PENGARUH RASIO POLIKULTUR IKAN SEPAT DAN TAMBAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI BUDIDAYA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio ikan sepat dan ikan tambakan yang dipelihara dalam kolam tadah hujan dengan rasio berbeda terhadap peningkatan produktivitas budidaya. Penelitian ini dilaksanakan di kolam tadah hujan milik Balai Benih Ikan The Hok, Jambi. Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan ikan waring berukuran 2 m x 2 m x 2 m yang ditempatkan pada kolam tadah hujan. Pakan yang digunakan adalah pakan dengan kandungan protein 27%, lemak 8%, dan energi pakan sebesar 3.500 kkal (GE). Bobot
individu rata-rata sepat awal yang digunakan 4,33±0,27 g/ekor sedangkan bobot individu rata-rata tambakan 3,77±0,43 g/ekor. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan
masing-masing perlakuan terdiri atas tiga ulangan. Sebagai perlakuan yaitu rasio sepat dengan tambakan yaitu (a) 100% sepat; (b) 75% sepat dan 25% tambakan; (c) 50% sepat dan 50% tambakan; (d) 25% sepat dan 75%
tambakan; (e) 100% tambakan. Padat tebar yang digunakan 300 ekor/ waring. Pakan diberikan sebanyak 5% dari total biomassa. Sampling bobot dan jumlah dilakukan setiap satu bulan sekali. Masa pemeliharaan selama 90 hari. Parameter yang diamati yaitu pertumbuhan, pertambahan biomassa ikan, dan tingkat sintasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan spesifik ikan tambakan tidak berbeda nyata antar perlakuan (P>0,05) dengan nilai laju pertumbuhan 2,53%-2,95% sedangkan laju pertumbuhan sepat tertinggi diperoleh pada rasio penebaran (b) 75% sepat dan 25% tambakan sebesar 2,06%. Kenaikan produksi terbesar diperoleh pada pemeliharaan ikan tambakan 100% (774,42%).
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats