nila BEST lebih tebal. Oleh karena itu, budidaya nila BEST dengan aplikasi vaksin dan probiotik sangat mengutungkan dibandingkan dengan budidaya nila dari aspek sintasan, pertumbuhan dan masa pemeliharaan.